Pondok Belajar: ISLAM
Showing posts with label ISLAM. Show all posts
Showing posts with label ISLAM. Show all posts

Thursday, October 27, 2016

IMAN KEPADA QADA DAN QADAR ALLAH

IMAN KEPADA QADA DAN QADAR ALLAH (UNTUK BAIK DAN UNTUNG JAHAT). Dalam menggarungi kehidupan ini, sebagai manusia kita sering mengalami berbagai macam persoalan kehidupan apalagi dijaman yang sekarang ini dimana keadaan sudah sangat jauh berbada dari masa dahulu baik dari segi persaingan dalam berkarir ataupun dalam berdikari sendiri untuk menompang kehidupan ini. Kita tahu, sebagian besar orang sangat sulit untuk menwujukan sesuatu yang dia harapkan terjadi sebagaimana yang mereka citakan. Akan tetapi, terkadang ada juga sebagian orang yang sama sekali tidak memiliki masalah dalam kehidupannya, dimana semua yang diinginkan/dicitakan dia peroleh dengan sangat mudah tanpa harus bersusah-susah. Itulah gambaran umum (sedikit) mengenai contoh dari berlakunya Qadar Allah kepada kita manusia baik yang mendapatkan qadar baik ataupun qadar buruknya dari Allah.

Iman Kepada Qadar Baik dan Buruk dalam Islam
Iman Kepada Qadar Allah
Sangat disayangkan, ada sebagian orang yang terkadang tergelincir ke lembah kufuran disebabkan oleh karena tidak bisa menerima ketetapan Allah yang sudah ditetapkan kepadanya, misalnya mereka akan dengan mudah mengatakan jika Allah tidak adil karena kegagalan yang mereka hadapi didalam hidup mereka. bahkan yang lebih tragis lagi ada yang melakukan bunuh diri dengan anggapan sebagai solusi dari sebuah persoalan yang dihadapi. Subhanallah, sunguh disayangkan jika orang yang bunuh diri itu akan dipandang sebagai orang islam yang mati dalam keadaan tidak beriman di hadapan Allah. 

(Baca Penjabaran Qanaah Dalam Konsep Islam)

Sebagai orang Islam yang beriman kepada-Nya, kita pasti akan percaya dan beriman kepada semua ketepan apapun yang telah ditetapkan Allah kepada kita baik untung baik ataupun untk buruk. Akan tetapi maksud kata menerima segala ketetapanNya disini, bukanlah menerima segala kegagalan kita dengan pasrah saja, tetapi kita diharapkan untuk terus memperbaiki dan berbenah diri atas segala kegagalan yang ada supaya kita bisa menerima sebuah kesuksesan yang kita idamkan. Seperti yang Allah tegaskan dalam Firmanya

Tidak akan aku ubah nasib suatu kaum, kecuali mereka merubahnya sendiri.

Adapun maksud dari kata ayat tersebut bisa kita pahami secara umum jika Allah menghendaki manusia untuk terus dan tetap berusaha semaksimal mungkin dalam mewujudkan segala sesuatu yang kita impikan. Jadi disini jelas sekali jika kita tidak boleh hanya pasrah saja untuk menerima semua kegagalan yang ada tanpa berusaha kembali untuk memperbaiki diri kita dengan merefleksikan segala kelemahan kelemahan yang ada pada diri kita. teruslah jalani kehidupan ini, karena hidup ini hanya sekali, dan yakini jika hidup itu adalah anugerah Allah yang paling besar buat kita. jangan pernah menyesali terhadap apapun kegagalan kita yang disebabkan oleh kita sendiri, sehingga menyebabkan kita terus terjebak kedalam kehidupan yang tidak pernah pasti. 

Sebenanya kita selaku manusia terlalu lemah ilmu yang kita miliki untuk mengetahui segala hilmah dari ketetapan Allah yang ada pada kita. kita harus menyakini jika apapun yang Allah tetapkan pada kita itu adalah yang terbaik yang tidak mampu kita pahami dengan ukuran ilmu yang kita miliki. Terkadang sebagian orang baru menyadari hikmah sesuatu hal yang buruk terjadi kepadanya adalah yang terbaik ketika dia mengamati kejaidian yang terjadi selanjutnya. Misalnya seeorang yang mau berangkat keluar negeri, jauh-jauh hari dia telah mempersiapkan segalanya untuk berangkat pas pada hari keberangkatan di harus gagal berangkat karena demam, pada saat itu dia merasa kesal dengan penyakitnya karena menyebabkan keberangkatan dia gagal, namun sesuatu hal buru terjadi dimana pesawat yang rencanya dia berangkat memgalami musibah. Pada saat itu baru dia pahami hikmah yang baik dari kekgagalan keberangkatan dia ke luar negeri. Itu hanya contoh kecil saja, pada hal banyak sekali hikmah-hikmah lain yang terkandung dalam setiap kegagalan kita dalam mengarungi kehidupan ini, cuman terkadang kita terlalu naif untuk mampu menemukan semua hikmah tersebut, kecuali hanya bagi mereka yang memiliki sikap tawadhuk dan qanaah, dan tetap mensyukuri apapun yang kita perolah/miliki sebagi bentuk syukur kita kepada sang Khaliq Allah ‘Azawajalla.

Monday, October 24, 2016

Mengapa Allah Menciptakan Kita Satu Mulut Dan Dua Telinga


MENGAPA ALLAH MENCIPTAKAN KITA SATU MULUT DAN DUA TELINGA. Mungkin melihat sekilas judul diatas bagi sebagian orang tidak begitu tertarik dengan thema penulisan ini. Pada hal jika kita mengaji secara mendalam dan secara bijak kita akan tahu jika semua yang diciptakan oleh Allah memiliki hikmah tersendiri yang dapat kita jadikan sebagai sebuah renungan untuk memperbaiki diri kita dari segala kelemahan kita dalam mengarungi kehidupan ini. Ini semua bertujuan untuk lebih meningkatkan kepatuhan kita kepada sang khaliq (Alla azwajalla). Logikanya begini Allah pasti tidak akan menjadikan sesuatu hal tanpa memiliki sebuah pelajaran ataupun petunjuk bagi manusia yang mau berpikir tetang hikmah yang ada disebalik proses penciptaan Allah tersebut. 
MENGAPA ALLAH MENCIPTAKAN KITA SATU MULUT DAN DUA TELINGA
Philosofi Penciptaan Mulut dan Telinga



Mulut dan telingan adalah salah satu panca indra yang dijadikan oleh Allah buat kita manusia, apakah kita pernah berpikir kenapa Allah menciptakan kita satu mulut dan dua telinga? Ya selaku manusia yang bijak dan dilengkapi dengan ilmu pengetahuan pastinya kita akan memikirkan tentang hikmah yang ada terkandung dari kedua penciptaan tersebut. Karena kita yakin apapun yang dicptakan oleh Allah pasti memiliki nilai Philosifi tersendiri dari proses penciptaan tersebut untuk kita khususnya yang dijakan Allah sebagai Khalifah di muka bumi ini yang dilengkapai dengan ilmu pengetahuan yang tidak dimiliki oleh makluk ciptaan Nya yang yalin.
Sebelum saya membahas tentang hikmah/philosofi yang terkandung dari penciptaan mulut terlebih dahulu saya ingin membahas tentang philosofi buat kita dari proses penciptaan dua telinga. Mengapa Allah menciptakan kita dua telinga apa satu telingan tidak cukup untuk mendengar sesuatu disekitar kita? mungkin sekilas kita bisa menjawab ya satu dan dua itu sama saja tidak ada bedanya sama sekali, yang jelas kalau dua telingan akan terlihat indah karena dicptakan secara berpasangan. kalau satu telingan akan terlihat lucu saja kali ya. Kita mengatakan dua telingan itu indah karena kita hanya meilhat keadaan sekarang. Mungkin jika Allah menciptakan satu telingan diawal proses penciptaanya bisa jadi itu akan lebih indah lagi dengan posisi yang berbeda. Sekarang kita tidak membahas masalah penciptaan satu atau dua telinga, yang kita bahas disini adalah mengapa Allah menjadikan kita memiiliki dua telinga. Pholosofi dari penciptaan Allah menciptakan dua telingan tersebut adlah kita disuruh untuk banyak mendengar baik dalam hal pelajaran, ataupun dalam hal mendengar fitnah dari orang, ketika kita mendengar sebuah fitnah terhadap diri kita sendiri, kita harus lebih bijak dalam menyikapi fitnah tersebut jangan langsung melabraknya. Karena kebenarnya belum tentu seperti yang kita dengarkan bisa saja malah sebaliknya. Disamping itu dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan, maka dengarlah penyampaian ilmu tersebut dengan baik-baik dan berulang-ulang sehingga kita bisa mencerna dari setiap ilmu yang kita pelajari dengan mudah disamping juga membantu kita dalam proses mengingat/mengulang kaji ilmu tersebut.
  
Kemudian mengapa Allah menciptakan kita satu mulut, itu artinya Allah menginginkan kita untuk lebih berpikir secara bijak dulu terhadap apa yang kita dengar jangan langsung merepon dengan ucapan dari setiap hal yang kita dengar. Disini kita dituntut untuk lebih menganlisa secara bijak terhadap apa perkara yang kita dengar sehingga kita bisa terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. dua telingan satu mulut, dua kali kita berpikir dulu baru sekali berbicara ya begitulah mungkin tamsilannya. 

Disamping itu Allah juga menciptakan kita dengan sebuah mulut di posisi depan buka dibelakang. Artinya gunakanlah mulut itu untuk berbicara didepan bukan dibelakang (ghibah dan fitnah). Sebagai manusia kita terkadang sering sekali membicarakan sesuatu perkara yang menyangkut orang lain dibelakang, disini kita sudah salah dalam memahami alasan mengapa Allah menciptakan mulut kita di bagian depan. Pada hal kita masih bisa bersuara lantang mengapa kita harus memilih dengan cara berbicara dibelakang yang boleh kita katagorikan sebagai orang yang kurang gentle dalam menyikapai suatu keadaan.      



Sunday, October 23, 2016

Islam Terpuruk Karena Kesalah Pahaman Terhadap Konsep Islam


ISLAM TERPURUK KARENA KESALAH PAHAMAN TERHADAP KONSEP ISLAM. Dewasa ini berbagai tobtonan tentang kekejaman orang-orang teroris tengah dipertontonkan di berbagai media, baik media cetak ataupun media elekrornik. Bahkan ada yang mempertontonkan video tersebut hanya untuk misi-misi tertentu, seperti di beberapa tahun lalu di philipina, video eksekusi seorang tentara philipina oleh kelompok Abu Sayyaf dipertontonkan secara luas dengan berulang-ulang yang bertujuan supaya anak-anak philipina bisa memahami bagaimana kelakuan orang Islam yang sesungguhnya. Ini sebenarnya cukup berbahaya mengingat anak-anak yang belum bisa memahami hal yang sesungguhnya akan tertanam pada dirinya sikap sikap kebencian pada islam karena menganggap orang Islam kejam dan suka membunuh. Sebenarnya hal-hal seperti ini bukan hanya terjadi di Philipina, tetapi jauh sebelumnya orang-orang yang tidak senang dengan islam dan baik kelompok ataupun negara tertentu, sudah berhasil merubah opini penduduk dunia dengan memberikan label-label tertentu kepada orang islam. 

Islam Terpuruk Karena Kesalah Pahaman Terhadap Konsep Islam
ISLAM RAHMATALLI'ALAMIN

Label-label yang paling sukses mereka buat adalah label terorisme, bahkan dengan tanpa sadar label ini juga berlaku di negara-negara yang mayoritas penduduknya islam, seperti Indonesia. Kita mungkin terlalu latah dengan julukan yang dibuat oleh mereka, sehingga dengan alasan terorisme kita telah melakukan tindakan semena-mena terhadap penduduk kita yang sama-sama beragama islam. Lihatlah bagaimana oknum tertentu ketika melakukan Razia ditempat-tempat tertentu Kita mungkin tidak sadar siapakah yang disebut terorisme oleh mereka? Mungkin saat ini hanya segelintir orang islam yang sering mengadakan bom bunuh diri untuk membunuh orang-orang asing ataupun target yang mereka tentukan. Tetapi pernahkah kita berfikir jika suatu saat nanti label terorisme ini bisa diarahkan pada semua orang yang beragama islam. Mungkin anda tidak menerima opini saya ini, tapi marilah kita liat gambaran sementara yang terjadi di masyarakat dimana setiap orang yang berjenggot sudah dicurigai sebagai teroris, lucunya lagi yang mencurigai itu kita sendiri sebagai sesama orang islam, kemudian di negara kita sudah mulai ada orang yang mau melarang pemakaian cadar, ya bisa saja suatu hari nanti siapa saja yang mengadakan kajian islam di mesjid atau tempat tempat tertentu di cap juga sebagai teroris, kalau sudah begini sama saja mencap orang islam itu semua teroris, sehingga cara mereka menghancurkan islam berhasil. Sebab jikalau kajian-kajian ilmu agama sudah dilarang itu pertanda islam hanya akan menjadi simbol saja di kemudian hari nanti. 
Disini saya tidak berburuk sangka atau menabur kebencian terhadap orang-orang non-muslim, tetapi saya hanya menyampaikan jika ada sekelompok orang-orang tertentu yang sudah terorganisir yang sangat menghendaki menghancurkan islam dengan cara meng otak-atik pemikiran orang islam itu sendiri. Sebenarnya kita selaku orang islam juga merasa tidak terima dengan berbagai hujatan dan tuduhan kepada islam, padahal kejahatan tersebut  hanya dilakukan oleh segelintir orang islam yang mempunyai persepsi salah terhadap ajaran islam, ataupun boleh dikatakan jika mereka itu bukanlah orang yang betul-betul paham akan konsep islam sebagaimana yang telah di gambarkan dalam Al quran dan sunah nabi Muhammad Saw. Islam itu adalah rahmatanlil'alamin bukan agama yang menyeru untuk membunuh orang lain. lihat bagaimana kisah Baginda Rasulullah Saw ketika menguasai Kaabah Baitullah apakah ada nabi Muhammad Saw membunuh orang-orang dimana dulunya mereka adalah orang yang menyiksa kaum muslimin? 

Kalau konsep pemikiran teroris ini terus dilambangkan dengan ajaran  Islam, apakah ini bukan merupakan sebuah sindiran terhadap islam jika dulu kita sering mengartikan islam "pembawa Rahmat" tetapi sekarang secara tidak langsung kita juga telah menerima julukan yang diberikan dengan islam sebagai "pembawa laknat". Jadi coba kita tanyakan pada sendiri kita sendiri apakah islam yang katanya rahmattan lill'alamin ini membolehkan kita melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pembunuhan tersebut. Jadi sebenarnya kelompok-kelompok yang suka melakukan bunuh diri tersebut mungkin belum juga bisa memahami islam secara sempurna. oke saja kalau dengan alasan jihat, tetapi apakah jihad itu mesti mengorbankan orang kita sendiri dimana untuk membunuh satu orang yang berseberangan dengan kita harus mengorbankan orang kita yang jauh lebih banyak jumlahnya dari pada korban dipihak mereka, atau mengapa jihad tersebut dilakukan di Indonesia karena kalau anda memang mau jihat jihatlah di sana di timur tengah seperti di afganistan, irak dll, yang nyata-nytanya sedang perang antara islam dan antek-antek pihak tertentu. Atau malah anda ini kelompok yang memang di buat oleh kelompok tertentu untuk menjatuhkan harga diri orang islam sendiri. Ya terserahlah siapa anda yang jelas bagi saya jika seseorang yang menghina dan menjelekkan islam dengan faham sesat yang tidak beralasan adalah konsep yang orang salah dalam memahami islam, mengapa saya berasumsi demikian karena dengan sikap tersebut malah membuat persepsi non muslim jika islam sebagai agama yang menganjurkan kekerasan. Dan juga anda berhasil mengelabui orang islam lain yang mempunyai aqidah yang dangkal untuk anda gunakan sebagai tumbal anda. Kenapa bukan Pimpinannya saja yang menjadi pelaku bom bunuh diri, apakah dia terlalu takut untuk itu, atau jangan-jangan dia sendiri tahu jika dengan bom bunuh diri itu belum tentu mereka dapat surga sehingga dia malah menyuruh orang lain dengan memperdayakan mereka dengan cerita-cerita yang tidak masuk akal. Dan terakhir marilah kita berusaha bersama-sama untuk memerangi kelompok ini, dengan tujuan menyelamatkan harga diri islam sebagai agama yang penuh keselamatan kasih dan sayang. Jangan biarkan segelintir kelompok yang menamakan dirinya islam malah membuat islam menjadi hilang harga dirinya di mata dunia bahkan dikalangan orang islam sendiri. Karena dengan semangat kebersamaan kita, kita yakin bisa mengalahkan teroris yang sebenarnya yaitu orang-orang yang tidak senang dengan perkembangan islam dewasa ini, karena merekalah sebenarnya yang menebarkan kejahatan di bumi dengan menghancurkan Irak, Afganistan dan palestina. Tetapi untuk melakukan ini kita perlu persatuan yang erat diantara semua orang islam yang ada di dunia, bukan dengan cara membuat teror baik antara sesama islam seperti di timur tengah atau dengan bom bunuh diri yang malah membuat islam semakin lemah dan terpuruk dan mohon maaf jika konsep pemikiran saya ini mungkin jauh berseberangan dengan anda tetapi saya hanya terenyuh dengan kejadian-kejadian selama ini yang terjadi baik di indonesia ataupun tempat lain. ingatlah satu hal bagaimanapun usaha dan tipu daya yang dirancang untuk melemahkan ataupun menghancurkan agama islam maka itu semua akan sia-sia sebab Allah swt telah menjamin untuk memelihara agam islam ini sampai akhir zaman. yakini itu karena Allah Swt, adalah sang yang maha Qudrat (kuasa di atas segalanya)

Friday, October 21, 2016

KRITERIA MENIKAHI SEORANG ISTRI DALAM PERSEPSI AGAMA ISLAM


KRITERIA MENIKAHI SEORANG ISTRI DALAM PERSEPSI AGAMA ISLAM. Memiliki pasangan hidup adalah impian semua orang, semua orang pasti menginginkan pasangan hidupnya serba sempurna dimatanya. Apalagi bagi sesorang yang sudah berkepala tiga yang belum memiliki pasangan hidup tentu akan terus ditanyakan oleh kawan-kawanya yang terkadang membuat mereka merasa kurang nyaman dengan pertanyaan tersebut. Dalam menentukan pasangan hidup kita harus benar-benar memilihnya sesuai dengan jenis kriteria yang kita tentukan sendiri, ini karena pasangan hidup itu adalah tempat kita berbagi dan tempat kita memperoleh sebuah kedamaian dalam mengarungi sebuah behtera kehidupan, disamping itu bagi seorang laki-laki pasangan hidupnya adalah orang yang akan menjadi ibu buat anak-anaknya kelak. Kalau bagi perempuan pasangan hidupnya adalah seorang yang akan menjadi imam buat mereka yang akan terus mengajari dan memperbaiki setiap kelemahan yang ada pada diri mereka. 


Kriteria Menikahi seorang Istri Dalam Persepsi Agama Islam
Kriteria Memilih Istri
terkadang sebagian menunda-nunda melangsungkan sebuah ikatan yang paling mulia tersebut hanya karena merasa belum menemukan se-seorang yang cocok seseuai dengan apa yang mereka inginkan. Sebenarnay pemeikiran tersebut janganlah terlalu menjadi sebuah pemikiran yang dapat membuat kita menunda kita menuju sebuah ikatan yang suci, karena yakinlah sebuah kesempurnaan itu hanyalah milik Allah, dan manusia hanyalah hambanya yang sangat jauh dari sebuah kesempurnaan. Namun teruslah menikah dengan orang yang anda yakini baik walupun belum dapat memenuhi semua kriteria yang anda tetapakan karena kesempurnaan itu akan anda miliki jika anda juga miliki rasa kasih sayang, dan kepedulian yang tinggi pada pada pasangan anda setelah menikah nanti,  ibarat kata pepatah "jangan mengharapkan sebuah kesempurnaan pada diri pasangan anda jika anda sendiri tidak mampu untuk menjadi bijaksana pada istri anda". Namun yang paling penting dari itu semua adalah, tanamkan pada diri anda jika menikah itu bukanlah untuk menyatukan dua buah pemikiran ataupun dua buah kerakter yang berbeda menjadi satu, akan tetapi menikah adalah sebuah ikatan untuk membangun kebersamaan dari keduan pemikiran dan karekter yang berbeda. Jadi disini bagi yang sedang memilih pasangan baik laki-laki dan perempuan sebaiknya dalam menetukan kriteria dalam memilih calon pasangannya sedikit merujuk dan menerapkan kriteria dalam memilih pasangan seperti yang telah ditetapkan dalam ajaran islam.


Dalam kupasan kali ini, saya hanya akan membahas kiat-kiat memilih pasangan bagi kaum laki-laki (memilih istri) yang sesuai dengan ketentuan yang telah disebutkan baginda nabi Muhammas saw.
   
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadist yang artinya: 
“Nikahilah oleh mu seorang Perempuan karena empat perkara. Pertama Karena agamanya, yang kedua karena kecantikanya, yang ketiga karena keturunannya, dan yang ke-empat karena hartanya. Maka pinanglah wanita karena agamanya, niscaya engkau akan menjadi orang yang beruntung.” (H.R Bukhari, Muslim)
Alsan mengapa nabi menyeru umatnya memilih istri bagi soerang laki-laki dengan kriteria diatas dapat dapat saya uraikan dibahawah ini, namunharus dipahami jika kupasan saya ini jauh sekali dari sebuah kesempurnaan yang dikendaki oleh hadist tersebut.

1. Menikahi seorang perempuan karena agamanya

Alasan mengapa nabi menyeru hal ini, karena memiliki perempuan yang memilki dasar pengetahuan agama yang baik akan membawa kita terhindar dari kehidupan yang dilarang oleh agama. Dimana wanita yang paham agama akan selalu menjaga hak-hak suaminya dan harta suaminya ketika suami tidak ada dirumah. Dia tahu bagaimana memposisikan kedudukan suaminya, sehingga dia akan selalu menerima suaminya apa adanya tanpa menuntut apapun yang diluar batas kemampuan suaminya. Wanita seperti ini akan meberikan kebahagian yang sangat besar pada soerang suami, disamping bisa memposisikan dirinya sebagi pendamping terkadang juga dia bisa memposisikan dirinya sebagai teman yang akan selalu mengingatkan suaminya ketika melakukan suatu hal yang salah di mata Allah.

2. Menikahi seorang perempuan karena Keturunanya

Keturunan merupakan hal yang juga hrus kita pertimbangkan dalam mementuka serang pasangan hidup kita, karena pasangan kita merupakan ibu dari anak-anak kita nantinya. Dimana peran meraka bukan hanya seorang ibu tetapi juga sebagi orang yang akan mendidik anak kita nanatinya, jika dasar kelaurga mereka dari keluarga baik-baik besar kemungkinan anak kita juga akan dididik dengan mengunakan pola yang benar sebagiamana dyang di terima ketika dia didik di keluarga nya dulu. Disamping itu, Kita tahu kalau istri kita berasal dari keluarga baik-baik kita akan merasa nyaman dan sangat jauh dari fitnah yang bisa merusak kehidupan keluarga kita nantinya. Maka untuk menimbulkan hal hal kita tidak inginkan di kemudian hari sebaiknya carilah seorang istri dari keluarga baik-baik.
  
3. Menikahi istri karena kecantikanya.

Istri yang kita nikahi harus kelihatan cantik dimata kita karena dia akan selalu menjadi pendamping kita seumur hidup kita. Mengapa kecantikan menjadi dasar pertimbangan dalam memilih calon itstri kita, karena jika astri kita cantik kita tidak akan mudah tergda dengan wanita lain dan kebahagian akan selalu hadir dalam kehidupan kita. jadi disini bukan hanya faktor kecantikan phisik saja yang jadi penilaian kita, akan tetapi juga mencakupi kebaikan budi dan akhlak mereka. jadi carilah istri yang kelihatan cantik rupa dan akhlak dimata kita, karena itu akan menjadikan kita nyaman dan tentram dalam hidup ini.

4. Menikahi istri karena hartanya.

Ini bukan faktior utama, yang dimaksudkan disini adalah itrsi yang memiliki sedkit harta bukan berarti meski orang kaya. Mengapa ini agak sedikit perlu karena harta yang ada pada istri kita bisa kita gunakan ketika kita mengalami permasalah ekonomi dalam hidup, harus diingat jagan selaku suami kita tidak boleh bergantung seratus persen pada istri tetapi kita wajib juga nerusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Disamping itu, jika istri kita punya sedikit bekal harta ini akan sangat membantu dia dalam menhidupi anak-anak kita ketika kita dipanggil lebih cepat oleh sang kuasa (meninggal dunia)
Cukup sekian kupasan singkat dari saya ini, saya tahu jika uraian ini masih sangat jauh dari sebuah kesempurnaan, maka dari itu jika ada kelasahn dari saya dalam menguraikan gamabaran daru hadist tersebut saya mengharapkan sedikit saran untuk menyempurnakan hukumagama tersebut.   

Thursday, October 20, 2016

KETENTUAN GHIBAH DALAM HUKUM ISLAM


KETENTUAN GHIBAH DALAM HUKUM ISLAM. Ghibah secara khusus dapat kita artikan sebagai sebuah perbuatan membicarakan tentang keburukan orang lain. Definisi ini didasarkan pada Hadist dari Nabi Muhammad saw,  Nabi Muhammad Mendefinisikan Ghibah lewat sebuah Hadist beliau berikut ini

Ketetapan Ghibah Dalam Hukum ISlam
Ketetapan Ghibah Dalam Hukum Islam
Yang Artinya
Apakah kalian tahu apa itu ghibah? Sahabat-sahabatnya menjawab: Allah dan Rasul Nya yang lebih Tahu. Kemudian Baginda Nabi Muhammad Bersabda: Ghibah adalah suatu perbuatan dimana kamu membicarakan tentang saudara-saudara mu yang dia tidak sukai. Salah serang sahabat bertanya. Wahai Rasulullah bagaimana jika yang kami bicarakan tersebut betu-betul adanya? Beliau menjawab Jika yang kalian bicarakan itu benar adanya, berarti kalian telah melakukan ghibah, dan jika apa yang kalian bicarakan tersebut tidak benar adanya maka kalian telah melakukan Fitnah.     


Dari hadist diatas kita pahami jika ghibah adalah pekara yang membicarakan orang lain dibelakang orang tersebut. Bahkan sebagian ulama ada yang menambahkan jika ghibah tersebut tidak hanya mencakupi membicarakan perilaku jelek seseorang bahkan perilaku baiknya juga termasuk ghibah seadainya mereka tidak menyukai kita bicarakan tentang kebaikan mereka. Jadi ghibah secara lebih umum dapat kita artikan sebagai sebuah pembicaraan mengenai seseorang (gosip) dibelakang orang tersebut baik yang positif ataupun negatif.  Dewasa ini kebiasaan ghibah tersebut sudah sangat menjadi tradisi di kehidupan kita, seolah-olah jika ghibah itu sudah tidak dilarang dalam agama. Umumnya ghibah itu sangat disukai oleh kaum Hawa (maaf bukan bermaksud mayalahkan) dan tak tertutup kemungkinanan jika hal tersebut jika dilakukan oleh sebagian kaum Adam. Coba liat keadaan dikantor, dimana sebagian pegawainya akan berkumpul membicarakan orang lain ketika mereka tidak memiliki kegiatan. Namun selaku orang islam, kita harus memahami konsep islam ini terutama bagaimana ketentuan agama kita dalam menetukan ketetapan hukun Ghibah. Mengapa saya mengatakan hal tersebut, karena saya melihat kebanyakan masayarakat kita sudah kurang memahami ketentuan islam tentang ghibah, coba liat bagaimana besarnya minat masyarakat kita dalam menonton acara gosip dan infortainment yang ditayangkan di televisi seolah-olah masyarakat kita beranggapan jika menonto acar gosip di telivisi tersebut tidak termasuk dalam melakukan Ghibah. Padahal dalam kedudukan agama islam, siapapun yang telibat dalam melakukan sebuah perkara yang dipandang berdosa dalam islam, akan menerima dosa yang sama walaupun kapasitas kita hanya sebagai penonton semata. Jadi kita harus fahami jika orang yang fungsinya hanya sebagai pendengar saja ketentuan dosa tetap sama dengan orang yang menjadi pembicara dari ghibah tersebut. 
  
Namun terkadang sebagai manusia kita tahu, jika kita tidaklah memiliki sebuah kesempurnaan yang tanpa noda dan cela, kita tahu bahkan sangat tahu dengan kedudukan hukum ghibah dalam agama kita adalah sebuah dosa, namun terkadang hal tersebut terabaikan oleh karena rapuhnya keteguhan yang ada pada diri kita. Sebagai contoh terkadang kita tahu apa yang kita lakukan tersebut dilarang dalam agama bahkan jauh didalam lubuk hati yang terdalam kita kita mengakui jika ghibah berdosa namun karena keteguhan hati kita yang kadang tergoyah dengan keadaan yang ada di lingkungan kita maka kita juga ikut terbawa oleh kebiasaan yang sudah lazim ada pada tempat kita.  

Pada hal banyak sekali kisah keteladanan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat-sahabat nya yang setidaknya bisa menjadi sebuah renungan dan cerminan pada diri kita, sebagai contoh seperti kisah Khalifah Umar bin Khattab seperti yang dijelaskan oleh yusuf Al-Qadawi, bahwa Saidina Umara pada suatu ketika pernah ketika beliau sedang melakukan roda malam memergoki seorang orang tau yang sedang mabuk dan berpesta pora dengan budak perempuannya. Saidina Umar berkata kepada orang tersebut jika dia tidak pernah melihat pemandangan sejelak ini selama hidupnya dimana seorang tua bangka mabuk dan berpesta pora dengan seorang budak. Orang tua itu berkata wahai Amirul Mukminin tidakkah engkau tahu bahwa apa yang kau saksikan itu lebih buruk dari yang kau ucapkan karena engakau telah memata-matai kehidupan pribadi orang lain dan memasuki rumahku tanpa seizin ku. Umar sangat menyesal dengan apa yang telah dia lakukan. Namun pada saat orang tua tersebut mengahadiri sebuah majlis di Istana Kerajaan, Saidina Umar meminta beliau untuk duduk disampingnya, orang tua tersebut menjadi sangat takut karena dia berpikir jika umar akan membukakan aibnya di depan orang ramai. Namaun karena terpaksa orang tua tersebut duduk disamping umar, dan umar membisikkan kepadanya demi Allah yang telah mengutus nabi Muhammad sebagai rasul-Nya Jika apa yang aku lihat dirumah mu tidak kuceritakan kepada siapapun. Orang tua tersebut sangat senang dan dia juga berkata Demi Allah yang telah mengutus Nabi Muhammad sebagai rasul-Nya aku juga tidak melakukan lagi hal tersebut dari waktu itu sampai dengan saat sekarang ini.

Sungguh bijaksana dan mulia hati Saidina Umar yang sangat tahu dan sadar dengan hukum Islam, semoga kisah singkat tadi bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk melakukan sedikit perubahan pada diri kita, karena sebuah perubahan yang di awali oleh niat dan berlanjut setahap-demi setahap akan menjadi sebuah perobahan yang besar nantinya amien.

Saturday, October 15, 2016

Penyesalan Di Pintu Kubur (Sebuah Refleksi Hakikat Kehidupan)

PENYESALAN DI PINTU KUBUR (SEBUAH REFLEKSI HAKIKAT KEHIDUPAN). Penyesalan biasanya terlalu datang terlambat, tapi jika sendainya penyesalan tersebut masih bisa kita perbaiki maka itu tidak begitu terpengaruh pada diri kita, apalagi jika kita memiliki sikap qanaah. Namun lain halnya jika sebuah penyesalan itu datang ketika kita berada di-pintu kubur, maka penyesalan itu sudah tidak berarti sama sekali, sebab kita tidak akan pernah bisa memperbaikinya lagi apa lagi untuk minta di-hidupkan kedua kali didunia ini. 


Penyesalan di-pintu Kuburan
Pintu Menuju Alam Barzah
Penyesalan dipintu kubur merupakan penyesalan yang amat mendalam dirasakan bagi jiwa-jiwa yang selama ini hidupnya tidak pernah menjalani tuntunanan/aturan Allah dan rasul-Nya. Penyesalan itu tidak akan membawa sebuah perubahan apa-apa pada diri kita terhadap balasan yang akan kita terima selama di alam kubur sebagai refleksi/cerminanan dari tindak-tanduk kita kita selama hidup di dunia. Lain halnya bagi jiwa-jiwa yang berbahagia (yang dalam hidupnya melakukan semua tuntunanan Allah dan rasul-Nya) mereka akan sangat bahagia dan gembira berada di alam kubur karena penuh dengan berbagai kenikmatan yang diterima sebagai balasan dari amal baiknya selama hidup didunia. Tapi disini saya hanya akan mengambarkan sebuah penyesalan bagi jiwa-jiwa yang hidupnya tidak melakukan tuntunan Allah dan Rasulnya selama hidup didunia.

Jenis penderitaan yang akan kita jalani/terima di-alam kubur semua itu tergantung dari apa yang telah kita lakukan selama didunia ini, coba bayangkan penderitaan itu akan terus berlangsung sampai hari kiamat. Makanya banyak ulama mengatakan jika orang yang tersiksa di alam kubur akan meminta supaya qiamat dipercepat oleh Allah, ini semua merupakan sebuah permintaan yang didasarkan oleh ketidak mampuan mereka dalam menerima balasan/azab di alam kubur. Kita tahu sebenarnya azab di-alam kubur merupakan sebuah permulaan dari azab yang lebih sadis lagi di yaumil akhirat. Dan salah satu hadist dari Baginda Rasulullah Saw, beliau mengatakan jika kuburan itu adalah sebuah lobang dari lobang neraka, dan juga sebuah lobang dari sebuah lobang syurga. Pederitaan dikubur itu digambarkan masih merupakan sebuah lobang coba bayangkan jika yang sebenarya di neraka nanti, Na’uzubillahi minzalik

Maka dari itu cobalah untuk sedikit merenungi tetantang hakikat hidup kita sebagai orang islam hidup didunia ini, selama masih ada waktu yang tersedia untuk memperbaiki diri kita dari kelemahan-kelemahan yang kita lakukan. Kita harus menyakini jika dunia ini adalah sebuah persinggahan dari sebuah perjalanan yang sangat panjang. Jadi sebagai sebuah persinggahan jelas kita akan melewti beberapa tahapan lagi supaya kita bisa sampai di tujuan perjalan kita yaitu yaumil akhir. Jangan pernah mencintai dunia ini dengan berlebihan sehingga membuat kita terlanan dan terpana dan melupakan akan adanya alam kubur dan yaumil mahsyar. Disini bukan berarti kita tidak boleh boleh hidup senang dan mewah tetapi buatlah kemewahan itu sebagai salah satu amalan kita diakhirat nanati dengan menyantuni dan membatu orang lain. Kita melihat jika terkadang kita sebagi manusia melupakan segala yang sudah Allah tetapakan bagi orang islam sebagai tuntunan hidupnya, dimana sebahagian dari kita akan malakukan segala hal untuk memenuhi ambisi dunianya sehingga mengabaikan semua tuntunan Allah dan rasul-Nya. Bahkan pada tingkatan yang lebih tinggi lagi mereka tidak segan-segan melakukan tindakan tercela dan berpura-pura baik dihadapan umat padahal mereka lebih bejat dari yang lainnya. 

Kalau kita berpikir logis sebagai manusia kita akan diminta pertanggung jawaban oleh yang maha pencipta nantinya, jadi untuk apa kita melakukan semua hal tersebut apakah kita berpikir jika masalah akhirat bisa kita urus nanti [seperti kita mengurus pembebasan hukum kita pada hakim ketika bersalah], he he he, jangan berpernah berpikir demikian karena untuk ukuran kecanggihan teknolohi yang ada diduia ini belum seberapa jika dibadingkan dengan kecanggihan teknologi yang dimiki oleh Allah Swt. Yang jelas apapun yang kita lakukan selama kita hidup di-dunia ini akan diminta pertanggung jawabanya meskipun sebesar zarrah (atom).

Maka dari itu, diwaktu yang masih tersisa ini marilah kita melakukan yang terbaik, dengan menyantuni anak yatim, fakir miskin, tingkatkan nilai keimanan dan amal ibadah kita, carilah rezeki yang halal semoga itu semua akan membawa kita merasa senang dan bahagia ketikan kita menuju keperjalan yang berikutnya (alam Barzah) dengan tidak membawa penyesalan yang mendalam.
Wallahua’lam.

Tuesday, October 11, 2016

Penjabaran Qana'ah Dalam Islam (Pengertian Dan Fungsinya)


1. apa itu qana’ah
Qana’ah adalah merupakan sebuah sikap yang rela menerima/merasa cukup dengan apa yang telah kita peloreh dari hasil usaha kita dan menjauhkan diri kita dari sifat rakus dan selalu merasa tidak pernah puas atas apa yang telah diberikan oleh Allah kepada dirinya sebagai perwujudan bentuk dari sebuah ucapan rasa syukur kepada Allah. Islam sangat menekankan para umatnya untuk memiliki sikap qanaah, karena sikap qanaah ini dapat mengindari kita dalam mengingkari semua kehendak Allah yang telah ditetapka pada diri kita. 



Pengertian dan Fungsi Sifat Qana'ah
Sikap Qana'ah
lumrah sudah kita pahami jika dalam mengarungi hidup ini kita akan mendapatkan berbagai macam godaan dan rayuan baik dari segi mengejar materi ataupun gengsi yang disebabakan oleh tingginya persaingan hidup. Maka tidak jarang kita melihat jika orang yang tidak memiliki sikap qanaah akan terjebak dalam berbagai kegiatan negatif tertentu dan untuk ukuran yang lebih tinggi mereka akan menjadi seorang musyrik karena akan selalu meyalahkan ketetapan Allah atas segala kegagalan yang diperoleh dalam kehidupannya.
Satu hal yang harus diingatkan bahwa sikap qanaah ini bukanlah sikap yang mengarahkan kita untuk tidak berusaha karena hanya menyerahkan segala urusan hidup ini pada ketetapan allah, akan tetapi sikap qanaah ini merupakan sikap yang terus mendorong kita supaya tetap lebih giat untuk terus berusaha dikala kita maraih sebuah kegagalan dan tidak merasa berputus asa dengan kegagalan yang kita hadapi. Sikap qannah ini juga merupakan sebuah batu lonjatan bagi kita untuk terus berintropeksi diri dari kegagalan yang ada.

(Baca Sebuah Penyesalan di Pintu Kubur
)
   
Sebagai seorang muslim sedikit tidaknya kita harus mencontoh perilakuk kehidupan rasulullah Saw, kita tahu jika baginda Nabi Muhammad Saw, hidup dalam keadaan yang jauh dari kehidupan layak, bahkan beliau pernah mengikat batu diperutnya untuk menggimbangi perutnya yang kosong. Sebagai seorang kekasih Allah apa sih yang gak bisa diperolahnya andai saja beliau mau, akan tetapi bukan itu yang diinginkan oleh beliau, beliau lebih ingin memberikan contoh untuk umatnya dikemudian hari supaya hidup dengan memliki sikap qanaah, sehingga tidak akan dipertuankan/diperbudak oleh harta dan tahta yang akan membutakan hati umatnya dikemudian hari, Sehingga  akan mengakibatkan kerugian besar pada umatnya dikehidupan kemudian nanti.  Sungguh luar biasa kepribadian beliau, yang masih tetap memikirkan nasib-nasib umatnya di akhir zaman, tidak salah jika beliau wajar termasuk orang nomor satu yang paling berpengaruh di-dunia.
Mengapa qannah itu penting.

Qannah itu penting dimilki oleh umat islam karena qanaah itu berfungsi sebagai penyimbang hati seorang muslim, dimana mereka akan selalau berlapang dalam atas segala apapun yang diperolah dalam hidup ini. Memang sangat sulit untuk hidup dengan merasa berkecukupan, tetapi harus diingat jika hidup didunia ini adalah hanya sebatas persinggahan dari sebuah perjalanan yang panjang. Disamping itu sikap qannah juga berfungsi sebagai penetral kegundahan hati, dimana kita akan memiliki sifat kaya hati dan akan selalu berlapang dada dan tidak akan bersikap serakah singgia kita akan menghalalkan segala cara untuk memperoleh segala yang kita kehendaki. Dan yang terakhir qanaah berfungsi sebagai saran peningkat ketaqwaan kita kepada allah, dan ini adalah urutan yang tertinggi yang dimiliki oleh seorang yang memiliki sikap qanaah dimana mereka akan selalu merasa tertram di dalam hati mereka, dan tidak ada sedikitpun tersirat rasa gelisah karena mereka telah menyerahkan segala persoalan kehidupan mereka kepada Allah Swt. Sungguh nikmat memang ketika kehidupan kita telah begitu menyatu dengan nilai keimanan yang tinggi kita akan selalu merasakan ketrentraman hidup yang tidak bisa digambarkan baik dengan lukisan atupun dengan kata-kata.


Jalan seterusnya yang akan kita lalui setelah memilki sikap qanaah ini istiqamah, sebenarnya istimah itu datang sendirinya setalah kita memiliki sikap qanaah. Cukup sekian pembahasan saya mengenai konsep kehidupan qanaah semoga ada manfaatnya bagi anda yang sedang mengalami kebuntuan dalam menggarungi hidup ini.

Saturday, October 08, 2016

INI DIA KETENTUAN SHALAT JUM'AT BAGI MUSAFIR

Seringkali menjadi Permasalahan pada kalangan umat Islam tentang seorang yang sedang bermusafir, terutama menyangkut wajib tidaknya seorangmusafir  untuk melakukan shalat Jum'at. Bagi sebagian orang islam yang malas mencari/mepelajari hukum islam tentang konsep ini, mungkin tentu akan mengikuti apa yang banyak dilakukan oleh kebanyakan orang, tanpa sedikitpun ingin mengetahui dalil-dalil sahih yang menguatkan tentang permasalahan ini. Sebagai akibatnya, ketika ada orang lain yang melakukannya sesuai dengan tututanan sunnah malah dianggap lucu, aneh dan malah dianggap salah alias  dituduh menyimpang. 

Shalat Jumat Bagi Musafir Menurut Ulama
Ketentuan Shalat Jumat Bagi Musafir
Padahal bisa jadi ‘orang yang berbeda’ itu memiliki dalil-dali yang lebih kuat/outentik dan bisa dipertanggungjawabkan kapada Allah dan klayak ramai. padahal jauh hari sebelumnya kewajiban melaksanakan shalat jum’at bagi setiap laki-laki sudah banyak diketahui orang sebab sudah jelas tertulis dalam surat Al-Jumu’ah [62] ayat 9 sebagai berikut:

(Baca Cara Melakukan Tayamum yang Benar)

Artinya ,hai Orang yang Beriman, ,dan apabila kamu diseru untuk menunaikan shalat pada hari ‘Jum´at’, maka bersegeralah kamu  kepada mengingat  Allah(Swt) dan tinggalkanlah perkaran jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya,(QS 62;9)

Yang menjadi pembahasan disini adalah, apakah ketentuan tersebut berlaku bagi orang yang sedang menempuh perjalanan, dengan kata lain apakah seorang musafir wajib melaksanakan kewajiban shalat jumat, atau malah boleh menjamak sahalat jumat atau meng-qasar salat jumat tersebut seperti umumnya keringanan yang diberikan Allah kepada para musafir untuk boleh meng-qasar dan menjamak sahalat. klau boleh tidaknya tayamum itu tidak ada ketetuan mesti harus jadi musafir

Sekarang marilah kita melihat pendapat kebanyakan ulama mengenai shalat jumat bagi para musafir. Mengenai masalah shalat jumat bagi para musafir, kebanyakan para ulama (jumhur) berpendapat jika seorang musafir tidak wajib melaksanakan sahalt jumat, mereka boleh melaksanakan shalat zuhur saja selayaknya zuhur-zuhur yang biasa dilakukan pada hari lainnya, malah boleh majamak sahat zuhur tesebut keasar atau malah meng-qasarnya. Disisni yang harus diingat bahwa yang di jamak dan di-qasar adalah shalat zuhurmnya bukan shalat jumatnya. Yang menjadi landasan dari pendapat ulamam ini adalah karena tidak adanya dalil naik hadist atapun ayat al-quran yang memberikan penjelasan mengenai wajibnya serang musafir malaksanakan shalat jumat. Yang ada hanya nabi Muhammad Saw, pernah tidak melaksanakan sahalat jumat ketika menempuh.

Adapun dalil yang mnguatkan tentang tidak wajibnya sahalat jumat bagi musafir adalah dapt dilihat pada kesepakatan ulama dan hadist-hadist nabi brikut ini:

1. Dari Ibnul Mundzir: ‘Keterangan yang dapat menjadi pijakan dalil tentang tidak ada kewajiban shalat Jum'at bagi musafir adalah bahwa Nabi Saw dalam beberapa kali melakukan perjalanan beliau -sudah barang tentu- pernah ada perjalan beliau yang bertetapan pada hari Jum'at. Tetapi tidak ada keterangan-keterang yang kami peroleh bahwa beliau pernah melaksanakan shalat Jum'at ketika beliau dalam menempuh perjalanan Bahkan ada keterangan yang jelas yang menyataka bahwa baginda nabi Muhammad Saw hanya melaksnakan shalat Dhuhur di Padang Arafah pada hari Jum'at. Hal inilah yang menguatkan jika tidak ada kewajiban melaksanakan shlat jumat bagi para musfir.’ (Ibnul Munzdir {4/20})’. dia(Ibnul Mundzir) menambahkan jika ketentuan tidak wajib jumat bagi para musafir merupakan kesepakatan para ulama (ijma’) berdasrakan hadist sahih, sehingga tidak ada pertentangan dengan ketetapan tersebut. (referensi  Al-Mughni, oleh Ibnu Qudamah 3/216).

2. Dari Imam Ahmad: Orang-orang badui (dipedalaman) tidak memiliki ketentuan yang mwajibkan melaksakana shalat jumat karena kehidupan mereka yang berpindah-pindah. Kewajiban  sahlat jumat tersebut gugur dengan kebiasaan mereka yang berpindah-pindah. Dengan demikian bagi orang-orang yang menetap di pada suatu tempat dan tidak berpindah-pindah maka mereka itu termasuk penduduk negeri yang tetap (Muqim).

3. Dari Ibnu Taimiyah: Sesungguhnya Rasulullah Saw telah melakuakn perjalanan dalam banyak safar, telah ber-umrah tiga kali selain melakukan umrah ketika menunaikan hajinya, dan telah menunaikan haji wada' bersama ribuansahabatnya, dan telah berperang lebih dua puluh peperangan, namun tak ada seorangpun yang menukilkan keterangan jika beliau melakukan shalat Jum'at, dan tidak juga shalat 'Ied ketika dalam perjalanannya. Bahkan ada riwayat yang menyebutkan jika baginda nabi menjamak dua shalat zuhur dan asar disetiap beliau melakukan perjananannya dikutip dari Kita Majmu' Ibnu Taimiyah XXIV/178-179

4. Dari Hassan Al-Bashri telah diriwayatkan bahwa Anas bin Malik menetap di Naisabur lebih kurang satu tahun atau dua tahun, dia selalu menunaikan shalat dua raka'at disertai salam dan beliau tidak menunaikan shalat Jum'at (H-R riwayat Ibnu Abu Syaibah [1/442]

5. Hadits dari Ibnu Umar: ’tidak ada keajiban shalat jumat bagi musafir’ (H-R Ibnu Abi Syaibah)

6. Hadis marfu' dari Ibnu Umar, baginda Rasulullah Saw bersabda: ‘tidak ada kewajiban untuk melaksanakan jumat bagi musafir’(H-R. Thabrani)

Walaupun demikian ada jiga pendapat yang menyatakan jika musafir wajib melaksanakan shalat jumat. Pendapat ini ada pada madzhab Zahiri,( Az-Zuhri dan An-Nakha'i), mereka berpendapatjika tetap wajib melaksanakan shalat jumat dengan alsan mereka tidak menemui satu dalil shahihpun yang menggambarkan jika shalat jumat itu hanya diwajibkan khusus bagi orang yang bermuqim di-suatu tempat saja.

Dari kedua pendapat diatas jelas ada menunjukkan perbedaan pandangan mengenai pelaksanaan shalat jumat ini, namun kita sebagai manusia yang bijak sebaiknya tiak asal memilih dalam menentukan pilihan anda, dan yang lebih utama jagan sempat ada keributan yang tidak di inginkan karena perbedan pendpat tersebut. Apakah anda akan memilih pendapta yang didukung oleh mayoritas ulama atau mengikuti mazhab zahiri,. Namun perlu saya tekankan mengikiti pendapat jangan asal ikut saja tetapi anda harus mempelajari terlebih dahulu dan jangan mendua tetap komit dengan pendapat yang di-ikuti. 
Wallahu a'lam .....

Tuesday, October 04, 2016

Keistimewaan Bulan Muharram dalam ajaran Islam



Tepat tanggal 2 Oktober tahun ini, dimana umat Islam di seluruh dunia sedang memperingati masuknya tahun baru Islam, di Aceh Pemerintah Kota Banda Aceh Menyelenggarakan pawai Akbar Anak sekolah dari tingkat SD/MI sampai Tingak SMA/MA.  Kebetulan tahun baru islam tahun ini tepat berada pa tanggal 2 Oktober awal tahun dalam kalender umat Islam atu lebih dikenal dengan istilah 1 Muharram 1438. Jadi untuk mendapatkan hikmah bulan Muharram, saya akan mendeskripsikan sedikit gambaran tetang keistimewaan bulan ini sebagai renungan untuk lebih memperdalam amal sebagai bekal kita menuju alam akhirat. Adapun kelebihan bulan muharram itu adalah sebagi berikut:
Bulan Muharram dan Kelebihannya
Keutamaan Bulan Muharram
1. Bulan Muharran Termasuk salah satu dari Empat Bulan Haram (Suci)

Bulan muharram termasuk salah satu dari 4 bulan yang disucikan allah, Yang dimaksud dengan empat bulan haram (suci)  adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab. Ini berdasarkan firman Allah Swt
Allah berfirman, yang artinya 
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah itu ada dua belas bulan, dalam ketetapan Allah ketika Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36).
Pada masa rasulullah dan para sahabat, masyarakat  Arab dilarang berperang pada bulan ke-empat bulan tersebut dikarenakan bulan disucikannya keempat bulan tersebut. Dimana pada massa itu keempat bulan ini dikenal dengan julukan Syahrullah Asham yang artinya Bulan Allah yang Sunyi karena larangan berperang itu.
Kesucian keempat bulan ini juga ditegaskan oleh rasulullah Saw dalam hadistnya sebagai berikut:
Dari Abu Bakrah radhiallahu‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya

“Sesungguhnya zaman/masa itu berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. dalam Satu tahun ada dua belas bulan. dan dalam satu tahun tersebut ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

2. Bulan Muharram dinamakan Bulan Allah (Syahrullah)

Seperti yang sudah umum dipahami oleh umat islam jika bulan yang istimewa itu ada beberapa bagian diantaranya bulan allah (Muharram), bulan nabi (Ra’jab) dan Bulan ummat (Ramadhan)
Tentang keistimewaan bulan muharram sebagai bulan Allah dapat kita lihat dari keterangan Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda artinya:
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (bulan Muharram) (HR. Muslim)
Seperti yang telah ditajih/syarah oleh Imam An Nawawi dalam kitab Shahih Muslim, beliau menyebutkan bahwa bahwa, “Hadits diatas menekankan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah.”

3. Bulan Muharram sebagai bulan Kemenangan Musa atas Firaun
Seperti yang banyak diceritan oleh para ulama tentang pertentangan antara Nabi Musa ‘Alaihissalam ketika Fir’un memerintah. Dimana fir’un dikalahkan oleh nabi musa ketika melintasi laut dan ditenggelamkan oleh Allah Swt. Peristiwa tersebut juga terjadi pada bulan Muharram. Ini didasarkan pada Hadist nabi muhammad Saw sebagi berikut:
Dari Ibnu Abbas radhiallahu‘anhuma, beliau menceritakan,
Artinya
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR. Al Bukhari)

4. Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari Raja Namrud
Seperti yang pernah kita dengar dari banyak orang jika nabi ibrahim “alaihissalam, pernah dibakar oleh Raja Namrud karena menetnag keprcayaan yang dianut oleh raja tersebut. Adapun hukuman yang diberikan adalah nabi Ibrahim di bakar hidup-hidup. Nabi ibrahim dibakar dalam tumpukan kayu yang telah ditumpuk seperti bukit sehingga api tersebut terbentuk laksana gunung api. Namun apa yang terjadi pada nabi ibrahim, nabi ibrahaim keluar dari api yang menyala tersebut dalam keadaan utuh dana tanpa terbakar sehelai ramputpun. Semua orang yang menyaksikan acara pembakaran nabi Ibrahim tercengan dan tidak percaya dengan apa yang sedang mereka saksikan. Ini semua terjadi karena adanya pertolongan Allah seperti yang difirmakan Nya dalam Alqur’an
 firman Allah : “hai api, menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi ibrahim” (Qs 21 ; 69)


sebenarnya masih banyak lagi kelebihan kejadian istimewa yang terjadi dibulan muharram ini namun dilain waktu akan saya lanjutkan kembali. 

Friday, September 23, 2016

CARA MELAKUKAN TAYAMUM YANG BENAR SESUAI SYARIAT



Tayamum merupakan salah satu alternative berwudhuk dalam ajaran islam, namun hal tersebut bukan bisa lakukan kapan saja karena ada syarat dan ketentuan tertentu seseorang boleh melakukan tayamum. Mungkin kalau untuk negara kita indonesia, sering kita temuai sebagian dari saudara-saudara kita dari kalangan kaum muslimin yang masih asing dengan istilah tayammum atau pada sebagian lainnya hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman mereka terhadap tayamaun, selain ditunjang oleh alam kita yang selalu membuat kita tidak mungkin malaksanakan tayamum. 
cara Melakukan Tayamam dalam Islam
Cara Bertayamum Dalam Islam
Walaupun demikian ada kewajiban bagi setiap orang islam untuk mengetahui hukum islam (Fiqh) secara menyeluruh. Maka disini penulis akan memberikan sedikit gambaran pemahaman dasar tentang tayamum siapa tahu kita bisa mengamalkanya dalam perjalanan yang menggunakan trasportasi udara, disamping kita bisa menunaikan shalat secara penuh, Qasar, ataupun Jamak yang diberikan kemudahan oleh Allah bagi yang dalam keadaan musafir.

(Baca Cara Menjamak Shalat  )
Pengertian Tayamum
Kami mulai pembahasan ini dengan mengemukakan pengertian tayammum. Tayammum secara kebahasaan diartikan sebagai Al Qosdu (القَصْدُ) yang berarti maksud/tujuan. Sedangkan secara pada istilah ( istilah dalam syari’at) adalah sebuah peribadatan kepada Allah berupa mengusap wajah dan kedua tangan dengan menggunakan sho’id yang bersih. Sho’id adalah seluruh permukaan bumi yang dapat digunakan untuk bertayammum baik yang terdapat tanah di atasnya ataupun tidak.
Dalil syar’i tentang Tayamum
Tayammum disyari’atkan dalam islam berdasarkan dalil Al Qur’an, As Sunnah dan Ijma’ (konsensus) kaum muslimin. Adapun dalil dari Al Qur’an adalah firman Allah ‘Azza wa Jalla,
وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ
“Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”. (QS. Al Maidah [5] : 6).
Adapun dalil dari As Sunnah adalah sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi was sallam dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiyallahu ‘anhu,
« وَجُعِلَتْ تُرْبَتُهَا لَنَا طَهُورًا إِذَا لَمْ نَجِدِ الْمَاءَ »
“Dijadikan bagi kami (ummat Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi was sallam ) permukaan bumi sebagai thohur/sesuatu yang digunakan untuk besuci (tayammum) jika kami tidak menjumpai air”.
Syarat Tayamum
Tidak ada air dan sudah berusaha mencarinya, tetapi tidak ketemu
berhalangan menggunakan air, seperti sedang sakit, apabila terkena air penyakitnya akan bertambah parah
Telah masuk waktu Shalat
Dengan tanah atau debu yang suci

Cara bertayamum
Berdasarkan penjelasan dari kitab Fiqih islam Seperti (Al Bajuri, Al-Mahali dll) bisa kita ringkaskan bahwa tata cara tayammum adalah sebagai berikut.
  • Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali pukulan kemudian meniupnya.
  • Kemudian menyapu punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya.
  • Kemudian menyapu wajah dengan dua telapak tangan.
  • Semua usapan baik ketika mengusap telapak tangan dan wajah dilakukan sekali usapan saja.
  • Bagian tangan yang diusap adalah bagian telapak tangan sampai pergelangan tangan saja atau dengan kata lain tidak sampai siku seperti pada saat wudhu.

Perkara yanga membatalkan Tayammum

·            Segala hal yang membatalkan wudhu
·            Melihat air sebelum shalat, kecuali yang bertayammum karena sakit
·            Murtad, keluar dari Islam