Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Window Shopping - Pondok Belajar

Thursday, July 25, 2019

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Window Shopping

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Window Shopping
Ketika menyebut kata Window Shopping kita akan langsung membayangkan sebagai aktivitas  jalan jalan di pasar atau di mall hanya sekedar melihat-lihat saja tanpa membeli apapun barang di mall tersebut. Sama hanya juga dengan Model kooperatif windows shopping ini, dimana peserta didik melakukan kegiatan berjalan jalan untuk mengamati hasil hasil pekerjaan kelompok lain di dalam kelas. Namun pada posisi jalan jalan ini bukan berarti peserta didik tidak mendapatkan apa apa akan tetapi mereka akan mendapatkan banyak sekali pengetahuan dari hasil kunjungan mereka ke tiap tiap kelompok yang ada. Jadi secara umum dapat di definisikan jika model pembelajaran kooperatif tipe windows shopping ini merupakan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk berjalan jalan mengamati hasil pekerjaan dari kelompok lain yang disajikan di dinding kelas, kemudian peserta didik tersebut mencacat hasil pekerjaan kelompok tersebut sebagai hasil dari kunjungan mereka.   Kemudian saling saling mendiskusikan/berbagi dengan anggota kelompok mereka masing-masing. Dengan demikian setiap anggota yang berperan sebagai pengunjung juga akan berbelanja ilmu sebagai oleh-oleh bagi anggotanya yang sedang bertugas sebagai penjaga toko mereka dari kunjungan kelompok lain. 


Model Pembelajaran Kooperatif tipe Window Shopping
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Window Shopping

Model pembelajaran kooperatif tipe window shopping ini sangat baik untuk diterapkan dalam proses pembelajaran karena model pembelajaran Kooperatif tipe Windows Shopping dapat meningkatkan peran peserta didik lebih aktif dalam proses belajar. Model pembelajaran kooperatif model windows shopping ini memberikan pola pembelajaran secara berkelompok sehingga membentuk sikap kerja sama yang aktif antar sesama peserta didik, disamping juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjadi tutor sebaya yang berperan dalam menjelaskan hasil kerja kelompoknya kepada seluruh pengunjung yang mengamati hasil kerja mereka.  Lebih lanjut, Model pembelajaran kooperatif tipe windows shopping dapat digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik ketika dihadapkan dalam menjawab setiap pertanyanaa dari peserta didik yang melakukan pengamatan hasil kerja mereka disamping juga membekali peserta didik dengan kemampuan dalam pemecahan masalah yang ada.

Sekilas jika kita amati, Model pembelajaran kooperatif tipe windows shopping mirip dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw namun window shooping ini lebih menekankan pada kerja kelompok dan pembagian tugas pada setiap kelompoknya. Dan hala ini akan berbeda dengan model kooperatif tipe jigsaw dimana peserta didik dituntut untuk menguasai materi yang telah di bagi-bagi dan diharapkan juga menjelaskan hasil pemahamannya. Mungkin jenis Kesamaan dengan Jigsaw adalah pada proses pemahaman baru dari kelompok lain dengan cara berjalan-jalan dan mengamati kelompok lain yang mengerjakan materi dan tugas yang sama. 
Untuk lebih jelasnya disini akan disajikan tahapan-tahapan pembelajaran model kooperatif tipe Windows shopping ini adalah sebagai berikut:
  1. Siswa dibuat menjadi beberapa kelompok
  2. Pendidik menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari.
  3. Guru membagikan tugas yang berbeda kepada tiap-tiap kelompok, jenis tugasnya adalah bersifat pemecahan masalah, dan sebaiknya tugas tersebut diberikan secara diundi oleh guru. 
  4. Memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran. 
  5. Secara berkelompok siswa mengerjakan soal yang telah diberikan guru. Hasil penyelesaian tugas ditulis pada selembar kertas manila atau sejenisnya. Dalam kegiatan ini guru memberikan bimbingan seperlunya.
  6. Hasil pekerjaan tugas tiap kelompok di pajang di dinding-dinding kelas, Dimana kegiatan inilah ciri khas dari windows shopping ini, kegiatan ini diumpamakan sebagai pembukaan toko di Mall 
  7. Setelah proses pajangan hasil tugas kelompok, setiap anggota kelompok akan diberikan tugas dan peran masing masing. Ada anggota kelompok yang bertugas menjaga toko dan ada juga anggota kelompok yang bertugas berjalan-jalan (visitor) untuk mengunjungi toko kelompok lain.
  8. Peserta didik yang bertugas sebagai penjaga toko diharapkan mampu memberi penjelasan kepada anggota kelompok lain yang membutuhkan penjelasan terkait hasil tugas kelompoknya. Untuk itu dianjurkan memilih penjaga yang mampu berkomunikasi dengan baik dan memahami hasil pekerjaan kelompok. Pada kegiatan inilah munculnya aktivitas tutor sebaya.
  9. Bagi anggota kelompok yang bertugas berkunjung pada kelompok lain di samping berhak mendapat penjelasan juga berhak memberi masukkan dan koreksi terhadap pekerjaan kelompok yang dikunjunginya dengan menuliskannya di lembar pekerjaan kelompok yang dikunjungi. Disamping  mereka(pengunjung)  juga mencatat pekerjaan kelompok yang dikunjunginya.
  10. Setelah waktu yang telah ditentukan selesai, masing-masing anggota yang berkeliling kembali ke kelompok mereka masing masing.
  11. Setelah kembali anggota kelompok bertukar informasi berdasarkan hasil kunjungan yang telah dilakukan.
  12. Selanjutnya guru berkeliling untuk mengecek hasil pekerjaan dan melihat hal-hal yang  perlu diperbaiki dan memberikan komentar terhadap hasil pekerjaan tiap-tiap kelompok.
  13. Guru melakukan konfirmasi berupa umpan balik dan koreksi terhadap pekerjaan tiap-tiap kelompok secara klasikal.
  14. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun individu dengan tipe kerumitan soal yang sama. 
  15. Pendidik menutup pembelajaran

1 comment:

terimakasih telah berkomentar