Memahami Konsep Kesadaran. Secara sederhana kesadaran bisa diartikan sebagai sebuah dorongan dari dalam jiwa kita berupa rasa kepekaaan terhadap sesuatu yang didasari dari pencerminanan hati. Jika kita selami lebih jauh lagi konsep kesadaran ini pada intinya merupakan hasil dari penyatuan antara hati dengan otak terhadap kebenaran yang sebenarnya. Memang jika melihat dari segi arti kesadaran secara sepintas, maka maknanya mungkin hanya biasa-biasa saja.
Memahami Konsep Kesadaran |
Tetapi jika kita mau menyalaminya lebih dalam lagi tentang apa itu maknan yang sesungguh dari sebuah arti kesadaran maka kita akan tahu sendiri jika sesungguhnya makna dari kata kesadaran itu mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa bahkan bisa menyebabkan perubahan yang luar biasa pada diri seseorang baik dalam kehidupan beragama, bernegara, bermasyarakat maupun dalam dalam kehidupan berkeluarga. Jadi pertanyaan yang akan timbul timbul di benak kita adalah bagaimana bisa kesadaran itu memiliki sebuah kekuatan yang begitu besar pada perubahan diri seseorang?. Jawabanya mungkin sangat jelas jika kesadaran itu pada hakikatnya dapat melebihi dari kepandaian yang dimiliki oleh seorang manusia karena kesadaran itu merupakan sebuah dorongan pada seoerang yang dilatar belakangi oleh sebuah pemahaman terhadap perkara tertentu.
Makanya saya jabarkan jika kesadaran itu melebihi dari kepandaai manusia. Disamping itu boleh juga dikatakan jika kesadaran itu merupakan hasil dari sebuah refleksi terhadap apa yang telah dipahami oleh seseorang yang boleh jadi memiliki hubungan dengan cara berperilaku (tanduk kita sehari-hari), cara hidup, cara menghambakan diri kepada sang khalik ataupun cara penerapan sebuah konsep tertentu yang sejalan dengan hati nurani. Logikanya begini kita tahu jika banyak sekali para ahli hukum yang paham dengan penerapan hukum yang telah ditentukan, malah hukum tersebut di permainkan dengan seenaknya, jadi boleh jadi orang seperti ini telah memiliki ilmu yang tinggi dalam bidang hukum tertentu namun tidak memiliki kesadaran untuk menerapkannya dengan benar seperti yang diharapkan oleh hukum tersebut. Inilah contoh yang mendasar mengapa kedudukan kesadaran itu lebih tinggi dari penguasaan ilmu.
Secara lebih jauh lagi sebenarnya kesadaran itu merupakan kata hati terhadap salah satu kebenaran yang datang dari logika yang sehat, akan tetapi cendrung diabaikan karena tingginya sikap ego seseorang untuk mengakui rasa sadar yang timbul didalam diri masing-masing. Bak kata bijak mengatakan jika hati yang dimiliki seseorang itu tidak dapat di bohongi akan tetapi rasa egolah (hawa nafsu) yang malah dapat menengelamkan sinar kebenaran yang datang dalam hati seseorang dimana sinar kebenaranya tersebut sebenarnya merupakan rahasia sang khaliq yang bertahta di hati kita masing-masing.
Contoh lain yang lebih sederhana yang sering kita amati dalam kehidupan sehari-hari adalah perilaku orang merokok. Apakah mereka para perokok tersebut tidak tahu akan bahaya yang terkandung dari rerokok, pada hal sebagian besar dari perokok itu juga termasuk dokter yang sangat paham dengan ilmu kesehatan dan jenis penyakit yang dapat ditimbulkan dari merokok tersebu. Lantas kalau mereka tahu mengapa mereka tetap juga merokok? Jawabanya adalah karena sebagian besar dari mereka belum memiliki sebuah kesadaran untuk mencegah bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh rokok pada diri mereka (belum sadar). Lantas melihat penomena ini, pakah kita bisa mengkatagorikan jika mereka para perokok itu tidak paham akan bahaya-bahaya yang diakibatkan oleh rokok, tentu saja jawabanya tidak demikian.
Akibat dari kurangnya memiliki sikap kesadaran pada diri kita dewasa ini, maka pantaslah banyak sekali kita menyaksikan sebagian dari para wakil kita yang tidak sedikitpun berpihak kepada raknyat, dan para hakim yang tidak berpihak pada orang tertidas. Sebenarnya kejadian diatas tersebut tidak perlu terjadi kalau saja semua wakil dan pemimpim kita mempunyai kesadaran tentang apa fungsi dia dan apa yang akan dia lakukan berkenanan dengan tugas yang di embankan oleh raknyat kepadanya. Tetapi kayaknya akhir-akhir ini kita melihat jika konsep kesadaran itu sudah mulai agak jauh dari dalam kehidupan sehari-hari dalam negara kita, padahal klau kita sadari labih lauh sebenarnya kesadaran itu juga yang membedakan antara manusia dan binatang, sebab hanya manusia saja yang dibekali kesadaran ini yang direfleksikan melaui hati oleh sang pencipta. Klau kondisinya sudah seperti ini, apa lagi yang bisa kita banggakan selaku makluk yang paling mulia di muka bumi ini, subhanallah Sebenarnya konsep kesadaran itu tidak akan mudah datang dengan sendirinya dalam kehidupan kita, karena kesadaran ini mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan perilaku kita sehari-hari, dimana apa dan bagaimana kita akan terefleksi dengan sendirinya dibawah pengendalian hati kita masing-masing.
Contohnya lain koruptor tentu paham korupsi itu tidak baik dan berdosa, tetapi mengapa dia tetap melakukanya? Jadi jawabanya karena perbuataanya itu telah membutakan hatinya untuk melihat kebenaran sehingga rasa kesadranya telah hilang dari hatinya. Jadi marilah kita bertanya pada diri kita masing-masing seberapa besarkah kita memiliki rasa kesadaran tesebut? Itulah contoh kecil saja yang dapat saya berikan, contoh lebih jauh dapat anda pahami sendiri.
Melhat situasi yang seperti yang saya gambarkan di atas, siapa yang harus disalahkan apakah keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat ataupun sistem yang tidak jelas, dimana kita tahu keempat hal yang saya sebutkan tersebut memiliki andil yang sangat besar dalam membentuk pola kehidupan yang sudah demikian suram sekarang ini. Maka untuk itu mulaikanlah menanamkan sikap jujur untuk tidak berbohong pada diri kita masing dengan dengan peningkatan nilai keimanan pada diri kita masing-masing. Disamping itu lakukanlah refleksi tentang hakikat dari kehidupan di dunia ini, karena dengan adanya sikap refleksi pada diri kita masing-masing, saya yakin konsep kesadaran yang dimulai pada diri pribadi masing-masing akan mampu membuahkan hasil dalam mendorong tumbuhnya rasa kesadaran nasional yang akan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih maju tanpa dipenuhi oleh kebohongan yang nyata-nyata akan diminta pertanggung jawaban kelak nantinya di yaumil mahsyar.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah berkomentar