Pondok Belajar: ISLAM
Showing posts with label ISLAM. Show all posts
Showing posts with label ISLAM. Show all posts

Saturday, December 03, 2016

Pentingnya Memahami Konsep Kesadaran Dalam Kehidupan

Memahami Konsep Kesadaran. Secara sederhana kesadaran bisa diartikan sebagai sebuah dorongan dari dalam jiwa kita berupa rasa kepekaaan terhadap sesuatu yang didasari dari pencerminanan hati. Jika kita selami lebih jauh lagi konsep kesadaran ini pada intinya merupakan hasil dari penyatuan antara hati dengan otak terhadap kebenaran yang sebenarnya. Memang jika melihat dari segi arti kesadaran secara sepintas, maka maknanya mungkin hanya biasa-biasa saja. 
Pentingnya Memahami Sebuah Konsep Kesadaran
Memahami Konsep Kesadaran

Tetapi jika kita mau menyalaminya lebih dalam lagi tentang apa itu maknan yang sesungguh dari sebuah arti kesadaran maka kita akan tahu sendiri jika sesungguhnya makna dari kata kesadaran itu mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa bahkan bisa menyebabkan perubahan yang luar biasa pada diri seseorang baik dalam kehidupan beragama, bernegara, bermasyarakat maupun dalam dalam kehidupan berkeluarga. Jadi pertanyaan yang akan timbul timbul di benak kita adalah bagaimana bisa kesadaran itu memiliki sebuah kekuatan yang begitu besar pada perubahan diri seseorang?. Jawabanya mungkin sangat jelas jika kesadaran itu pada hakikatnya dapat melebihi dari kepandaian yang dimiliki oleh seorang manusia karena kesadaran itu merupakan sebuah dorongan pada seoerang yang dilatar belakangi oleh sebuah pemahaman terhadap perkara tertentu. 
Makanya saya jabarkan jika kesadaran itu melebihi dari kepandaai manusia. Disamping itu boleh juga dikatakan jika kesadaran itu merupakan hasil dari sebuah refleksi terhadap apa yang telah dipahami oleh seseorang yang boleh jadi memiliki hubungan dengan cara berperilaku (tanduk kita sehari-hari), cara hidup, cara menghambakan diri kepada sang khalik ataupun cara penerapan sebuah konsep tertentu yang sejalan dengan hati nurani. Logikanya begini kita tahu jika banyak sekali para ahli hukum yang paham dengan penerapan hukum yang telah ditentukan, malah hukum tersebut di permainkan dengan seenaknya, jadi boleh jadi orang seperti ini telah memiliki ilmu yang tinggi dalam bidang hukum tertentu namun tidak memiliki kesadaran untuk menerapkannya dengan benar seperti yang diharapkan oleh hukum tersebut. Inilah contoh yang mendasar mengapa kedudukan kesadaran itu lebih tinggi dari penguasaan ilmu.

Secara lebih jauh lagi sebenarnya kesadaran itu merupakan kata hati terhadap salah satu kebenaran yang datang dari logika yang sehat, akan tetapi cendrung diabaikan karena tingginya sikap ego seseorang untuk mengakui rasa sadar yang timbul didalam diri masing-masing. Bak kata bijak mengatakan jika hati yang dimiliki seseorang itu tidak dapat di bohongi akan tetapi rasa egolah (hawa nafsu) yang malah dapat menengelamkan sinar kebenaran yang datang dalam hati seseorang dimana sinar kebenaranya tersebut sebenarnya merupakan rahasia sang khaliq yang bertahta di hati kita masing-masing.  

Contoh lain yang lebih sederhana yang sering kita amati dalam kehidupan sehari-hari adalah perilaku orang merokok. Apakah mereka para perokok tersebut tidak tahu akan bahaya yang terkandung dari rerokok, pada hal sebagian  besar dari perokok itu juga termasuk dokter yang sangat paham dengan ilmu kesehatan dan jenis penyakit yang dapat ditimbulkan dari merokok tersebu. Lantas kalau mereka tahu mengapa mereka tetap juga merokok? Jawabanya adalah karena sebagian besar dari mereka belum memiliki sebuah kesadaran untuk mencegah bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh rokok pada diri mereka (belum sadar). Lantas melihat penomena ini, pakah kita bisa mengkatagorikan jika mereka para perokok itu tidak paham akan bahaya-bahaya yang diakibatkan oleh rokok, tentu saja jawabanya tidak demikian.

Akibat dari kurangnya memiliki sikap kesadaran pada diri kita dewasa ini, maka pantaslah banyak sekali kita menyaksikan sebagian dari para wakil kita yang tidak sedikitpun berpihak kepada raknyat, dan para hakim yang tidak berpihak pada orang tertidas. Sebenarnya kejadian diatas tersebut tidak perlu terjadi kalau saja semua wakil dan pemimpim kita mempunyai kesadaran tentang apa fungsi dia dan apa yang akan dia lakukan berkenanan dengan tugas yang di embankan oleh raknyat kepadanya. Tetapi kayaknya akhir-akhir ini kita melihat jika konsep kesadaran itu sudah mulai agak jauh dari dalam kehidupan sehari-hari dalam negara kita, padahal klau kita sadari labih lauh sebenarnya kesadaran itu juga yang membedakan antara manusia dan binatang, sebab hanya manusia saja yang dibekali kesadaran ini yang direfleksikan melaui hati oleh sang pencipta. Klau kondisinya sudah seperti ini, apa lagi yang bisa kita banggakan selaku makluk yang paling mulia di muka bumi ini, subhanallah Sebenarnya konsep kesadaran itu tidak akan mudah datang dengan sendirinya dalam kehidupan kita, karena kesadaran ini mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan perilaku kita sehari-hari, dimana apa dan bagaimana kita akan terefleksi dengan sendirinya dibawah pengendalian hati kita masing-masing. 

Contohnya lain koruptor tentu paham korupsi itu tidak baik dan berdosa, tetapi mengapa dia tetap melakukanya? Jadi jawabanya karena perbuataanya itu telah membutakan hatinya untuk melihat kebenaran sehingga rasa kesadranya telah hilang dari hatinya. Jadi marilah kita bertanya pada diri kita masing-masing seberapa besarkah kita memiliki rasa kesadaran tesebut? Itulah contoh kecil saja yang dapat saya berikan, contoh lebih jauh dapat anda pahami sendiri. 

Melhat situasi yang seperti yang saya gambarkan di atas, siapa yang harus disalahkan apakah keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat ataupun sistem yang tidak jelas, dimana kita tahu keempat hal yang saya sebutkan tersebut memiliki andil yang sangat besar dalam membentuk pola kehidupan yang sudah demikian suram sekarang ini. Maka untuk itu mulaikanlah menanamkan sikap jujur untuk tidak berbohong pada diri kita masing dengan dengan peningkatan nilai keimanan pada diri kita masing-masing. Disamping itu lakukanlah refleksi tentang hakikat dari kehidupan di dunia ini, karena dengan adanya sikap refleksi pada diri kita masing-masing, saya yakin konsep kesadaran yang dimulai pada diri pribadi masing-masing akan mampu membuahkan hasil dalam mendorong tumbuhnya rasa kesadaran nasional yang akan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih maju tanpa dipenuhi oleh kebohongan yang nyata-nyata akan diminta pertanggung jawaban kelak nantinya di yaumil mahsyar.

Sunday, November 06, 2016

Pentingnya Memahami Konsep Aqidah Dalam Islam

PENTINGNYA MEMAHAMI KONSEP AQIDAH DALAM ISLAM. Apa itu aqidah, dan mengapa aqidah itu menjadi landasan utama bagi seorang mukmin. Sebelum membahas itu semua, terlebih dahulu saya akan menjelaskan makna aqidah sebagai pijakan dasar dalam menjabarkan pemahaman yang lebih jauh. Dalam agama islam, Aqidah adalah dasar konsep ilmu ketuhanan (Iman) kapada tuhan yang satu (Allah). Konsep iman dalam islam adalah tunggal/satu dan tidak beranak dan diperanakkan. Semua utusanNya adalah nabi dan rasul yang merupakan pembawa risalah dari Allah sebagai pegangan manusia untuk keselamatan dunia dan akhirat. 

Pentingnya Memahami Konsep Aqidah dalam Islam
Konsep Aqidah dalam Islam
Jadi konsep ke imanan dalam islam sudah sangat jelas dan ini merupakan pondasi dasar yang tidak boleh dicampur dengan konsep pemikiran apapun yang bertentangan dengan konsep ketuhanan tersebut. Sebagia umat islam kita diwajibkan mempelajari sifat-sifat Allah sebagai dasar untuk mengenal Allah. Sifat-sifat tersebut terdiri dari dua puluh sifat yang wajib dan dua puluh sifat yang mustahil bagi Allah, dan satu sifat yang harus bagi Allah. Walaupun ada sebagian Ulama berpendapat sifat Allah itu ada tiga belas, dan itu tidak perlu diperdebatkan karena dua puluh dan tiga belas memiliki kontek penfsiran yang sama.
Dalam kontek islam, aqidah/iman adalah dasar utama yang harus diyakini oleh umat islam, karena meluruskan aqidah itu jauh lebih utama dari ibadah itu sendiri, sebab jika kita beribadah dengan tidak memiliki pemahaman yang mendalam dalam aqidah, amalan itu sama saja sia-sia. 

Dewasa ini banyak sekali orang yang berpemahaman salah dalam menafsirkan kontek aqidah, seolah-olah akidah itu bersifat hanya sebuah kepercayaan terhadap ke-esaan Allah, sehingga uacapan dan tindakan mereka tidak mecerminkan dari nilai Aqidah tersebut. Contohnya ketika ada sebagian orang tertentu, dimana mereka menyatakan orang beriman kepada Allah akan tetapi mereka masih percaya dengan tahayul, benda benda keramat dan lain sebagainya. Mempercayai benda lain memiliki kelebihan merupakan salah satu sifat yang menyekutukan Allah dengan yang baharu, dan itu sangat dilarang dalam islam. Sebab ketika kita menyakini suatu benda memiliki ke kuatan maka kita telah menafikan jika Allah adalah tuhan yang maha kuasa atas segala sesuatu, dan semua ciptaannya adalah baharu. 

Disamping contoh yang diatas, masih banyak lagi kita melihat jika ada sebagian orang islam yang malah menyalahkan islam itu sendiri, seperti mereka mengaggap jika pembelajaran/kajian agama itu dapat meningkatkan semangat orang menjadi teroris, ataupun mereka kurang senang dengan orang-orang yang menganjurkan kaum perempuan untuk menggunakan jilbab. Alasan mereka bisa beragam seperti masalah jilbab itu hak pribadi, atau masalah agama itu tidak boleh dipaksakan dengan tujuan untuk memperkuat kebebasan kepada kaum perempuan dengan latar belakangan gender, pada hal dalam kontek keimanan bahwasanya mencegah kemungkarang dengan kekuatan dan tindakan adalah hal yang uatama dan yang paling lemah adalah cukup hanya dengan benci didalam hati saja. Dan masih banyak kasus lainnya, seperti yang paling hangat sekarang ini masalah isu Ahok, banyak sekali orang islam yang membela ucapan Ahok dengan menggunakan tafsir kata Ahok sesuka mereka dengan tujuan untuk membela/membenarkan Ahok, sebenarnya jika kita memaknakan kata Ahok dengan tidak bermasud mempolitisinya sama sekali walaupun menggunakan kata “memakai”, maka boleh dikatakan Ahok itu salah karena tetapi menyebut ayat Al-quran digunakan sebagi alat untuk membohongi. Tetapi disini saya tidak bermaksud menghakimi Ahok, disini saya hanya memberikan gambaran saja tentang bagaimana sebenarnya kontek Aqidah dalam islam. Aqidah dalam islam itu tidak hanya mencakupi kepercayaan tentang keesaan Allah saja, akan tetapi mecakupi juga aspek perbuatan dan bicara kita yang membenarkan akan Keesaan Allah, Nabi dan Rasul-Nya, dan membenarkan ajaran-ajaran yang telah disampaikan melalui perantaraan Rasul-Nya. Jadi disini bermakna, apapun yang kita bicarakan dan lakukan mesti harus melihat dari konteks aqidah jangan berkoar sesuka hati dengan menafikan nilai-nilai Aqidah yang malah dapat membuat kita menjadi seorang musyrik dan keluar dari agama islam, hanya sekadar untuk mencari sensi atau kepentingan tertentu yang hanya bersifat semu dan semetara ini. 

Banyaklah berbenah diri, dalam mengapilkasi nilai-nilai Ketauhidan kita kepada Allah sebagai Nilai Iman kita Kepada Allah. Bertaubatlah kepada Allah jika kita ada melakukan tindaka-tindakan yang melecehkan Nilai-Nilai Aqidah kita kepada Allah. Ingat masih ada akhirat setelah menjalani kehidupan ini, dimana kita akan diminta pertanggung jawaban dari apa yang kita lakukan selama kita hidup didunia ini. Pada hari itu kita tidak bisa berkata apa-apa karena semua anggota tubuh kita akan menjadi saksi yang tidak bisa kontrol sesuai dengan apa yang kita ingin persaksikan, akan tetapi anggota tubuh kita akan bersaksi dengan sebenarnya tanpa ada rekayasa sama sekali, dan hari itu merupakan hari penghakiman yang sangat adil sehingga kita tidak bisa terbebas jika kita benar bersalah kepada Allah. sekian saja kupasan singkat ini, semoga ada manfaatnya bagi kita semua, mari dalami kembali konsep Aqidah yang benar dalam islam jangan sampai kita menyesali di kemudian hari
wassalam  


    

Saturday, October 29, 2016

KEWAJIBAN MENDAHULUKAN IBADAH DARI KEGIATAN LAINNYA


KEWAJIBAN MENDAHULUKAN IBADAH DARI KEGIATAN LAINNYA. Mungkin ketika membaca judul penulisan diatas, anda akan berpikir jika konsep/kata ibadah itu terlalu umum, namun disini saya akan menjelaskan maksud kata ibadah tersebut. Untuk makna kata ibadah yang saya maksudkan adalah ibadah/amalan yang diwajibkan dalam islam dan telah diatur kejelasan kewajiban hukumnya dari nash yang sahih seperti Al-Quran dan Hadist Nabi, seperti shalat, puasa, dan lain sebagainya. 

Kewajiban Mendahulukan Shalat
Ibadah Shalat
Adapun anjuran melaksanakan kewajiban yang diwajibkan oleh agama diatas urusan/perkara lain itu merupakan suatu hal yang wajib dipatuhi oleh umat islam untuk memperoleh keselamatan di akhirat nanti. Memang islam juga menganjurkan umatnya untuk melakukan kegiatan tertentu dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya dengan pertimbangan tetap mendahulukan kewajiban agama. Kita sebagi orang islam wajib meyakini jika hidup di dunia ini merupakan sebuah persinggahan yang sementara untuk mencari bekal menuju keperjalan yang lebih panjang. Kita tahu jika sebagai manusia akan melewati dua jenis perjalanan lagi. Diantaranya perjalanan alam barzah ada alam akhirat. Jadi untuk itu supaya kita selamat menuju keperjanalan yang selanjutnya maka kita dituntut untuk melakukan amalan-amalan yang telah ditetapkan dalam agama kita sebagai bekal menuju alam akhirat. 
Adapun kewajiban mendahuli melakukan kewajiban agama diatas perkara/urusan dunia ini bisa kita lihat dalam salah satu hadist Nabi Muhammad Saw, yang artinya,

Berusahlah untuk dunia kamu seolah-olah kamu hidup selama-lamanya, dan beramalah kamu seolah-olah kamu mati besok’.

Dari ayat diatas kita bisa simpulkan jika nabi mengajurkan kita supaya dalam berusaha yang berkaitan dengan perkara dunia kita bisa menyelasaikan besok atau lusa seadainya kita tidak bisa tuntaskan pekerjaan tersebut hari ini. Namun khusus untuk perkara/anjuran kewajiban dalam agama seperti shalat dll, kita tidak dibolehkan menunda-nunda apalagi tidak mengerjakannya sama sekali. Jadi kita tahu masalah menunaikan kewajiban dalam agama kita bukanlah hal yang sepele, karena amalan kewajiban itu adalah bekal kita dimasa akhirat nanti, sedangkan usrusan dunia adalah bekal kita untuk hidup hari ini. Memang kalau kita bisa memahami ajaran agama dengan baik, maka kita bisa membuat semua perkara dunia bisa menjadi amalan akhirat, seperti ketika kita mendapatkan uang ataupun materi tertentu dari usaha dunia, kita bisa menggunakananya dengan iklas dalam menafkahi keluarga kita, menyantuni anak yatim beserta fakir miskin.

sebagaimana kita ketahui, memang mancari nafkah untuk menhidupi keluarga kita merupakan sebuah kewajiban dalam agama, namun harus dimaklumi perkara kewajiban menunaikan shalat itu juga jauh lebih diwajibkan dalam islam, karena tidaklah kita mengalami kerugian besar dengan menunaikan perintah shalat yang mengunakan waktu sekitar 5-10 menit. Mengapa saya mengatakan kewajiban shalat lebih utama. Kerana banyak pendapat para ulama yang mashur jika amalan pertama yang akan diperiksa di akhirat nanti adalah amalan shalat. Mengapa amalan sahat dulu yang diperiksa, karena jika orang sudah beres dalam pelakasaan amalan shalatnya maka hidupnya akan bagus dan akan sesuai dengan tuntunan agama. Ini didasarkan pada hadist nabi yang artinya:

Dirikanlah shalat, karena sesunggunya sahlat itu mencegah kamu dari perkerjaan keji dan mungkar’.

Hadist diatas adalah jaminan dari nabi kita Muhammad saw jika orang yang menunaikan shalat akan terhidar dari perkara jahat.  Namun mengapa juga dalam realita kehidupan kita sering dapati ada orang yang shalatnya rajin malah jadi maling ataupun koruptor. Sebenarnya jika kita telususri boleh kita katakan orang yang shalatnya rajin dan masih melakukan korupsi berarti besar menungkinan jika shalatnya itu masih cacat atau malah belum di terima oleh Allah.
Disamping itu nabi Muhammad juga menegasakan dalam hadist jika shalat itu adalah pondasi dasar kita dalam beragama, beliau bersabda dalam Hadistnya yang artinya:

Shalat itu adalah tiang agama, barang siapa mendirikanya berarti dia telah mendirikan agama, dan barang siapa yang meninggalakannya berati dia telah meruntuhkan agama’.

Maka dari itu marilah kita mengutamakan menunaikan shalat dalam setiap perkara lainnya, karena dari makna azan saja kita bisa maknai Allah maha besar-Allah maha besar. Dari azan tersebut bisa kita maknakan jika perintah Allah itu lebih besar dari urusan lainnya. Maka untuk itu marilah bersegera ketika kita mendengarkan seruan azan tersebut supaya kita bisa mendapatkan perlindungan dari Allah di hari penghakiman nanti. Dimana kita pahami jika penghakiman Allah itu adalh penghakiman yang sebenar-benarnya dmana semua anggota badan kita akan menjadi saksi dari setiap tindakan kita selama di dunia. Dan besar harapan semoga kita semua mendapat kesaksian dari semua amalan yang kita lakukan, amien  

Friday, October 28, 2016

Keutamaan Dan Kelebihan Dari Amalan Sedekah


Kita tahu bawasanya Bersedekah merupakan hal yang sangat dianjurkan dalam agama islam, karena sedekah itu merupakan sebuah sikap ataupun rasa empati kita untuk saling berbagi terhadap orang fakir dengan tujuan untuk meringankan beban hidup mereka. Membantu dan menolong orang yang sedang dalam kesulitan merupakan sebuah sikap yang sangat terpuji dan merupakan sebuah jembatan yang sangat ampuh untuk membangun rasa sosial dan rasa kemnusian yang tinggi dikalangan umat islam. Nabi Muhammad Saw, sangat mengajurkan kita umatnya untuk bersedekah (untuk menyantuni orang fakir dan anak yatim piatu). 
Keutamaan dan Kelebihahan Amalan Sedekaha
Keutamaan dan Kelebihan Sedekah

Disamping itu, sedekah bisa kita maknakan sebagai sebuah perwujudan dari rasa syukur kita kepada Allah atas segala meteri yang telah diberikan Allah kepada kita, dan bahkan orang yang bersedekah tidak akan pernah mengalami kebangkrutan alias miskin, malah harta yang dimiliknya semangkin bertambah dan tidak akan berkurang. Ini sesuai dengan janji Allah Swt sendir sesuai dengan firman Nya dalam Al quran. 
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak’. (QS. Al-Hadid: 18)  

Dari ayat diatas kita bisa memahami secara umum, jika Allah akan terus melipat gandakan harta orang yang suka bersedekah, tapi harus diingat lakukan sedekah secara iklas tanpa mengharap pamrih dan pujian dari orang lain, lakukan sedekah itu dengan penuh keiklasan, jika sulit untuk iklas maka berusahlah dengan menanamkan niat iklas tanpa perlu bercerita dan menampakkan pada orang lain. Untuk lebih mudahnya anggap saja ketika kita bersedekah itu merupakan tabungan untuk hari akhirat nanti, jika sudah demikian maka sedekah itu bisa kita ibaratkan sama halnya dengan kita melakukan penyetoran tabungan anda ke bank, sehingga tidak perlu bercerita dengan jumlah saldo tabungan kita kepada orang lain. Ibarat lagu opik yang salah satu baitnya orang yang bersedekah dekat dengan Allah, takkan berkurang yang disedekah akan bertambah-akan bertambah dst. 

Selain bersedekah dapat membuat harta kita utuh dan bertambah, sedekah juga dapat menghapus dosa kita (bukan dosa besar karena dosa besar mesti melakukan Tobat Nasuha). Memang banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menghapus dosa, seperti berzikir, berpuasa dan lain sebaginya. Namun sedekah memberikan suatu nilai lebih, karena sedekah selain dapat menghapus dosa banyak lagi hikmah aatupun fazilah yang kita peroleh dari bersedekah, terkadang kelebihan dari bersedekah tersebut akan kita peroleh dengan tidak kita sadari sama sekali. Itulah rahasia Allah yang diberikan bagi orang yang suka melakukan sedekah dalam meringankan beban anak yatim dan orang fakir. Adapun dalil tentang sedekah dapat menghapuskan dosa adalah seperti yang telah disampaikan oleh nabi Muhammad Saw, dalam salah satu Hadistnya:

Sesungguhnya sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api’.(HR. At-Tirmidzi).

Namun hal yang sangat ditekankan oleh Nabi Muhammad Saw, bahwa kita di anjurkan untuk iklas dalam melakukan sedekah, seperti yang telah saya jabarkan sedikit diatas memang sulit untuk melakukan sesuatu dengan iklas, karena iklas itu perkara hati, maka setidaknya hindari saja perkara ria/pemer ketika kita melakukan sedekah tarhadap orang-orang miskin. Setidaknya itu merupakan awal dari sebuah niat kita supaya tidak ria dalam melakukan amal kebaikan. Dibawah ini salah satu dalil yang memperkuat tentang untuk tidak berlaku ria ketika kita melakukan sedekah. Rasulullah Saw, bersabda dalah salah satu hadistnya: 

‘Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, maka ia menyembunyikan amalnya itu sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya’. (HR. Bukhari)

Sekian kupasan ringkas dari manfaat melakukan sedekah, semoga ini bisa menjadi sebuah motivasi bagi kita untuk lebih meningkatkan amalan sedekah kita, jangan pernah beralasan untuk tidak melakukan sedekah karena kita merasa tidak cukup, karena yakinlah bantuan Allah akan selalu ada bagi orang-orang yang sangat gemar melakukan amalan sedekah.

Thursday, October 27, 2016

IMAN KEPADA QADA DAN QADAR ALLAH

IMAN KEPADA QADA DAN QADAR ALLAH (UNTUK BAIK DAN UNTUNG JAHAT). Dalam menggarungi kehidupan ini, sebagai manusia kita sering mengalami berbagai macam persoalan kehidupan apalagi dijaman yang sekarang ini dimana keadaan sudah sangat jauh berbada dari masa dahulu baik dari segi persaingan dalam berkarir ataupun dalam berdikari sendiri untuk menompang kehidupan ini. Kita tahu, sebagian besar orang sangat sulit untuk menwujukan sesuatu yang dia harapkan terjadi sebagaimana yang mereka citakan. Akan tetapi, terkadang ada juga sebagian orang yang sama sekali tidak memiliki masalah dalam kehidupannya, dimana semua yang diinginkan/dicitakan dia peroleh dengan sangat mudah tanpa harus bersusah-susah. Itulah gambaran umum (sedikit) mengenai contoh dari berlakunya Qadar Allah kepada kita manusia baik yang mendapatkan qadar baik ataupun qadar buruknya dari Allah.

Iman Kepada Qadar Baik dan Buruk dalam Islam
Iman Kepada Qadar Allah
Sangat disayangkan, ada sebagian orang yang terkadang tergelincir ke lembah kufuran disebabkan oleh karena tidak bisa menerima ketetapan Allah yang sudah ditetapkan kepadanya, misalnya mereka akan dengan mudah mengatakan jika Allah tidak adil karena kegagalan yang mereka hadapi didalam hidup mereka. bahkan yang lebih tragis lagi ada yang melakukan bunuh diri dengan anggapan sebagai solusi dari sebuah persoalan yang dihadapi. Subhanallah, sunguh disayangkan jika orang yang bunuh diri itu akan dipandang sebagai orang islam yang mati dalam keadaan tidak beriman di hadapan Allah. 

(Baca Penjabaran Qanaah Dalam Konsep Islam)

Sebagai orang Islam yang beriman kepada-Nya, kita pasti akan percaya dan beriman kepada semua ketepan apapun yang telah ditetapkan Allah kepada kita baik untung baik ataupun untk buruk. Akan tetapi maksud kata menerima segala ketetapanNya disini, bukanlah menerima segala kegagalan kita dengan pasrah saja, tetapi kita diharapkan untuk terus memperbaiki dan berbenah diri atas segala kegagalan yang ada supaya kita bisa menerima sebuah kesuksesan yang kita idamkan. Seperti yang Allah tegaskan dalam Firmanya

Tidak akan aku ubah nasib suatu kaum, kecuali mereka merubahnya sendiri.

Adapun maksud dari kata ayat tersebut bisa kita pahami secara umum jika Allah menghendaki manusia untuk terus dan tetap berusaha semaksimal mungkin dalam mewujudkan segala sesuatu yang kita impikan. Jadi disini jelas sekali jika kita tidak boleh hanya pasrah saja untuk menerima semua kegagalan yang ada tanpa berusaha kembali untuk memperbaiki diri kita dengan merefleksikan segala kelemahan kelemahan yang ada pada diri kita. teruslah jalani kehidupan ini, karena hidup ini hanya sekali, dan yakini jika hidup itu adalah anugerah Allah yang paling besar buat kita. jangan pernah menyesali terhadap apapun kegagalan kita yang disebabkan oleh kita sendiri, sehingga menyebabkan kita terus terjebak kedalam kehidupan yang tidak pernah pasti. 

Sebenanya kita selaku manusia terlalu lemah ilmu yang kita miliki untuk mengetahui segala hilmah dari ketetapan Allah yang ada pada kita. kita harus menyakini jika apapun yang Allah tetapkan pada kita itu adalah yang terbaik yang tidak mampu kita pahami dengan ukuran ilmu yang kita miliki. Terkadang sebagian orang baru menyadari hikmah sesuatu hal yang buruk terjadi kepadanya adalah yang terbaik ketika dia mengamati kejaidian yang terjadi selanjutnya. Misalnya seeorang yang mau berangkat keluar negeri, jauh-jauh hari dia telah mempersiapkan segalanya untuk berangkat pas pada hari keberangkatan di harus gagal berangkat karena demam, pada saat itu dia merasa kesal dengan penyakitnya karena menyebabkan keberangkatan dia gagal, namun sesuatu hal buru terjadi dimana pesawat yang rencanya dia berangkat memgalami musibah. Pada saat itu baru dia pahami hikmah yang baik dari kekgagalan keberangkatan dia ke luar negeri. Itu hanya contoh kecil saja, pada hal banyak sekali hikmah-hikmah lain yang terkandung dalam setiap kegagalan kita dalam mengarungi kehidupan ini, cuman terkadang kita terlalu naif untuk mampu menemukan semua hikmah tersebut, kecuali hanya bagi mereka yang memiliki sikap tawadhuk dan qanaah, dan tetap mensyukuri apapun yang kita perolah/miliki sebagi bentuk syukur kita kepada sang Khaliq Allah ‘Azawajalla.