Faktor Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Anak Didik - Pondok Belajar

Thursday, July 27, 2017

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Anak Didik

Pada permulaan berkembangnya ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia (behaviour), maka banyak sekali dibahas mengenai bagaimana proses pencapain hasil belajar yang baik dan efesien. Para pakar dibidang pendidikan dan psikologi mencoba mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Maka sebagai konsekwensinya dengan ditemukannya faktor-faktor yang berpengaruh dalam peningkatan hasil belajar anak, maka para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberi intervensi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang lebih bagus dan sesuai dengan yang ditergetkan.

Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Anak Didik
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Anak Didik
A. Faktor Internal
Foktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Sebagaimana yang sudah dipahami, jika faktor fisiologis berperan sangat besar dalam menunjang atau melatar belakangi aktivitas belajar anak. Dimana keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat. Untuk itu jagalah kebuthan ini agar keadaan jasmani tetap sehat dan memiliki nutrisi yang cukup. Mengapa hal ini penting, kerana kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan keadaan jasmani lemah yang mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah sehingga belajar  jadi tidak fokus dan mengakibatkan hasil belajar jadi menurun.
Faktor psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi belajar. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
- Adanya keinginan untuk tahu
- Agar mendapatkan simpati dari orang lain.
- Untuk memperbaiki kegagalan
- Untuk mendapatkan rasa aman.
B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sebuah faktor yang ikut berperan dari luar diri anak, dimana faktor tersebut juga ikut mempengaruhi belajar anak. Foktor tersebut berasal  dari (1) orang tua, (2) sekolah, dan (3) lingkungan masyarakat.

1. Faktor yang berasal dari orang tua
Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah sebagi cara mendidik orang tua terhadap anaknya. Dalam hal ini dapat dikaitkan suatu teori, apakah orang tua mendidik secara demokratis, pseudo demokratis, otoriter, atau cara laisses faire. Cara atau tipe mendidik yang dimikian masing-masing mempunyai kebaikannya dan ada pula kekurangannya.
Menurut hemat peneliti, tipe mendidik sesuai dengan kepemimpinan Pancasila lebih baik dibandingkan tipe-tipe diatas. Sebab peran rang tua tdak begitu terlibat secara dalam untuk mencampuri pola belajar anak. Prinsip kepemimpinan Pancasila sangat manusiawi, karena orang tua akan bertindak ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Ini berarti bahwa dalam kepemimpinan Pancasila para orang tua melakukan kebiasaan-kebiasaan yang positif kepada anak untuk dapat diteladani oleh mereka. Sebagai Orang tua yang baik mereka juga selalu memperhatikan anak selama belajar baik secara langsung maupun sceara tidak langsung, dengan cara memberikan arahan-arahan manakala akan melakukan tindakan yang kurang tertib dalam belajar.
Dalam kaitan dengan hal ini, beberap Tim Penyusun Buku Sekolah Pendidikan Guru dibeberapa sekolah menyebutkan, “Di dalam pergaulan di lingkungan keluarga hendaknya berubah menjadi situasi pendidikan, yaitu bila orang tua memperhatikan anak, misalnya anak ditegur dan diberi pujian….” Pendek kata, motivasi, perhatian, dan kepedulian orang tua akan memberikan semangat untuk belajar bagi anak.

2. Faktor yang berasal dari sekolah
Adapun faktor yang berasal dari sekolah, itu dapat dikagorikan berasal dari guru, mata pelajaran yang ditempuh, dan metode yang diterapkan dalam sekolah tersebut. Yang paling uatam adalah Faktor guru dimanan faktor ini banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak didik di sekolah, baik yang menyangkut dengan kepribadian guru, dan kemampuan mengajar mata pelajaran karena kita mengamati jika kebanyakan anak didik memusatkan perhatianya kepada yang diminati oleh mereka saja, ini dapat mengakibatkan nilai yang diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Disamping itu, Keterampilan, kemampuan (minat), dan kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dari pengaruh atau campur tangan orang lain (pihak ketiga). Sebab itulah sudah menjadi tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar.

3. Faktor yang berasal dari masyarakat
Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat. Faktor masyarakat bahkan sangat kuat pengaruhnya terhadap pendidikan anak. Pengaruh masyarakat bahkan sulit dikendalikan. Jadi kontrol lah pergaulan anak dlam mesyarakat supaya tidak mengarahkan perkembangan anak tersebut kearah yang tidak di ingingkan.


Disamping itu, Selain dari beberapa faktor internal dan eksternal yang digambatkan diatas, faktor lain yang juga dapat mempengaruhi hasil belajar anak dapat di jabarkan berikut ini:

1) Minat
Minat sangat memliki pengaruh besar dalam menunjang keberhasilan belajar peserta didik. Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan berhasil dengan baik sebagaimana yang diharapkan, tetapi jikalau seseorang memiliki minat yang bagus terhadap objek pembelajaran tertentu maka jelas sekali mereka akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal sebagimana diharapkan. Masalahnya adalah bagaimana seorang pendidik selektif dalam menentukan atau memilih masalah atau materi pelajaran yang menarik siswa. Berikutnya mengemas materi yang dipilih dengan metode yang menarik. Karena itu pendidik/ pengajar perlu mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang sosial ekonomi, keyakinan, kemampuan, dan lain-lain.

2) Kecerdasan
Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan berhasil tidaknya seserorang. Orang pada umumnya lebih mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai penelitian menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat kecerdasan dan hasil belajar di sekalah (Sumadi, 1989: 11).

3) Bakat
Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud (Utami, 1992: 17). Bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Selain kecerdasan bakat merupakan faktor yang menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar (Sumadi, 1989: 12). Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk berhasil.

4) Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri anak untuk melakukan sesuatu tindakan. Besar kecilnya motivasi banyak dipengaruhi oleh kebutuhan individu yang ingin dipenuhi (Suharsimi, 1993: 88). Ada dua macam motivasi yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan. Akan tetapi lain halnya dengan motivasi ekstrinsik, dimana motivasi adalah motinasi yang ditimbul oleh rangsangan dari luar atau motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar mengajar, contohnya, tingkatan, reword (hadiah), persaingan (competition), pertentangan, sindiran, cemoohan dan hukuman sebagai pemguatan. Oleh karena itu, Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa (peserta didik).

Oleh karena itu, Dengan adanya kemampuan pada suatu mata pelajaran, baik itu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu dikembangkan oleh perseta didik sendiri maka diharapkan kepada pendidik untuk dapat mengalih gunakan kemampuan-kemampuan tersebut dalam mengahadapi masalah-masalah dalam berbagai bidang pelajaran. Kemampuan bernalar, kemampuan memilih strategi yang cocok dengan permasalahannya, maupun kemampuan menerima dan mengemukakan suatu informasi secara tetap dan cermat merupakan kemampuan umum yang dapat digunakan dalam berbagai bidang tertentu.

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkomentar