Penggunaan Media Gambar Dalam Mengajar Anak-Anak - Pondok Belajar

Friday, March 17, 2017

Penggunaan Media Gambar Dalam Mengajar Anak-Anak

1) Pengertian Media Gambar
Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas (Depdikbud, 2004: 2031). Selanjutnya Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007: 26) menyimpulkan bahwa media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari, misalnya yang menyangkut manusia, peristiwa, benda-benda, tempat, dan sebagainya.

Penggunaan Media Gambar Dalam Mengajar Anak-Anak
Penggunaan Media Gambar Dalam Mengajar Anak-Anak

Diantara media pembelajaran yang ada, media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Ini disebabkan karenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan itu sendiri, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik dan menari, pasti sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Media gambar lebih mudah dimengerti dan dapat dinikmati, mudah didapatkan dan dijumpai, serta banyak memberikan penjelasan bila dibandingkan dengan bahasa verbal (kata -kata). Hujair AH Sanaky (2009: 69) mengem ukakan adanya perbedaan antara media gambar atau foto dengan verbal, antara lain sebagai berikut: (1) verbal (kata-kata), kelemahannya terletak pada keterbatasan daya ingat dalam bercerita dan menjelaskan (2) media gambar atau foto, memvisualkan apa adanya secara detail, , sehingga mungkin ada hal -hal yang tercecer atau terlupakan dalam menyampaikan pesan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah penyajian visual dua dimensi biasa dijumpai dan biasa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Kelebihan Media gambar adalah mudah dimengerti dan dinikmati dalam pembelajaran, disamping juga mampu mengatasi kesulitan menampilkan benda aslinya ke dalam kelas ketika proses belajar berlangsung.

2) Fungsi Media Gambar
Pemakaian media dalam kegiatan belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat siswa, membangkitkan motivasi dan rangsangan dalam kegiatan belajar dan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu, media dinilai mampu membangkitkan gairah belajar siswa, dan memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan minat dan kemampuannya.

(Baca Langkah Menulis Sebuah Puisi)
(Baca Pengertian dan Hakikat Penulisan Teks Argumentasi)

Menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007: 28) medai gambar berfungsi untuk membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa dan sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan pesan (materi pembelajaran) yang lebih konkret kepada siswa, sehingga lebih mudah dipahami dan dipelajari. Hamalik (dalam Dwi Octaria Mekarsari, 2009: 20) mengatakan secara garis besar fungsi utama penggunaan media gambar adalah sebagai berikut:

a) Fungsi sosial, artinya memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.
b) Fungsi edukatif, artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan.
c) Fungsi ekonomis, artinya memberikan produksi melalui pembinaan prestasi kerja secara maksimal.
d) Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang modern.
e) Fungsi politis, berpengaruh pada politik pembangunan.

Alfiah dan Yunarko Budi Santosa (2009: 19) mengatakan bahwa nilai atau fungsi media gambar secara umum adalah sebagai berikut.
a) Gambar membuat isi pelajaran mudah dipahami
b) Gambar dapat mengatasi batas ruang dan waktu
c) Gambar dapat mengatasi keterbatasan pandangan
d) Gambar bersifat konkret
e) Gambar harganya murah dan mudah di dapat
f) Gambar menumbuhkan motivasi belajar
g) Gambar dapat memperjelas masalah

Menurut Ansori (2004: 15) keberadaan gambar tidak hanya berfungsi sebagai hiburan. Namun lebih dari itu, gambar memiliki fungsi yang lebih besar. Salah satu fungsinya diantaranya bagaimana penyampaikan ide-ide lainnya. Oleh karena itu gambar patut mendapat perhatian dalam kondisi ini, dan diikuti penilaian bukan saja pada daya tariknya melainkan pada segi bahasanya.

3) Kriteria Pemilihan Gambar dan Prinsip-Prinsip Pemakaian Gambar dalam Pembelajaran
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2009: 74) ada lima kriteria dalam memilih gambar-gambar yang memenuhi persyaratan bagi tujuan pengajaran, yaitu harus memadai untuk tujuan pengajaran, kualitas artistik, kejelasan dan ukuran yang cukup, validitas, serta menarik. Kriteria-kriteria tersebut dapat dijelaskan seperti berikut ini.

a) Gambar fotografi harus cukup memadai, artinya gambar yang disajikan pantas untuk tujuan pengajaran, yaitu harus menampilkan bagian informasi, gagasan, atau satu konsep jelas yang mendukung tujuan serta kebutuhan pengajaran di kelas.

b) Validitas gambar, artinya gambar-gambar yang representatif dari bidang studi tertentu yang menampilkan pesan yang faktual/benar menurut ilmu, merupakan gambar-gambar yang tepat untuk maksud pengajaran yang sahih dan tepat.

c) Gambar-gambar itu harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu. Gambar-gambar yang memenuhi persyaratan mutu seni hendaknya juga memenuhi faktor-faktor sebagai berikut:
(1) pewarnaan yang efesien, berarti penggunaan warna-warna secara
harmonis merupakan ciri kedua dari kualitas artistik dari gambar tersebut.
(2) komposisi yang baik, merupakan ciri-cir dari jenis fundamental efektivitas gambar yang baik atau pengorganisasian ke seluruh unsur-unsur gambar yang baik tersebut.
(3) teknik, artinya teknik pemotretan yang unggul bernilai lebih dari komposisi dan pewarnaan.

d) Gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas. Jika ukuran gambar terlalu kecil, maka akan sulit diamati, pemahaman dan daya tarik terhadap gambar merosot dan perhatian siswa kepada gambar pun hilang.

e) Menarik atau memikat perhatian anak-anak, artinya gambar-gambar yang nyata dan hidup mempunyai pusat minat yang baik, dan hal-hal yang sangat akrab dengan kehidupan siswa merupakan gambar yang memikat. Hujair AH. Sanaky (2009: 71) menyatakan bahwa media gambar atau foto yang baik sebagai media pengajaran harus memenuhi lima syarat, yaitu:
Harus autentik, artinya gambar haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti apa adanya atau sesuai dengan benda aslinya.
(i). Sederhana, artinya komposisinya hendaklah cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar. (ii). Ukurannya relatif, tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, tetapi sesuai dengan kebutuhan. (iii). Gambar atau foto harus mengandung unsur gerak atau perbuatan, artinya gambar atau foto yang baik tidaklah menunjukkan suatu objek atau kejadian dalam keadaan diam, tetapi memperlihatkan suatu aktivitas, kegiatan, atau perbuatan tertentu. (vi). Gambar atau foto yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka gambar atau foto yang baik sebagai media pembelajaran, hendaknya bagus dari segi sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Berkaitan dengan kriteria pemilihan gambar yang sesuai untuk tujuan pengajaran, maka Sri Anitah (2008: 9-10) menjelaskan beberapa ciri-ciri gambar yang baik sebagai berikut.

1) Cocok dengan tingkatan umur dan kemampuan pebelajar.
2) Bersahaja artinya tidak terlalu rumit/kompleks, karena dengan gambar itu pebelajar mendapat gambaran yang pokok dan sesuai dengan keadaan.
3) Realistis, adapun maksudnya adalah gambar itu seperti benda yang sesungguhnya atau sesuai dengan apa yang digambarkan (real), sudah tentu perbandingan ukuran juga harus diperhatikan dalam penyajiaan tersebut.
4) Gambar dapat diperlakukan dengan tangan kita. orang beranggapan bahwa gambar adalah sesuatu yang suci, tetapi sebagai media pembelajaran gambar harus dapat dipegang dengan tanggan, diraba oleh pebelajar di kelas.

Setelah mengetahui syarat dan kriteria pemilihan gambar yang baik sebagai media pengajaran, perlu juga diketahui beberapa prinsip untuk mempergunakan gambar-gambar fotografi tersebut sebagai media visual pada setiap kegiatan proses pembelajarn. Adapun Prinsip-prinsip tersebut antara lain sebagai berikut:
Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pelajaran yang spesifik (khususu), yaitu dengan cara menentukan/memilih gambar tertentu yang dapat mendukung penjelasaninti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran yang disajikan. Gunakanlah gambar-gambar itu seperlunya saja, jika terlalu banyak gambar tersebut tidak efektif. Jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif dan effektif, lebih baik daripada dua kali mempertunjukkan gambar-gambar yang serabutan tanpa melakukan proses pemilahan.

Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektifan pemakaian gambar-gambar fotografi di dalam proses belajar-mengajar memerlukan keterpaduan. Kurangilah pemakaian kata-kata pada gambar, oleh karena gambar-gambar itu justru sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru. Mendorong siswa untuk bertanya secara kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan mereka, seni grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya selama proses belajar tersebut. melakukan evaluasi kemajuan pembeljaran di dalam kelas, ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan media gambar-gambar, baik secara umum maupun khusus (Sempit) (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2009: 76).

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkomentar