Memahami Philosopfi Kehidupan Sebuah Kepompong - Pondok Belajar

Monday, September 05, 2016

Memahami Philosopfi Kehidupan Sebuah Kepompong

Semua tahu jika hidup memang penuh dengan segala perjuangan. sebab perjuangan merupakan modal awal yang harus dilalui untuk mencapai sebuah impian yang dicita-citakan. sehingga manuasi yang tergolong hebat adlah para manusia yang mampu melihat sebuah peluang dari sebuah kesempitan, maksdunya adalah mereka yang mampu menciptakan atau melihat sebuah peluang dalam sebuah rintangan. Makanya banyak orang menyebutkan Jika anda ingin berhasil dimasa depan dan menjadi manusia sukses maka anda harus melalui segala proses yang terkadang sangat menyakitkan untuk dirasakan. jika anda tidak siap dengan tantangan itu semua, maka bersikaplah anda untuk tidak terdidik menjadi anak manja yang hanya selalu ingin dibantu dan dilayani oleh kedua orang tua kita. Karena pada hakikatnya hal tersebut sangat tidak baik untuk mendidik kita terutama dalam membentuk pola pikir dan karakter kita dalam menjalani kerasnya kehidupan dimasa yang akan datang.
Memahami Philosopfi Kehidupan Sebuah Kepompong
Memahami Philosopfi Kehidupan Sebuah Kepompong
Pada artikel ini saya akan menceritakan sebuah kisah yang sungguh-sungguh inspiratif untuk direnukan. Pada hakikatnya cerita ini berasal dari buku yang menarik yang saya beli, namun baru sekarang sempat saya bacakan padahal saya membelinya diwaktu yang lalu. Judul buku tersebut adalah,? setengah isi dan setengah kosong? Hasil buah karya dari perlindungan marpaung.

(Baca  Yang Bukan Segalanya)

(Baca Memahami Philosofi Kehidupan Pohon Bambu)

Berikut ini adalah kutipannya ceritanya:
pada suatu hari, salah seorang anak sedang asik bermain dan secara tiba-tiba menemukan kepompong kupu-kupu yang bertengger pada sebuah dahan pohon yang agak rendah. Lalu anak tersebut mengambil kepompong yang menempel tersebut tersebut dan ia melihat seperti ada lubang kecil pada kepompong tersebut. Anak itu mengamati lubang kecil tersebut dengan seksama dan ia tertenggu karena ia melihat ada seekor kupu-kupu yang sedang berusaha untuk dapat keluar dan membebaskan dirinya melalui lubang kecil tersebut. Lalu kemudaan ia melihat tiba-tiba kupu-kupu itu berhenti untuk mencoba, kelihatannya kupu-kupu tersebut sudah berusaha dengan semampunya namun kelihatanya perjuangannya sia-sia untuk dapat keluar melwati lubang kecil yang berada di ujung kempompongnya.

Melihat fenomena tersebut, anak tersebut merasa iba dan mengambil inisiatif untuk dapat membantu kupu-kupu supaya dapat keluar dari kepompongnya tersebut. Lalu dia pun mengambil sebuah gunting dan berusaha membuka badan kepompong itu dengan gunting supaya kupu-kupu tersebut dapat keluar dan terbang di dunia lepas dengan bantuanya.
Ketika kepompong tersebut terbuka, kupu-kupu tadi keluar dengan sangat mudah. Tetapi apa yang terjadi, kupupu itu masih memiliki tubuh yang gembung dan sangat kecil. Kelihatan dengan jelas jika sayapnya masih berkerut. Meihat hal tersebut, Anak itu mulai mengamatinya lagi dengan seksama dengan harapan agar sayap kupu-kupu tadi berkembang dan  bisa terbang untuk menuju bunga-bunga yang indah yang ada di taman taman bunga ditempat mereka.

Harapan hanya tinggal harapan, karena apa yang menjadi penantian anak tersebut tak kunjung tiba. Kupu-kupu tadi hanya bisa menghabiskan sisa hidupnya dengan hanya merangkak-rangkak di-sekitarnya dengan memiliki tubuh gembung dan sayap yang belum sempurna (masih berkerut). Akhirnya Kupu-kupu itu tidak mampu untuk terbang seumur hidupnya.

Ternyata si anak tadi belum mengerti jika kupu-kupu harus berjuang sendiri untuk untuk membebaskan dirinya dari kepompong bukan dengan melalui bantuan pihak lain. Lubang kecil tadi yang harus dilaluinya akan memaksa cairan yang melekat pada tubuh tubuh kupu-kupu untuk masuk ke dalam sayap sehingga untuk membatu dia supaya siap terbang dan memperoleh kebebasan di dunia lepas.

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkomentar