Belajar Memahami Philosofi Kehidupan Pohon Bambu - Pondok Belajar

Saturday, October 08, 2016

Belajar Memahami Philosofi Kehidupan Pohon Bambu


Kebanyakan petani secara umum pasti sudah memahami jika pertumbuhan pohon bambu setelah masa penanaman pasti tidak akan menunjukkan pertumbuhan yang signifikan untuk masa 5 tahun setelah penanaman. Meskipun kita berusaha menyiram dan memupuknya setiap hari, Perkembangan pertumbuhannya hanya sekitar beberapa puluh centi saja. Namun jika sudah melewati masa 5 tahun setelah masa tanam, mak pertumbuhan pohon bambu ini akan menunjukkan hal yang sangat unik, dimanan pertumbuhannya tidak lagi dalam ukuran hitungan centi-meter melainkan sudah dalam hitungan meter. Sama halnya dengan kehidupan kepompong dimana kepopong harus melewati lobang kecil  (pembungkus kepompong) untuk menjadi kupu-kupu yang sangat indah. 


Belajar Philosofi dari Kehidupan Bambu
Belajar Philosofi dari Kehidupan Bambu 
Jadi selaku manusia yang berpikiran normal, tentu hal ini akan menjadi sebuah tanda tanya besar pada kita, apa yang menyebabkan pertumbuhan bambu yang begitu unik dan lain dari pertumbuhan pohon lain yang kita amatai pada biasanya.?


Ternyata selidik punya selidik pertumbuhan banmbu pada lima tahun pertama adalah berlangsung pada akarnya yang digunakan untuk membangun sebuah pondasi yang kokoh, dengan tujuan untuk menopang batang yang menjulang tinggi kelak nantinya, dan yang akan berlangsung untuk masa puluhan tahun. Jadi jelas disini bahwa pertumbuhan bambu pada lima tahun pertama bukan untuk mempertinggi pertumbuhan batangnya melainkan membangun dasar pondisi hidupnya.

MORAL VALUES DARI POHON BAMBU

Dari paparan singkat tentang pertumbuhan pohon bambu diatas kita bisa memetik nilai moralnya untuk kehidupan kita, jika hidup ini tidaklah serba instan danakan  berlangsung dengan normal layaknya orang lain, tetapi dibutuhkan usaha, dimanan usaha yang paling utama adalah dengan mempersiapkan semua bekal diwaktu awal yang akan kita gunakan sebagai bekal untuk kehidupan dimasa emas nanti. Jangan terlalu cepat tergoda dengan menghaburkan uang untuk memenuhi gaya hidup yang tidak menentu tetapi kita harus mempertibangkan segalanya dengan masak-masak sebelum kita memutuskan apa yang akan kita beli, apakah itu sudah sesuai dengan ukuran kehidupan kita atau belum.

Disamping nilai moral diatas, nilai moral lainnya  adalah sangat lumrah dalam menjani hudup ini terkadang kita mengalami berbagai permasalahn hidup, yang menyebabakan sebagian orang prustasi, bahkan pada ukuran yang lebih parah ada yang mengabil tindakan bunuh diri untuk mengatasi permasalah tersebut. Ironis memang dan kalau bagi saya ini adalah tindakan yang sangat bodoh dan hanya di lakukan oleh orang yang sama sekali tidak memiliki agama (tuhan). Padahal jika kita mengambil hikmah dari kehidupan pohon bambu hal tersebut tidak akan kita lakukan karena kita bisa mengambil hikmah terhadap permasalahan dan kegagalan dalam hidup ini. Kita akan mengaggap jika permasalah hidup adalah sebuah proses pengembangan yang ada pada diri kita, sebab dengan adanya kegagalan dan permasalahan jelas itu akan membuat kita berpikir lebih cerdas dan matang dalam meningkatkan kelemahan dari apa yang kita miliki selama ini. Kalau kita melihat dalam sudut agama islam, kita sebagai makluk ciptaan Allah diharuskan/diperintahkan dalam untuk mengamati semua ciptaan Allah untuk dapat memperoleh ilmu dan hikmah dari semua benda yang diciptakan Allah. Kita tahu bahwa pada ayat yang pertama turun kepada baginda nabi Muhammad saw, adalah “Iqraq bismikallazi qalaq” yang berarti bacalah dengan namu tuhan mu yang telah menciptakan. Ini bukan berarti jika pedoman hidup kita adalah pohon bambu, karena pedoman hidup kita tetaplah Alquran yang mulia, Cuma saja pertumbuhan pohon bambu itu merupakan sebuah motivasi tersendiri bagi kita untuk lebih berusahah dan tidak putus asa dalam mengarungi hidup ini, persiapakan bekal yang cukup untuk menompang kehidupan yang lebih cerah, sehingga kita tidak akan terbelit dengan permasalah-permasalah semu dalam hidup ini.

Terakhir saya sampaikan, Tidak ada kata untuk menyerah tetapi  teruslah tumbuh, tidak ada alasan untuk terikat dalam sebuah keterbatasan, karena bagaimanapun proses pertumbuhan itu tetap harus diawali dari kemampuan/kesiapan untuk dapat mempertahankan diri bahkan dalam kondisi yang yang paling buruk sekalipun.
Pastikan dihari depan  jika hidup kita akan tumbuh MENJULANG TINGGI/ KOKOH dan penuh dengan KEBERKATAN bagi sesama kita, layaknya pohon bambu yang saling mendukung antara satu dengan lainnya.

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkomentar