Cara Mudah Menulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) - Pondok Belajar

Monday, July 29, 2019

Cara Mudah Menulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Menulis merupakan aktivitas rutin yang harus dilakukan oleh seorang pendidik. Alasannya karena setiap aktivitas yang dilakukan oleh seorang pendidik mesti harus menggunakan pulpen, pensil dan spidol. Menulis yang dimaksudkan diatas tentu saja menulis dalam katagori umum baik menulis di buku catatan siswa di white board kelas, menulis perangkat pembelajaran ataupun menulis Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan proses pembelajaran ataupun sebagai salah satu persyaratan ketika mengusulkan proses kenaikan pangkat. 

Salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang pendidik disamping mengajar adalah melakukan/menulis penelitian tindakan kelas. PTK ini sebenarnya merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seorang pendidik dengan tujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan. Adapun fungsi dari penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai instrumen yang digunakan dalam peningkatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pendidik.   

PTK adalah sebuah penelitian yang digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Jenis penelitian ini merupakan salah satu upaya pendidik untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran di dalam kelas. Disamping itu, PTK boleh dimaknakan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas yang didasarkan refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. PTK merupakan salah satu publikasi ilmiah dalam konteks pengembangan profesi guru secara berkelanjutan yang ditujukan untuk perbaikan dan peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran atau mutu pendidikan pada umumnya. PTK ini cocok dilakukan oleh guru karena prosesnya praktis”.

Cara Mudah Menulis Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Cara Mudah Menulis Penelitian Tindakan Kelas

Dari penjabaran diatas, maka dapat disederhanakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang didasarkan atas pemahaman dan pengalaman yang dialami oleh seorang pendidik dalam melakukan proses pembelajaran sehari-hari di sekolah. Sebagai seorang pendidik, jelaslah dalam melakukan proses pembelajaran mereka pasti telah menggunakan berbagai macam teknik dan metode dan model pembelajaran dimana semua pengalaman tersebut sebenarnya biasa dijadikan sebagai sebuah tulisan laporan penelitian tindakan kelas.
Maka dari itu, tidak ada alasan bagi seorang pendidik beranggapan jika Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang sangat menyulitkan para guru, dimana kesibukan guru yang terlalu padat dengan berbagai aktivitas penyiapan proses pembelajaran dimulai dari persiapan Perangkat pembelajaran sampai dengan penyiapan media pembelajaran  yang akan mereka gunakan dalam proses pembelajaran tersebut. Mengapa saya berasumsi jika Penelitian Tindakan Kelas tidak begitu memberatkan para guru karena proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik di kelas dapat digunakan sebagai laporan Penelitian Tindakan Kelas. Sedangkan proses pelaksanaannya dapat dilakukan secara  bersamaan dengan proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehingga tidak arus menyita waktu yang khusus untuk mengadakan penelitian tersebut. Faktor inilah yang boleh dikatakan sebagai salah satu kemudahan Penelitian Tindakan Kelas. Namun untuk lebih memberikan kemudahan bagi pendidik dalam menyusun laporan pendidikan ada baiknya untuk melihat beberapa kiat yang dapat digunakan untuk lebih mempermudah penulisan PTK, diataranya adalah sebagai berikut:

1. Konsep/Ide
Dalam penentuan ide, penulis harus dapat menentukan ide yang kreatif dan inovatif sehingga akan menarik untuk di kaji, apalagi jika ide yang dikemukakan belum pernah di tulis ataupun disinggung pada penelitian penelitian lain. Penentuan ide sebenarnya sangat penting karena ide merupakan konsep dasar yang akan memberikan arah tujuan dari sebuah penelitian yang akan diteliti. Jika kita melihat dari berbagai penulisan penelitian tindakan kelas selama ini, penelitiannya hanya berkutat pada metode model dan tipe dari model pembelajaran yang banyak diteliti, seperti Jigsaw, window shopping, talking stikck, dan lain sebagainya.  Jadi untuk supaya lebih mudah buatlah ide yang brilian karena hampir semua proses pembelajaran yang dilakukan sebagai penjelmaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta Indikator yang mempunyai masalah atau tidak sempurna, sehingga ide yang brillian tadi akan memilih masalah yang cocok dengan sendirinya. Sebagai contoh ide kreatif adalah Televisi, dan Hand phone. Jadi dari contoh tersebut akan menimbulkan pertanyaan tersendiri tentang kegiatan pembelajaran apa yang cocok atau yang sesuai dengan Film dan Internet tersebut.  

2. Judul
Dalam penulisan Judul, penulis juga harus membuat judul yang menarik sama seperti saat menentukan ide penulisan. Dari contoh ide diatas, jadi kita bias juga membuat judul penulisan tindakan kelas seperti:

a. Televisi “peningkatan penguasaan vocab (kosa kata bahasa Inggris) siswa dengan film berbahasa inggris”.
b. Internet “ Peningkatan Kemampuan Membuat kalimat teks naratif Melalui Pemanfaatan media you tube.

Jadi dari judul diatas, kita tidak lagi hanya terfokus pada metode dan model pembelajaran saja yang kita teliti, sehingga kita tidak akan terjebak dengan tahapan tahapan pembelajaran yang harus diikuti dalam dalam pembuktian dari penelitian tersebut. Walaupun dari judul di atas kita tidak akan terlepas dari model pembelajaran tertentu yang kita gunakan, akan tetapi setidaknya kita tidak dituntut untuk membuktikan metode dan model pembelajaran yang umum di gunakan karena kita lebih focus pada pemanfaatan media belajar. 

3. Latar Belakang Masalah
Menentukan permasalahan dalam penelitian merupakan hal yang paling utama dari sebuah penelitian yang akan dikaji, karena dengan adanya masalah maka lahirlah konsep pemikiran (solusi) terhadap apa yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sebagian penulis terjebak karena mereka terlebih dahulu memikirkan judul dan menentukan permasalahan sesudahnya sehingga menyebabkan kesulitan dalam menjabarkan tahapan-tahapan lain yang akan dilakukan.

Sebuah penelitian yang baik memiliki kriteria jika penelitian itu dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran/data yang dapat digunakan sebagai solusi dari sebuah masalah. Maka dari itu, setiap penelitian, harus terlebih dahulu memiliki sebuah masalah, secara umum Masalah dapat diartikan sebagai sebuah penyimpangan dari hal seharusnya terjadi baik secara teori maupun secara praktek. Dengan adanya permasalahan akan maka penulis akan memiliki acuan tentang masalah yang akan diteliti dan ini akan lebih mempermudah pada tahapan perumusan masalah. Perumusan masalah merupakan suatu pertanyaan atau rasa rasa ingin tahu peneliti yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan pengumpulan data. Sebagai contoh dari perumusan masalah adalah:

“Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada pengembangan dua aspek kemampuan yaitu kemampuan menguasai Vocab (kosa kata) dan pemecahan masalah pembelajaran Bahasa inggris siswa SMP Negeri melalui penggunaan Film Berbahasa Inggris. Lebih jelasnya masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
"Apakah pembelajaran dengan Penggunaan Media Youtube dapat meningkatkan kemampuan penguasaan vocab siswa dalam  pemecahan masalah Bahasa Inggris siswa?".
.
4. Kajian Pustaka
Pada bagian ini, meski lebih panjang dalam uraiannya, namun sangat mudah menyusun nya. Semua variabel pada judul usahakan mendapat rujukan yang sesuai. Pada judul rujukan yang harus ada adalah Vocab, K.13, media pembelajaran, youtube/TV, Film. Saat ini mencari literatur tidak lagi sulit, selain buku di perpustakaan sekolah sudah banyak, internet juga menyediakan literatur-literatur yang kapabel, bahkan e-book dapat ditemukan dengan mudah untuk memperkuat kajian pustaka penelitian kita.

5. Siklus
Pada setiap penulisan Penelitian Tindakan Kelas umumnya kita mendapati jika kebanyakan peneliti menggunakan 2 atau 3 siklus. Jadi ketika kita melakukan sebuah laporan Penelitian Tindakan Kelas  sebaiknya kita menggunakan 2 siklus saja. Mengapa saya menganjurkan dua siklus saja, karena jika penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan satu siklus saja itu artinya penelitian tersebut dilakukan dengan seadanya saja dan terkesan asal asalan. Namun jika anda melakukan dengan tiga siklus, maka penelitian tersebut dianggap terlalu bertele-tele bahkan bias mengganggu kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pentingnya melakukan dua siklus, karena penelitian kelas ini memerlukan hasil refleksi. Jadi pada siklus 1 penulis harus menggambarkan bahwa penelitian yang dilakukan belum mencapai hasil yang sempurna atau belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yang disebabkan oleh berbagai kendala yang ada. Seterusnya kendala kendala yang dihadapi pada siklus 1 akan diatasi pada kegiatan di siklus 2 dan inilah yang menjadi alasan mengapa siklus 2 diperluakan. Adapuan jabaran yang digambarkan pada tahapan siklus dua adalah bahwa semua kendala yang dihadapi pada suklus 1 dapat diatasi pada tahapan suklus 2 sehingga penelitian yang dilakukan sudah mencapai kriteria yang ditetapkan atau sudah dapat mendapatkan jawaban dari penelitian yang dilakukan.

6. Hasil dan Pembahasan
Pada hasil pembahasan Penelitian Tindakan Kelas, sebaiknya disajikan tabel dan grafik pencapaian terhadap kriteria-kriteria penilaian yang ditentukan. Sebagai contoh sangat tepat, tepat, kurang tepat, dan tidak tepat. 

Contoh

Tabel Data Hasil Belajar Kondisi Awal
No
Kriteria
Rentang  Nilai
Jumlah
persentase
Rata-Rata
1
Belum Mencapai KKM
40 – 69
19
73,08 %
57,69
2
Sudah Mencapai KKM
70 – 100
7
26,92 %

Table Nilai Tertinggi dan Terendah Kondisi Awal
No
Keterangan
Nilai
1
Nilai Tertinggi             
75
2
Nilai Terendah
40
3
Jumlah Nilai
1500
4
Nilai Rata-rata
57,69

Tabel Data Hasil Belajar Siklus I
No
Kriteria
Rentang
Nilai
Jumlah
persentase
Rata-Rata
1
Belum Mencapai
KKM
40 – 69
11
42,31 %
68,46
2
Sudah Mencapai
KKM
70 – 100
15
57,69 %

Table Nilai Tertinggi dan terendah Pada Siklus I
No        
Keterangan
Nilai
1
Nilai Tertinggi              
85
2
Nilai Terendah
50
3
Jumlah Nilai
1780
4
Nilai Rata-rata
68,46

Table Hasil Belajar Siklus II
No
Kriteria
Rentang
Nilai
Jumlah
persentase
Rata-Rata
1
Belum Mencapai
KKM
40 – 69
1
3,85 %
80,19
2
Sudah Mencapai
KKM
70 – 100
25
96,15 %

 Nilai Terendah Siklus II
No
Keterangan
                                Nilai
1
Nilai Tertinggi              
100
2
Nilai Terendah
65
3
Jumlah Nilai
2085
4
Nilai Rata-rata
80,19

7. Lampiran
Untuk bagian ini anda hanya perlu melampirkan semua dokumen yang berhubungan dengan penelitian kelas yang dilakukan. Seperti photo kegiatan penelitian, nama siswa yang menjadi sampel penelitian, dokumentasi kegiatan pada setiap siklus yang dilakukan, keterangan dari kepala sekolah ataupun dari pihak yang lain nya, beserta dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian atau hasil penelitian. 

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkomentar