Kita
tahu bahwa Setiap bentuk kurikulum mempunyai jenisn pendekatan pembelajaran
berbeda-beda, demikian pada kurikulum sekarang ini. Definisi Scientific
approach adalah sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran yang diterapkan
pada prses pembelajaran kurikulum 2013. Pendekatan ini agak berbeda denganpendekatan
pembelajaran pada kurikulum sebelumnya. Dimana pada setiap langkah kegiatan proses
pembelajaran, guru harus melakukan tahap-tahap pembelajaran sesuai dengan apa
yang telah ditetapkan pada pendekatan ilmiah ini.
Adapun keunikan ataupun kriteria
khusus pada Pendekatan ilmiah ini adalah:
pertama, materi yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena tertentu yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalara; bukan hanya sebatas perkiraan,khayalan,
legenda, atau hanya dongeng semata.yang ke-dua, semua kegiatan pembelajaran
didalam kelas, baik proses penyajian materi yang dilakukan guru, respon siswa
terhadap meteri, dan sikap interaksi edukatif anatar guru dan siswa tidak terikat
oleh prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, ataupun penalaran yang
menyimpang dari alur-alur berpikir logis. Yang ke tiga, pendekatan ini mendorong
dan menginspirasi para siswa untuk berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
di dalam mengidentifikasi, didalam memahami, didalam memecahkan masalah, dan di-dalam
mengaplikasikan materi pembelajaran. Yang ke-empat,pendekatan ini juga mendorong
dan menginspirasi siswa untuk mampu berpikir hipotetik dalam mengamati
perbedaan, kesamaan/kemiripan, termasuk tautan meteri pembelajaran satu sama
lain. Yang ke-lima, pendekatan ini mendorong dan menginspirasi para siswa untuk
mampu memahami, untuk menerapkan, dan juga mengembangkan pola berpikir yang
rasional serta objektif dalam merespon penyajian materi pembelajaran. Yang ke-enam,
pendekatan ini juga berbasis pada konsep, teori, dan juga fakta-empiris
tertentu yang boleh dipertanggungjawabkan dan, Ke-Tujuh, adapun tujuan
pembelajaran dalam pendekatan ini dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun tetap
mengunakan bentuk yang menarik dalam sistem penyajiannya.
Kompetensi pembelajaran pada
scientifik approach.
Adapun kompetensi pembelajaran pada scientifik approach adalah dengan menggamit beberapa ranah pencapaian dari hasil proses belajar yang tertuang pada setiap kegiatan pembelajaran. Proses/sistematika pembelajaran tersebut menyentuh tiga ranah pencapaian, yaitu: ranah pencapaian sikap, ranah pencapaian pengetahuan, dan ranah pencapaian keterampilan. Sedangkan Hasil belajar yang dihasilkan adalah untuk melahirkan peserta didik yang lenih produktif, kebih kreatif, lebih inovatif, dan afektif melalui pendekatan penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang telah terintegrasi. Ranah sikap mengunakan transformasi substansi ataupun materi ajar agar peserta didik tahu mengapa ‘why’. Sedangkan untuk Ranah keterampilan mengunakan transformasi substansi atau bahan/materi ajar untuk mengahrapkan peserta didik tahu bagaimana ‘how’. Untuk Ranah pengetahuan sistemnya menggamit transformasi substansi atau materi ajar supaya peserta didik bisa tahu apa ‘what’. Sebagai pencapaian Hasil akhirnya adalah merupakan peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan peserta didik untuk menjadi manusia yang lebih baik, yaitu sebagai manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan dan kemempuan untuk hidup secara layak dari peserta didik yang mencakupi aspek sikap, aspek pengetahuan, dan yang terakhir adalah aspek keterampilan.
Adapun kompetensi pembelajaran pada scientifik approach adalah dengan menggamit beberapa ranah pencapaian dari hasil proses belajar yang tertuang pada setiap kegiatan pembelajaran. Proses/sistematika pembelajaran tersebut menyentuh tiga ranah pencapaian, yaitu: ranah pencapaian sikap, ranah pencapaian pengetahuan, dan ranah pencapaian keterampilan. Sedangkan Hasil belajar yang dihasilkan adalah untuk melahirkan peserta didik yang lenih produktif, kebih kreatif, lebih inovatif, dan afektif melalui pendekatan penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang telah terintegrasi. Ranah sikap mengunakan transformasi substansi ataupun materi ajar agar peserta didik tahu mengapa ‘why’. Sedangkan untuk Ranah keterampilan mengunakan transformasi substansi atau bahan/materi ajar untuk mengahrapkan peserta didik tahu bagaimana ‘how’. Untuk Ranah pengetahuan sistemnya menggamit transformasi substansi atau materi ajar supaya peserta didik bisa tahu apa ‘what’. Sebagai pencapaian Hasil akhirnya adalah merupakan peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan peserta didik untuk menjadi manusia yang lebih baik, yaitu sebagai manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan dan kemempuan untuk hidup secara layak dari peserta didik yang mencakupi aspek sikap, aspek pengetahuan, dan yang terakhir adalah aspek keterampilan.
Langkah-langkah
Pembelajaran pada Pendekatan Scientific
Approach
Adapun Langkah-langkah Pembelajaran
pada pendekaatan pengetahuan (Scientific Approach) pada Kurikulum 2013 dengan
mebuat penekanan pada konsep dimensi pedagogik modern dalam proses pembelajaran,
yaitu denagan menggunakan pendekatan ilmiah. Sedangkan untuk Langkah
pembelajaran pada scientific approach memiliki 5 langkah kegiatan pembelajaran utama.
Langkah pembelajaran ini mengunakan tahapan/kegiatan mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.
1. Kegiatan
Pembelajaran
a. Tahapan pertama pertama
yang digunakan pada pendekana science Approach observing (mengamati). Dithapan
ini Siswa diminta untuk mengamati obyek-objek yang akan mereka pelajari. Kegiatan yang
dilakukan siswa pada tahapan ini bisa jada dalam bentuk membaca, mendengar,
menyimak, melihat (dengan mengunakan atau tidak mengunakan alat media). Sedangkan
Kompetensi yang ingin dikembangkan dalam tahapan ini adalah melatih
kesungguhan, ketelitian, serta mengunpulkan/mencari informasi yang berkaitan
dengan pembelajaran. Dalam tahapan ini ini guru bisa menyajikan media
pembelajaran seperti mengunakan gambar, video, miniature, tayangan, atau obyek
asli. Tujuannya adalah untuk mengajak Siswa untuk bereksplorasi mengenai obyek materi
yang akan dipelajari.
b. Langkah ke dua
pada pendekatan pengetahuan ( scientific
approach) adalah questioning (menanyakan).
Kegiatan proses belajarnya adalah dengan mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang belum dipahami dari apa yang telah diamati oleh siswa bisa juga
berupa pertanyaan tambahan untuk mendapatkan informasi yang lebih jauh tentang
apa yang diamati. Jenis Kompetensi yang dikembangkan dalam tahapan ini adalah untuk
mengembangkan kreativitassiswa, rasa ingin tahu, dan juga meningkatkan kemampuan
merumuskan pertanyaan siswa untuk membentuk pikiran kritis dan cerdas. Pada tahapan
kegiatan pembelajaran ini siswa diminta untuk melakukan pembelajaran bertanya. Bagi
Siswa yang pandai dibolehkan untuk bertanya atau menjawab pertanyaan baik yang
diajukan oleh guru maupun dari teman
kelasnya.
c. Pada tahapan/Langkah
pembelajaran yang ke tiga adal assosiating (menalar/mengolah informasi tertentu).
Jenis Kegiatan pembelajarnya adalah yang pertama, mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan oleh soswa baik berupa dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen
maupun yang dihasilkan dari kegiatan mengamati/kegiatan mengumpulkan informasi
tertentu. Kedua, pengolahan informasi yang telah dikumpulkan dari aktifitas
tertentu yang bertujuan untuk menambah keluasan dan kedalaman informasi ataupun
berupa pencaraian solusi dan pertentangan yang melibatkan berbagai sumber. Jenis
Kompetensi yang dikembangkan dalam tahapan ini adalah sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, serta kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur tertentu
dan kemampuan untuk berpikir induktif serta deduktif dalam mengambil kesimpulan
tertentu. Disamping itu, Pada tahapan kegiatan ini siswa diminta menalar atau menghubungkan
apa yang sedang dipelajari dengan apa yang ada dalam lingkungan kehidupan
sehari-hari.
d. Tahapan/Langkah ke empat pada scientific approach adalah experimenting (mencoba). Adapun jenis Kegiatan yang dilakukan siswa dalam tahapan ini adalah mengumpulkan informasi/eksperimen. Kegiatan belajarnya adalah dengan melakukan eksperimen, membaca bahan dari sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/ aktivitas, dan melakuakan wawancara dengan nara sumber. Jenis Kompetensi yang dikembangkan dalam tahapan ini adalah
e. Dengan mengembangkan sikap teliti, sikap jujur, sikap
sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan untuk berkomunikasi, kemapuan untuk
menerapkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, dan juga mengembangkan
pola belajar sepanjang hayat. Tahapan pembelajaran Pada tahap ini adalah
dimanan setiap siswa dituntut untuk mencoba mempraktekkan apa yang tekah mereka
pelajari.
f. Tahapan/Langkah
ke lima pada scientific
approach adalah networking (membentuk jejaring). Networking
adalah sebyag kegiatan pembelajaran dimina siswa diminta untuk membentuk
jejaring pada kelas. Bisaanya siswa diminta untuk melakukan diskusi secara
berkelomp[ok ataupun secara individu dengan mengunakan meteri yang telah mereka
pelajarai. Dalam tahapan ini siswa juga bisa memberikan penjelasan terhadap apa
yang telaha mereka pahamai baik kepada teman sekelas maupaun kepada guru diaman
ini dumaksdukan i=untuk memebentu pola kacakapan siswa didalam melakukan
komunikasi didalam kelas ataupun dalam kehidupan sehari-hari. Dalam situasi ini
Guru hanya berfungsi sebgai fasilitator tentang kegiatan yang dilakukan siswa
tersebut. Dalam kegiatan ini semua siswa secara proporsional akan mendapatkan kesempatan
dan hak yang sama. Siswa akan terlatih secara mandiri untuk menjadi narasumber,
dan menjadi orang yang akan mempertahankan gagasannya secara ilmiah adapun
semua kegiatan dalam tahapan pembelajaran ini adalah akan kembali kepada
pencapaian ranah pembelajaran (ranah sikap, ranah kognitif dan ranah
ketrampilan)
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah berkomentar