BANDA ACEH KOTA WISATA RELIGI. Banda Aceh Merupakan Ibukota Provinsi Naggroe Aceh Darusslam, Banda Aceh juga merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki keunikan objek wisata tersendiri dari daerah lain di indonesia. Konsep wisata religi merupakan salah satu konsep wisata yang di usung oleh pemerintah kota Banda Aceh dalam menarik perhatian para wisatawan baik dari luar daerah maupun wisatawan manca negara supaya berkunjung ke Aceh (Banda Aceh). Mengapa Banda Aceh berjuluk sebagi salah satu deerah wisata religi. Sebenarnya ini sudah difahami secara luas oleh masyarakat indonesia, jika proses pelaksanaan/penerapan syariat islam di Aceh memiliki dampak terhadap pengelolaan aset wisata di Banda Aceh dan juga aceh memuliki julukan darean serambi mekah. Disamping itu, ada hal-hal lain yang mendukung konsep kota wisata religi ini, seperti adanya objek-objek wisata yang merupakan sisa sisa/bekas tsunami, sehingga banyak wisatawan akan tergerak rasa kemanusian dan keimanannya yang masih tampak asri untuk di saksikan seolah-olah kita juga berada pada saat tsunami menerjang tanah serambi mekah tersebut. Ketika menyaksikan objek-objek wisata tersebut, misalnya seperti kuburan massa, mesium tsunami, kapal apung, kapal nalayan di atap rumah dan lain sebagainya maka rasa nlai spritual kita akan ikut terbawa dalam menyaksikan semua fenomena tersebut. Bagi anda yang berada jauh dari provinsi Aceh selain dengan menepuh perjalan darat, anda dapat menempuh perjalan udara dengan maskapai pelayanan seperti Garuda Indonesia, Air Asia, Batik Air dan Lion Air.
Salah satu ikon kota wisata di Banda Aceh yang sangat begitu pupuler dikalangan masyarakat adalah Mesjid Raya Baiturrahman, dimana mesjid kebangaan masyarakat ini memiliki keindahan dan keunikan tersendiri dibandingkan mesjid-mesjid lain di indonesia. Dan banyak sekali kesan spritual yang di alami oleh sebagian pengunjung ketika melaksanakan shalat di mesjid ini, ada sebagian yang merasa kedamaian, ketenangan, ketuduhan dan lain sebagainya. disamping itu mesjid ini juga menjadi sebagai salah satu saksi sejarah dari masa kerajaan aceh sampai dengan masa aceh dilanda tsunami, maka tidak salah jika mesjid raya Baiturrahman ini dijuluki dengan julukan "jantong hateenya raknyat Aceh".
Disamping hal ataupun objek wisata yang saya sebutkan diatas tadi, suasana religi akan lebih kentara/terasa ketika anda melakukan wisata/kunjungan pada bulan ramadhan, dimana anda akan merasakan keunikan tersendiri bagi anda saat menyaksikan situasi masyarakatt di Banda Aceh yang jauh berbeda dari hari biasanya. Boleh dibilang, aktifitas masyarakat dimulai diwaktu sore hari, dimana pada saat sore hari sebagian besar masyarakat keluar memenuhi jalan-jalan baik yang untuk membeli makanan bukaan ataupun sekedar jalan-jalan sambil menunggu waktu buka. Berbagai jenis makanan kecil untuk berbuka tersedia di hampir seluruh trotoar jalan. Mengapa saya mengatakan kegiatan dimulai pada saat sore, karena anda tidak akan pernah melihat orang berjualan jenis makanan minuman, baik nasi ataupun mertabak sebagaimana layak gari biasanya di waktu pagi, mereka akan memulai aktifitas jualan makanan hanya diwaktu sore hari saja. Hal seperti ini tentu akan membawa sedikit kenyamanan bagi kita ketika menunaikan ibadah puasa. Boleh dikatakan jika penerapan syariat islam khusunya di kota Banda Aceh sudah menunjukkan nilai yang bagus walaupun belum mencapai taraf kesempurnaan, dan ini merupakan salah satu nilai positif yang harus tetap dipertahankan kedepan
Jika anda ingin merasakan suasana religi, tepat sekali jika anda menggunakan momen pada saat bulan puasa untuk berwisata ke kota Banda Aceh. Disini saya bukan bermaksud menapikan daerah lain di indonesia, akan tetapi tidak salah jika anda ingin menikmati suasanan yang berbeda ketika menjalani ibadah puasa walaupun mungkin diderah anda juga menerapkan hal yang sama ketika memasuki bulan puasa. Ingatlah untuk membawa semua kebetuhan anda ketika berkunjung disini seperti kamera yang sangat berguna untuk mengabadikan moment yang indah selama anda berada disini.
No comments:
Post a Comment
terimakasih telah berkomentar