Pengertian dan Model Pembelajaran Jigsaw - Pondok Belajar

Friday, October 20, 2017

Pengertian dan Model Pembelajaran Jigsaw

Belajar merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik yang berlangsung di dalam kelas maupun diluar kelas yang masih dalam wadah lingkungan belajar. Belajar boleh juga dijabarkan sebagai proses penyatuan domain kognitif, domain afektif, domain psikomotor, domain emosional, berserta dengan ingkungan dan pengalaman tertentu yang bertujuan untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan terhadap pengetahuan keterampilan (skill), nilai karakter ataupun pandangan seseorang.

Pengertian dan Model Pembelajaran Jigsaw
Pengertian dan Model Pembelajaran Jigsaw

Pendidik (guru) dalam usahanya sebagai pendidik, mereka dituntut untuk mampu ataupun bisa mencapai tujuan pembelajaran yang telah mereka tentukan dalam perangkat pembelajaran. Maka untuk mencapain tujuan tersebut pendidik harus merencanakan dan menyusun perencanaan pembelajaran tersebut dengan semaksimal mungkin dengan kata lain semua perencanaan tersebut bukanlah hasil kopy paste dari teman yang ada melainkan sebuah hasil yang didasarkan pada pengetahuan dan kemapuan pendidik tersebut. Salah satu hal yang sangat mendasar yang harus dicermati oleh seorang pendidik adalah dalam penyusunan model pengajaran beserta pemanfaatan media ajar (Komputer, LCD, dan peralatan Laboratorium lainnya), harus terperinci dan terpogram ketika disajikan dalam proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Mengapa model pembelajaran tersebut sangat penting untuk dicermati secara mendalam, ini semua tak lain dan tak bukan disebakan karena model pembelajarn yang disajikan dalam penyampaian materi ajar harus selektif dan sesuai dengan materi ajar yang disampaikan sehingga dalam proses penerapannya tidak akan terjadi ketimpangan ketimpangan yang dapat mengakibatkan tujuan pembelajaran tersebut tidak berjalan semabagaimana yang diharapkan dan direncanakan. Bagi seorang pendidik, menguasai jenis jenis teori belajar merupakan sebuah keharusan dan hal yang sangat signifikan disamping penguasaan terhadap content (materi) ajar itu sendiri, karena kedua item tersebut (teori belajar dan meteri ajar) sangat berkaiatan erat dan saling mendukung satu sama lain dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Untuk itu pendidik harus mengenali dan memahami jenis jenis model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran sehingga tidak monoton dan membosankan bagi peserta didik sendiri. Sebagaimana yang banyak kita amati jika kebanyakan para pendidik masing manggunakan model ceramah yang memposisikan guru sebagai pihak utama dalam mengakses ilmu pengetahuan kepada pendidik. Untuk itu ada baiknya jik seorang pendidik untuk selalu mengakses pengetahuan mereka tentang medel model pembelajaran baik melalui media elektronik seperti internet dan lainnya, maupun melalui media cetak seperti buku maupun majalah majalan yang ada. 


Sebagaimana topik yang telah tertulis di atas, maka model yang akan dijelaskan dalam penulisan ini adalah model pembelajran jigsaw, bagaimana model pembelajaran jigsaw dan bagaimana tahapan pelaksanaanya akan digambarkan dibawah ini:

Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw.
Dari segi etimologi Jigsaw berasal dari bahasa ingris yang bermakna gergaji ukir, disamping itu ada juga yang mengambarakannya dengan istilah istilah Fuzzle, yang jika jika diartikan bermakna sebuah teka teki (permainan teka-teki untuk menyusun potongan gambar). Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini juga mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji ( jigsaw), yaitu siswa melakukan sesuatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.

Model pemebelajaran jigsaw merupakan bagian dari model pembelajarn cooperative learning.  Jadi model jigsaw salah satu model dari belajar kooperatif lebih menitik beratkan kepada kerja kelompok peserta didik dalam bentuk kelompok kelompok kecil, seperti yang diungkapkan Lie ( 1993: 73), pembelajaran kooperatif learning model jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dimana peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat atau enam orang secara heterogen dan peserta didik tersebut bekerja sama dan saling bertanggung jawab secara mandri.
Jenis model pembelajaran jigsaw ini peserta didik diberika kebebasan dalam menyampaikanide ide mereka, mengelolah imformasi yang mereka hasilkan sendiri sehingga mampu meningkatkan kecakapan keterampilan berkomunikasi mereka masing-masing.  Salah satu keunikan dari kodel jigsaw ini adalah masing-masing anggota kelompok langsung bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi yang mereka pelajari sehingga masing masing anggota kelompok tersebut diharapkan mampu menjelaskan materi tersebut kepada anggota kelompok masing-masing sehingga mencapai keberhasilan kelompoknya.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Menurut Rusman (2008 : 205) model pembelajaran jigsaw ini dikenal juga dengan kooperatif para ahli. Karena anggota setiap kelompok dihadapkan pada permasalahan yang berbeda. Namun, permasalahan yang dihadapi setiap kelompok sama, kita sebut sebagai team ahli yang bertugas membahas permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya, hasil pembahasan itu di bawah kekelompok asal dan disampaikan pada anggota kelompoknya.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelasnya marilah kita pahami langlah-langkah penerapan model jigsaw ini dalam pembelajaran, Adapun langkah langkah pembelajaran nodel jigsaw ini adalah sebagai berikut:

Tahapan-Tahapan Pembelajaran Model Jigsaw
  1. Pendidik membagikan peserta didik dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5 ataupun lima orang anggota. 
  2. Kemudian pendidik memberikan materi yang berbeda bagi masing masing anggota kelompok. 
  3. Masing masing anggota kelompok diberikan bahan ajar seusuai dengan meteri yang telahdiberikan tadi.
  4. Peserta didik diberikan waktu beberapa saat untuk mendalami materi mereka masing-masing sebagai dasar untuk membangun pengetahuan tentang konsep yang diberikan.
  5. Setelah proses pendalaman materi tersebut berakhir, setiap anggota kelompok dari masing masing kelompok yang memiliki sub materi yang sama berkumpul dalam satu kelompok baru, dan mereka ini disebut sebagai kelompok ahli dalam sub materi mereka. 
  6. Kelompok ahli tersebut mendiskusikan materi mereka untuk mendalami konsep ilmu dari pokok bahasan materi yang mereka terima, setelah proses diskusi berakhir maka mereka akan kembali kedalam kelompok mereka masing-masing (kelopok awal). 
  7. Kemudian para anggota kelompok akan mendapatkan giliran untuk menyampaikan (mengajarkan) semua anggota kelompok mereka mengenai sub materi yang telah mereka kuasai sehingga semua anggota kelopok akan mendapatkan kesempatan sebagai pengajar dan sebagai pendengar.  
  8. Setelah kegiatan poin nomor 7 berakhir, Masing masing Kelompok ahli akan melakukan persentasi hasil dari diskusi sub materi meteri yang telah mereka lakukan. 
  9. Pendidik melakukan proses evaluasi 
  10. Pendidik malakukan penutupan kegiatan proses belajar mengajar


No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkomentar