Keterampilan Menulis Paragraf Dalam Sebuah Tulisan - Pondok Belajar

Wednesday, March 01, 2017

Keterampilan Menulis Paragraf Dalam Sebuah Tulisan

Keterampilan Menulis Paragraf Dalam Sebuah TulisanDalam menyajikan materi pembelajaran guru harus berpedoman pada kurikulum. Guru seharusnya terlebih dahulu mempersiapkan bahan yang akan diajarkan kepada siswa dengan membuat rincian minggu efektif, program tahunan (prota), program semester (prosem), silabus, penetapan kriteria ketuntasan minimal, dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk SMP.
Keterampilan Menulis Paragraf Dalam Sebuah Tulisan
Ketrampilan Menulis Paragraf
Pembelajaran menulis paragraf berorientasi pada struktur kalimat topik dalam sebuah paragraf, cara menyusun sebuah paragraf, teknik pengembangan paragraf, cara merancang pengembangan paragraf, dan cara menghubungkan kalimat dalam paragraf. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP terdapat kompetensi dasar (butir) pembelajaran menulis paragraf  dari kelas VII, kelas VIII, dan kelas XI sebagai berikut.
Materi-materi pembelajaran keterampilan menulis paragraf di SMP meliputi pembelajaran jenis-jenis paragraf dan pola pengembangan paragraf. Keseluruhan materi pembelajaran keterampilan menulis paragraf di SMP dari kelas VII sampai kelas VIII cenderung berkesinambungan, bahkan ada materi yang diulang pada kelas berikutnya.
Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri atas beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, lengkap, utuh dan terpadu. Lalu bagaimanakah membuat paragraf yang baik? Membuat suatu paragraf yang baik tidaklah semudah yang kita bayangkan karena paragraf yang baik memiliki aturan-aturan tertentu. Seperti yang kita ketahui paragraf terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan satu pikiran utama atau gagasan pokok sebagai intinya. Oleh karena itu, sebelum kita menulis suatu paragraf, hendaknya kita memikirkan sebuah gagasan utama terlebih dahulu. Sebuah gagasan utama menentukan jenis paragraf yang kita buat. 

Pada hakikatnya sebuah paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan sebuah topik. Paragraf bukanlah suatu pembagian dari suatu bab yang terdiri dari kalimat-kalimat, tetapi lebih dalam maknanya dari kesatuan kalimat saja. 
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam sebuah paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat yang tedapat dalam paragraf tersebut; yang diawali dari kalimat pengenal, kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas, hingga diakhiri oleh kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. 

Disamping itu, Paragraf dapat juga disebutkan sebagai sebuah karangan yang sangat pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu gagasan dimulai dan berakhir. Kita akan kesulitan membaca tulisan atau buku, jika buku tersebut tidak memiliki paragraf, karena kita seolah-olah dipaksakan untuk terus membaca secara terus menerus hingga selesai. Kita juga mengalami kesulitan untuk memusatkan pikiran dari satu gagasan ke gagasan lainnya. Dengan adanya paragraf, kita sebagai pembaca  dapat berhenti sebentar untuk dapat memusatkan pikiran terhadap gagasan yang terkandung dalam paragraf tersebut.

Paragraf tidak lain dari suatu kesatuan pikiran yang dihimpun melalui kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Sebuah pikiran atau gagasan dalam sebuah paragraf dinyatakan dalam sebuah topik. Apa yang diperbincangkan dalam sebuah paragraf disebut topik paragraf. Topik paragraf adalah pikiran utama dalam sebuah paragraf. Semua pembicaraan dalam paragraf terpusat pada pikiran utama.

Struktur Paragraf
Kita tahu bahwa, Paragraf berfungsi untuk memudahkan para pembaca untuk mengikuti alu/jalan pikiran penulis. Prinsipnya dasar sebagai cara membuat paragraf adalah dengan menyusun kerangka penulisan sedetil-detilnya supaya lebih  memudahkan penulis memberikan penjelasan dan untuk menghindarkan terjadinya penjelasan yang berulang-ulang. Untuk menghindari hal tersebut, diperlukan pemahaman tentang struktur penulisan paragraf yang baik, yaitu sebagai berikut:

1. Kalimat Topik
Disebut kalimat topik, sebab di dalam kalimat topik itulah pengarang meletakkan topik yang dibicarakannya. Seorang pengarang biasanya meletakkan inti maksudnya pada sebuah kalimat topik. Oleh karena topik paragraf  juga merupakan pikiran utama dalam penulisan sebuah paragraf, maka kalimat topik harus menjadi kalimat utama dalam paragraf karena tiap paragraf hanya mempunyai sebuah topik, maka jelaslah setiap paragraf tentu hanya mempunyai sebuah kalimat topik saja.

Fungsi kalimat topik dalam sebuah paragraf penting sekali. Pertama, sebuah kalimat topik memberitahukan kepada pembaca apa yang diprbincangkan di dalam paragraf itu. Sebab, inti pikiran yang dibicarakan dalam sebuah paragraf terdapat dalam kalimat topiknya. Kedua, bagi penulis sendiri kalimat topik berperan sebagai pengontrol terhadap apa yang mau diuraikan dalam paragraf itu. 
Sebuah kalimat topik berfungsi sebagai pemberi arah terhadap semua pembicaraan yang dituliskan dalam paragraf itu. Selain itu,sebuah kalimat topik penting pula artinya bagi paragraf itu sendiri.ia berfungsi sebagai sandaran kalimat-kalimat lainnya dalam paragraf itu. Dapat dibayangkan kalau sebuah paragraf tanpa kalimat topik maka apa yang dibicarakan dalam paragraf itu adalah pembicaraan yang tidak berpangkal.

Jelas bahwa tiap paragraf  punya sebuah kalimat topik. Tanpa kalimat topik, sebuah paragraf tak ada artinya sama sekali.dan menyatakan sesuatu pikiran.ide atau gagasan tanpa kalimat topik akan merupakan suatu uraian yang berkepanjangan,yang tak tentu ujung pangkalnya.atau sebuah paragraf yang tidak mempunyai akan merupakan pernyataanyang kering dan karenanya sukar meyakinkan pembaca karena maksud yang disampaikan kurang efektif.

Kebanyakan penulis meletakkan kalimat topiknya pada atau dekat bagian permulaan sebuah paragraf. Ini erat hubungannya dengan fungsi kalimat topik itu sendiri. Dengan meletakkan kalimat topik pada atau dekat bagian permulaan, dengan sendirinya para pembaca cepat bersua dengan pikiran utama yang ada disana.sebab, pembaca pembaca telah disiapkan terlebih dahulu mengenai apa yang akan mereka baca dalam keseluruhan sebuah paragraf itu. Dengan kata lain, kalimat topik yang diletakkan pada atau dekat bagian permulaan paragraf  akan membimbing  pembaca dalam menelusuri uraian-uraian yang ada dalam paragraf tersebut
Dilihat dari kepentingan penulis meletakkan kalimat topik pada atau dekat bagian permulaan juga penting artinya.ia akan sangat menolong penulisnya .kalimat tersebut dapat memberikan tuntunan sehingga lebih mudahi menyelesaikan keseluruhan paragraf itu. Kalimat topiknya itu dapat dijadikan basis atau seperti tempat bertumpu yang dapat membantu penulisan selanjutnya. Kalimat topik selain diletakkan pada bagian atau dekat permulaan sebuah paragraf juga dapat diletakkan pada bagian tengah atau akhir sebuah paragraf.

Penulis yang berpengalaman tahu betapa pentingnya fungsi serta peranan kalimat topik. Mereka tahu menghasilkan kalimat-kalimat topik yang dapat memenuhi fungsinya. Kalimat topik yang demikian disebut kalimat topik yang ideal.
Kalimat topik yang ideal adalah kalimat topik yang jelas maksudnya. Kalimat tersebut mudah dipahami. Biasanya yang mudah dipahami itu adalah sebuah kalimat sederhana, ringkas, tidak berbelit-belit. Sebaliknya kalimat topik yang terdiri atas kalimat luas bukan saja menyukarkan pembaca, tetapi juga sukar diselesaikan menjadi sebuah paragraf penuh.

2. Kalimat Penjelas
Sebuah paragraf dibangun berdasarkan sebuah kalimat topik dan beberapa buah kalimat penjelas. Kalimat penjelas adalah adalah semua kalimat yang berfungsi untuk menjelaskan kalimat topik. Kalimat-kalimat itulah yang membuat paragraf itu benar-benar “bicara” kepada pembaca tentang ide atau gagasan yang disampaikan penulis atau pembicara dalam paragraf tersebut. Sesuai dengan namanya sebagai kalimat penjelas, maka apa yang dimaksud oleh kalimat topik dijelaskan dengan kalimat-kalimat penjelas itu. Pembaca dituntunnya untuk dapat sepenuhnya memahami maksud kalimat topik. Dengan tampilnya kalimat-kalimat penjelas dalam sebuah paragraf, diharapkan paragraf itu menjadi suatu pembicaraan yang meyakinkan.
Semua kalimat penjelas hendaknya bertalian rapat dengan topik paragraf itu. Kalimat penjelas yang tidak terkait dengan kalimat topik akan merusak struktur paragraf itu. Kalimat itu akan mengganggu konsentrasi pembaca waktu membacanya. Oleh sebab itu, semua kalimat yang tidak berkaitan rapat dengan topik itu sebaiknya disingkirkan saja

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkomentar