Definisi dan Konsep penilaian Autentik Dalam kegiatan Pembelajaran - Pondok Belajar

Friday, September 29, 2017

Definisi dan Konsep penilaian Autentik Dalam kegiatan Pembelajaran

Konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Salah satu model penilaian yang diusung dalam Kurikulum K.13 adalah penilaian Autentik, adapun makna dari penilaian Authentik (Authentic Assessment) adalah penilaian/pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik dalam tiga ranah intelegensi yaitu ranah Afektif (sikap), Psikomotor (keterampilan), dan Kognitif (pengetahuan). Penilaian autentik terdiri dari kata: Authentic dan assessment. Autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel, sedangkan Assessment merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. 

Definisi dan Konsep penilaian autentik Dalam kegiatan Pembelajar
Definisi dan Konsep penilaian Authentik Dalam kegiatan Pembelajar

Penilaian Autentik dilakukan untuk dapat mengukur pencapaian kompetensi secara holistik. Yang meliputi Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan penilaiannya dinilai secara bersamaan sesuai dengan kondisi yang nyata (real). Tujuan Penilaian authentik dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang dikaitkan dengan situasi nyata bukan dunia sekolah. Oleh karena itu, dalam melakukan penilaian digunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian. Penilaian Autentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.

Kita tahu bahwasanya proses belajar dapat dikategorikan dalam 2 kategori yaitu:

1. Belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang yang tidak baik.

2. Belajar juga merupakan suatu proses perubahan yang terjadi melalui latihan latihan dan pengalaman pengalaman yang dilalui. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu pada dasarnya adalah perubahan kecakapan baru baik berupa skill ataupun keahlian tertentu, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama. Adapun tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar berkaitan dengan berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun phisikis seseorang (peserta didik). Kita tahu bahwasanya untuk segala jenis teori belajar manapun yang digunakan pada prinsipnya tetap menekankan jika belajar meliputi segala perubahan yang terjadi pada diri peserta didik baik perubahan dari pola berpikir, pengetahuan, informasi, kebiasaan, sikap apresiasi maupun perubahan aspek lainnya.


Maka dari penjelasan konsep belajar di atas, Secara konseptual penilaian autentik akan lebih bermakna secara signifikan jika dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun, dengan alasan penilaian Authentik lebih merangkupi ketiga aspek ranah kompetensi yang disebutkan diatas. Dalam penerapannya, ketika seorang pendidik menerapkan penilaian yang autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didiknya, maka pendidik menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, sikap dan skill yang dimiliki siswa dengan melakukan aktivitas mengukur, mengamati dan mencoba baik dalam kegiatan didalam kelas maupun di luar kelas.

pada dasarnya Penilaian autentik dan tuntutan kurikulum 2013 memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (Scientific approach) yang digunakan dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Alasanya karena jenis Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka melakukan proses observasi, bertanya, mencoba, Menalar dan mengkomunikasikan.

kita paham bahwasanya Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Di samping itu, Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. Secara umum jenis Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. Maka dari itu, penggunaan pola penilaian seperti ini tetap dibolehkan dalam proses pembelajaran, dengan alasan karena memang lazim digunakan dan sudah memperoleh legitimasi secara akademik karena Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, baik guru secara tim atau dengan cara bekerja sama antara guru dengan peserta didik. Satu hal yang harus dipahami jika dlam penilaian autentik penglibatan siswa sangat penting diperlukan. Anologi ini didasarkan pada bahwasanya peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai, sedangkan Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan kemampuan pemahaman mereka terhadap tujuan pembelajaran yang ingin dicapai disamping juga untuk menumbuhkan minat belajar mereka menjadi semakin tinggi untuk meningkatkan kemampuan belajar nya.

Jenis Jenis Penilaian Autentik
Adapun jenis jenis Jenis-jenis penilaian autentik dapat dikategorikan dalam 4 jenis yaitu:

1. Penilaian Kinerja
adapun makan dari Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta peserta didik untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya dengan mengaplikasikan atau mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Pada penilaian kinerja, penekanan penilaiannya dapat dilakukan pada proses atau produk. Adapun jenis Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut penilaian produk (product), sedangkan jenis penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut penilaian praktik (practise). Adapun contoh dari Penilaian praktik, misalnya; memainkan alat musik, melakukan pengamatan suatu obyek dengan menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari, dan sebagainya. Penilaian produk, misalnya: poster, kerajinan, puisi, dan sebagainya

2. Penilaian Proyek
Pengertian penilaian berbasis proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugasan tertentu yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu (telah ditentukan). Adapun jenis dari tugas tersebut adalah berupa tugasan berbentuk investigasi yang meliputi dari tahapan perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. 

3. Penilaian Portofolio
Pengertian Penilaian Portofolio adalah merupakan kumpulan hasil karya seorang peserta didik, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan oleh guru atau oleh peserta didik bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum

4. Penilaian Tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Namun harus dipahami jika dalam menjawab setiap soal peserta didik tidak selalu dituntun untuk merespon dalam bentuk tulisan akan tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.

1 comment:

terimakasih telah berkomentar