Pemahaman Tentang Virtual Reality - Pondok Belajar

Saturday, April 01, 2017

Pemahaman Tentang Virtual Reality

Virtual Reality
Apa Itu Virtual Reality? Mungikin kata tersebut masih agak sangat asing bagi sebagian orang, namun tidak tertutup kemungkinan jika sebagian yang lain sudah sangat familiar dengan istilah tersebut bahkan sudah mengalami berbagai macam pengalaman yang disajikan dalam melakukan berbagai jenis petualangan dalam dunia virtual tersebut. 
Pemahaman Tentang Virtual Reality
Pemahaman Tentang Virtual Reality
Bagi yang belum memahami istilah kata tersebut ada baiknya mengikuti penjelasan singkat dalam sajian kali ini. Kita tahu bahwa jenis tehnologi Virtual Reality merupakan salah satu inovasi teknologi terbaru yang baru dikembangkan dengan memiiki tujuan untuk mempermudah orang dalam melakukan interaksi terhadap suatu object grafis dengan menggunakan visualisasi tiga dimensi (3D) ataupun gambar yang berhologram. Teknologi ini mampu memberikan sebuah pengalaman baru bagi penggunanya, karena para pengunanya akan merasakan seolah-olah dapat menyentuh objek tersebut secara langsung. Untuk lebih jelasnya, secara sederhana istilah Virtual Reality tersebut dapat dijelaskan Virtual Reality adalah tampilan gambar dalam bentuk tiga dimesi (D3) yang kelihatan seolah-olah seperti nyata yang dimana proses penciptaanya diciptakan melalui bantuan perangkat komputer ataupun juga beberapa perangkat-perangkat pendukung lainnya.
Bagaimana proses Virtual Reality ini dimulai, dengan kata lain seperti apakah proses permulaan pembuatan Virtual Realiti tersebut? Ataupun boleh dikatakan bagaimana sejarah Virtual Reality tersebut dimulai? Tepatnya Pada tahun 1950an, seorang penulis yang memiliki nama Morton Heilig menulis tentang ‘teater pengalaman’ dimana penggunanya (teater tersebut) dapat berinteraksi dengan semua indera mereka melalui suatu cara efektif sehingga menarik penonton kedalam kegiatan layar tersebut. Pada tahun 1962, penulis tersebut membangun sebuah prototipe Virtual Reality dan menamainya dengan nama ‘sensorama’ dan mempertunjukkan lima buah filem pendek hasil kreasinya untuk memperlihatkan bagaimana sensorama tersebut bekerja kepada penontonnya. 

Teknologi Virtual Reality ini tidak dapat bekerja sendiri tanpa didukung oleh perangkat media lainnya. Untuk lebih jelasnya mari kita simak jenis madia perangkat lain yang digunakan untuk mendukung Virtual Reality tersebut. Adapun jenis perangkat media lain yang digunakan untuk mendukung kerja Virtual Reality tersebut diantarnya adalah sebuah helmet, headset, walker, dan sepasang sarung tangan. Semua media perangkat tambahan ini memiliki kegunaan tersendiri dalam mendukung proses kerja teknologi Virtual Reality tersebut. 

Media Pendukung Helmet. Adapun fungsi dari helmet adalah untuk untuk membuat tampilan gambar ataupun objek tertentu yang dilihat oleh sipenggunanya kelihatan lebih dekat dan nyata. Sementara adapun fungsi dari media pundukung headset sendiri adalah untuk menyajikan efek suara kepada pengguna dengan jelas, sehingga penggunanya merasakan sensasi seperti berada di tempat yang seolah-olah nyata. 

Adapun untuk jenis media perangkat bantuan lain seperti walker dan sapu tangan berfungsi sebagai penangkap gerakan pada kaki dan tanggan dan memebrikan suasana yang nyata kepada kedua anggota tubuh pengguna ketika berada di dalam lingkungan yang diciptakan oleh teknologi Virtual Reality tersebut.  Sebagai contoh, pengguna Virtual Reality tersebut akan berada seolah-olah di gunung salju yang sesungguhya, seperti bermain sky, serta merasakan sensasi dinginnya butiran-butiran salju yang ada di lingkungan tersebut. 
Adapun sistem kerja Virtual Reality terdiri atas:

1. Virtual Word
Virtual Word merupakan sarana peralatan yang mampu menciptakan dunia secara virtual dalam bentuk screenplay

2. Immersion 
Immersion merupakan sensai yang membuat pengguna Virtual Reality merasakan seolah-olah mereka sedang berada di alam yang nyata, padahal sebenarnya mereka pengguna Virtual Reality tersebut sedang berada didunia virtual saja (alam hayalan) dalam artian yang sesunggunya mereka (pengguna) tersebut hanya berada di alam yang tidak nyata. Aspek Immersion meliputi aspek mental dan aspek fisik pengguna yang semuanya akan larut serta merasakan perasaan seolah-olah sedang berada dilingkungan yang nyata, padahal lingkungan tersebut hanyalah dihasilkan oleh Virtual Reality saja. 

3. Sensory feedback
Sensory feedback berfungsi untuk mengantarkan informasi dari dunia virtual (virtual world) menuju kedalam indera penggunya. Untuk elemen ini mencakup unsur penglhatan, pendengaran serta rasa (ransangan perasaan kulit)

4. Interactivity
Interactivity ini memiliki kegunaan untuk memberikan respon terhadap aksi pengguna sehingga para pengguna dapat melakukan interaksi secara langsung di dalam dunia virtual tersebut.  

Manfat Teknologi Virtual Reality.
Teknologi Virtual Reality sudah digunakan dalam bebarapa bidang, seperti diantaranya bidang dunia kedokteran, bidang penerbangan, bidang militer, disamping juga digunakan sebagai perangkat pendukung permaian game. Dalam bidang kedokteran, Virtual Reality biasanya digunakan untuk mendeskripsikan bagain anatomi tubuh sehingga organ-organ dalam tubuh kelihatan lebih nyata (real). Dalam bidang penerbangan, teknologi Virtual Reality ini digunakan sebagai simulasi penerbangan para pilot, yang meliputi cara menerbangkan pesawat di berbagai kondisi cuaca, berkomunikasi anatar peswat atau dengan bandara, serta kodisi dimana pilot tersebut berada dalam keadaan darurat sehingga menimbulkan reaksi dari pilot untuk mengatasi keadaan darurat tersebut. Hal ini bertujuan untuk agar para pilot lebih terbiasa menangani berbagai bidang disamping juga mendapatkan pengalaman yang cukup jika suatu saat menerbangkan pesawat dalam kondisi nyata. 

Dalam bidang kemiliteran, Virtual Reality ini di gunakan dengan tujuan sebagai sarana untuk membuat simulasi perang. Para personil tentara akan merasakan situasi berada dimedan tempur yang terlihat nyata sehingga para personil tentara ini akan melakukan berbagai usaha perlindungan dan perlawanan dalam situasi perang tersebut. Disamping itu salah satu keuntungan digunakannya Virtual Reality ini dalam bidang kemiliteran adalah mampu menghemat biaya jika dibandingkan dengan melakukan simulasi latihan perang yang nyata. 

Meskipun perangkat teknologi Virtual Reality ini belum beredar secara luas (massif) baik di kota dan daerah pedesaan dalam artian lain masih langka, bukan tidak mungkin jika pada suatu saatnya nanti jika teknologi Virtual Reality ini akan berkembang secara luas sehingga semua orang dapat merasakan sensasi berupa pengalaman yang disajikan dalam dunia penjelajahan ala virtual. Seprti halnya penggunaan hand phone pada masa awal dimanan hanya segelintir orang saja yang mengunakan sarana komunikasi hand phone tersebut, dengan kata lain hanya golongan ekonomi menengah ke atas saja yang menjadi pengguna jasa layanan tekomunikasi hand phone tersebut. Jadi jelas sekali jika kita menggunakan perbadingan sarana telekomunikasi seluler dengan Teknologi Virtual Reality tersebut maka boleh dikatakan tidak tertutup[ kemungkinan jika suatu saat nanti pengguna jasa teknologi Virtual Reality tersebut akan menjamur laksanan menjamurnya penggunana jasa selular dimasa sekarang ini. Toh beberapa vendor yang ada sudah mulai mengadakan hubungan dan pemesanan teknologi Virual Reality ini.         
       

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkomentar