Pondok Belajar

Tuesday, April 24, 2018

Inovasi Kurikulum Pendidikan Model Pemecahan Masalah

Model Pemecahan Masalah (Model P-S)
Menurut Havelock seperti dikutip pada Ratnavadivel, (1995) "An innovation is presented or brought to attention of a potential receiver population. The receiver and the receiver needs are determined exclusively by the sender. The receiver is supposed to react to the new information, and the nature of his reaction determines whether or not subsequent stages will occur. If awareness is followed by an expression of interest, he is launched on a series of stage which terminate with the acceptance or rejection of the innovation. The diffusion of innovation depends greatly upon the channels of communication within the receiver group, since information is transmitted primarily through the social interaction of the group members.

Inovasi Kurikulum Pendidikan Model Pemecahan Masalah
Inovasi Kurikulum Pendidikan Model Pemecahan Masalah
Model interaksi sosial berfokus pada hubungan manusia dan mempengaruhi strategi pada setiap tahap proses diseminasi dan adopsi. Model Interaksi sosial menempatkan tekanan besar pada interaksi sosial antara anggota kelompok yang mengadopsi, dan itu berfokus pada difusi ide dan aliran pesan dari orang ke orang daripada pemasaran produk. Model ini juga membatasi kebutuhan konsumen, karena ditentukan oleh perencana pusat / lembaga. Model SI telah dikritik sebagai model top-down karena kebutuhan penerima diidentifikasi oleh perencana pusat dan bukan guru sebagai penerima inovasi di tingkat sekolah atau dalam kasus pelatihan guru, pelatih / instruktur akan menjadi posisi yang lebih baik untuk mengidentifikasi kebutuhan penerima dalam hal efektivitas implementasi kurikulum di tingkat sekolah.
Kebalikan dari model R-D-D, model P-S (problem solving) didasarkan pada sistem konsumen (atau pengguna). Ini berarti bahwa konsumen (pembeli produk) memasuki proses pengembangan inovasi (produk) pada tahap sedini mungkin.
Dengan demikian, konsumen menjadi peserta dalam proses pengembangan ini. Di dalam buku ini kita menggunakan istilah “membeli”, baik ketika mempertimbangkan produk konkrit atau komersial maupun dalam pengertian kiasan ketika mempertimbangkan ide-ide, pengetahuan, proyek PLB dan teknik pengajaran, dll.

Sebagaimana halnya strategi inovasi sebelumnya, strategi ini juga didasarkan atas sejumlah asumsi. Model P-S didasarkan atas pandangan bahwa semua inovasi bermula dari kebutuhan yang dirasakan. Penggunalah yang menentukan kebutuhannya, bukan para ahli, politisi atau peneliti (fase 1 dalam model). Kebutuhan yang dirasakan itu biasanya tidak tepat dan tidak spesifik, tetapi lebih berupa perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak benar. Agar dapat melakukan sesuatu terhadap hal yang belum jelas itu, maka hal itu harus diperjelas. Oleh karena itu, fase berikutnya (fase 2) adalah diagnosis masalah. Berdasarkan atas persepsi kebutuhan akan perubahan yang belum jelas itu, kita mencoba mendefinisikan dan mendeskripsikan masalahnya. Langkah berikutnya dalam proses perubahan itu adalah mencari pengalaman, ide-ide, informasi dan pengetahuan yang relevan dengan permasalahan (fase 3). Berdasarkan diagnosis dan pencarian itu, kita harus memperoleh solusi yang dapat diimplementasikan.

Wednesday, April 11, 2018

Kiat Hidup Sehat Dengan Air Putih

Kesehatan merupakan salah satu anugerah yang berharga bagi kita manusia, karena dengan memiliki tubuh yang sehat kita dapt melakukan berbagai aktfitas kehidupan baik fungsi kita sebagai makluk sosial ataupun sebagai hamba ciptaan Tuhan.  Air merupakan sumber khidupan, karena air merupakan cairan yang sangat diperlukan oleh semua makluk hidup baik manuasi hewan maupun tumbuh tumbuhan. air putih yang kta komsumsi dengan baik dan tepat dapat memberikan dampak yang positif  bagi kesehatan kita dimana kita akan dapat terhindar dari berbagai macam penyakit yang mangganggu kesehatan kita.
 
Kiat hidup Sehat dengan air putih
Kiat hidup Sehat dengan air putih
Untuk dapat menikmati manfaat kesehatan bagi tubuh kita dari air putih, maka kita harus memhamai saat saat yang sangat diajurkan untuk minum air putih. Adapun saat saat yang sangat diajurkan untuk mimum air putih yang sangat bagus buat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita adlah sebagai berikut:
a. Minum air putih sebelum tidur
Cukup lumrah untuk saat sekarang ini, dimana serangan jantung sudah menjadi penyebab kematian yang sangat besar sewasa ini, dan kebanyakan serangan jantung tersebut atau sekitar 90% dari serangan jantung banyak terjadi di dini hari jadi resiko serangan jantung ini bisa dikurangi ataupun dicegah  hanya dengan mengkonsumsi satu atau dua gelas air putih sebelum tidur menjelang tidur di malam hari. Ini disebabakan karena air minum yang kita konsumsi tersebut menjalang tidur dapat memudahkan kerja jantung  kadar plasma (air) yang ada dalam darah.
  
b. Minum air putih ketika bangun tidur di pagi hari
Dengan mengkonsumsi air putih diwaktu kita bangun tidur sebanyak 2 gelas  akan membantu mengaktifkan organ organ dalam tubuh kita terutama yang berkenaan dengan organ sistem pencernaan. Lebih baiknya lagi seandainya air yang kita minum itu berupa air putih hangat yang akan langsung terasa efeknya pada tubuh kita seolah olah air hangat tersebut langsung mengalir diseluruhh badan kita, disamping juga air hangat yang kita konsumsi diwaktu bangun pagi akan langsung melarutkan lemak lemak yang ada di dalam tunuh dan kemudian akan dibuang melaui urine. 

c. Minum air pitih sebelum makan.
Jika anda mengkonsumsi air putih sebanyak 1 gelas air putih menjelang 30 menit sebelum makan akan memberikan manfaat yang bagus pada saluran pencernaan kita. karena cairan air putih tersebut akan memudahkan/ membantu organ organ pencernaa dalam mencerna makanan yang kita makan. .

d. Minum air putih sebleum mandi.     
Dengan anda mengkonsumsi air putih sebanyak 1 gelas air putih sebelum mandi ini akan membantu menurunkan tekanan darah dalam tubuh kita, sehingga serangan jantung yang sebagain orang alami ketika berada dikamar mandi akan terhindari. Pada saat kita mandi di siang hari, darah kita tentunya berada pada posisi yang agak panas maka sangat diajurkan untuk meminum air pitih sebelum mandi guna menetralkan sushu daran dan tercegah dari penyakit stroke yang diakibatkan oleh serangan jantung. 

e. Biasakan mengkomsumsi paling kurang dua atau tiga liter air putih sehari
Mengkunsumsi air putih paling kurang dua atau tiga liter sehari akan mencegah kita terhindar dari penyakit ginjal baik infeksi ataupun kegagalan sistem ginjal. Disamping itu, dengan banyaknya mengkonsumsi iar pituh, maka akan memberikan berbagai manfaat bagi kita karena  air putih sudah tidak diragukan lagi manfaatnya untuk menjaga kesehatan tubuh. Sebab air putih bisa mendetoks atau mengeluarkan racun dari dalam tubuh. disamping itu, dengan mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang maksimal dapat juga membuat semua anggota tubuh bekerja secara maksimal, mengeluarkan racun racun tubuh  yang ada dalam tubuh, menstabilkan suhu badan (suhu tubuh yang meningkat akan turun), serta membantu menurunkan berat badan karena air putih akan membuat perutmu terasa penuh. 

Inilah kiat hidup sehat bagi kita dalam menjaga kesehatan tubuh, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian, sehingga kita bisa terhindar dari berbagai penyakiat. Ingat sakit tersebut disebabkan oleh karena kelalai kita dalam menjaga kesehatan diri kita sendiri, untuk itu jagalah sehat mu dengan terus merawat dan menjaga hal hal yang dapat memberikan dampak negatif bagi tibuh kita.

Monday, April 09, 2018

Memparbaiki Error Data Terstruktur Hilang Author Update Halaman Statis Template Evomagz

Supaya seorang blogger kelihatan profesional mereka akan selalu memperbaiki semua kesalahan yang didapati dalam situs yang mereka kelola. umummnya Sering sekali kita dapati berbagai permasalahan yang kita dapatkan tentang kualitas blog kita ketika kita merujuk pada Google Search Console. Diantara kesalahan tersebut adalah adanya permasalahan dengan duplicate content di HTML Improvement, sampai kepermasalahan kesalahan data terstruktur terutama pada kesalahan missing author update baik pada halaman statis ataupun halaman postingan blog. Untuk kupasan kali ini kali in penulis akan  mencoba memaparkan cara yang sangat efektif untuk mengatasi kesalahan data terstruktur mising author update pada halaman Statis dan ini umum juga di alami oleh para blogger lainnya namun hanya kesalahan missing author update pada halaman statis khusus pada template evomagz buatan mas Sugeng saja, dan boleh juga digunakan pada template lain kemungkinan bisa juga work.

Memparbaiki Eror Data Terstruktur Hilang Author Update Halaman Statis Template Evomagz
Memparbaiki Eror Data Terstruktur Hilang Author Update Halaman Statis Template Evomagz 

Kita tahu bahwasanya banyak sekali blogger yang mengunakan template evomagz besutan mas Sungeng tersebut ada yang sacara berbayar dan ada juga secara gratis. Ini semua karena berbagai kelebihan yang dimiliki oleh template tersebut, namun untuk saya sendiri setelah mengunakan/terapkan template tersebut pada blog, saya mengalami permasahana pada data tersruktur yaitu missing author update baik halaman statis. Berbagai cara penulis lakukan untuk mengatasi kesalahan tersebut yang pada akhir menggunakan cara yang sama untuk memperbaiki kesalahan tersebut dengan apa yang saya gunakan pada template sebelumnya yaitu simplify 2  buatan Mbak Arlina.  
Berdasarkan pengalaman, disini saya akan mencoba memaparkan cara mengatasi error author update structure data pada search console yang hanya pada statistic page atau halaman statis. Jujur saja jika pembahasan ini mungkin sudah sangat banyak dibahas oleh para blogger lain baik dengan materi yang sama ataupun materi yang berbeda. Dan pada postingan ini khusus membahas perbaikan data terstruktur halaman statis khusus untuk template template evomagz buatan mas Sugeng 

Adapun cara mengatasi eror author update structure data pada search console yang hanya pada statistic page atau halaman statis tempalte Evomagz tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama masuk ke dasbor blogger->pilih tema->dan edit html.
Kemudian cara kode dibawah ini

<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;static_page&quot;'>

Sesudah mendapatkan kode nya langsung saja anda menghapus kode tersebut dan gantikan dengan kode script dibawah ini

<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;static_page&quot;'>
<div class='post-info'>
<b:if cond='data:post.authorProfileUrl'>
<span class='author-info'>
<span class='vcard' itemprop='author' itemscope='itemscope' itemtype='https://schema.org/Person'>
<span class='fn'> OLEH <a class='g-profile' expr:href='data:post.authorProfileUrl' rel='author' title='author profile'><span itemprop='name'><data:post.author/></span>
</a>
</span>
</span>
</span>
<b:else/>
<span class='author-info'>
&#10004;
<span class='fn'>
<i class='fa fa-user'/> <span itemprop='name'><data:post.author/></span>
</span>
</span>
</b:if>
<span class='post-timestamp'>
<b:if cond='data:post.url'>
<meta expr:content='data:post.canonicalUrl' itemprop='url'/>
PADA <a class='timestamp-link' expr:href='data:post.url' rel='bookmark' title='permanent link'><abbr class='published updated' expr:title='data:post.timestampISO8601' itemprop='datePublished'><data:post.timestamp/></abbr></a>
</b:if>
</span>
</div>
<b:else/>
<!-- jika selain statis page, maka tampilkan di bawah ini -->

Dalam melakukan perbaikan ini, anda harus pahami jika kode yang anda cari di atas (<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;static_page&quot;'>) terdapat di di enam tempat pada template evomagz tersebut. Tempatkanlah/gantilah script kode yang disarankan diatas pada tempat yang kelima karena jika anda menggunakan pada tempat yang selaian dari tempat kelima maka kesalahan missing author tersebut tidak akan teratasi. Setelah anda memperbaiki kesalahan tersebut maka anda save kemudian coba anda cek sendiri pada halaman statis blog anda, jika anda mendapatkan tulisan dipostkan oleh pada halaman statis anda berarti anda telah berhasil mengatasi permasalahan tersebut, jika tidak muncul tulisan di poskan oleh pada halaman statasi blog berarti anda tidak menerapkan kode diatas pada tempat yang saya sarankan, saran saya sebelum melakukan perbaikan kesalahan ini ada baiknya anda melakukan back up data template anda terlebih duhulu karena jika kemungkinanan terjadi error anda dapat memulihkan kembali template anda dari file yang disimpan tadi. untuk lebih jelasnya coba lihat hasil postingan halaman statis setelah diperbaiki berikut ini.

Memparbaiki Eror Data Terstruktur Hilang Author Update Halaman Statis Template Evomagz
Memparbaiki Eror Data Terstruktur Hilang Author Update Halaman Statis Template Evomagz

Dari gambar diatas anda dapat melihat jika tulisan di poskan oleh terkah tersedia pada halaman statsi blog. Jika tulisan di poskan dan waktunya sudah muncul, maka itu jelas dengan sendirinya permasalahan anda di eror author update structure data pada search console yang hanya pada statistic page atau halaman statis akan teratasi sendiri walaupun kesahana tersebut masih muncul di Google Webmaster Console. Untuk melihat perbaikan di Google Webmaster Console anda harus menunggu dua tiga hari ataupun sampai dengan satu minggu.  maka tulisan kesalahan ataupun eror tersebut akan hilang dan terhapus dengan sendirinya. Cukup sekian saja paparan cara memperbaiki eror author update structure data pada search console yang hanya pada statistic page atau halaman statis khusu untuk tempalte arlina design, dan siapa tahu juga ini bisa saja work untuk tamplate lainnya.

Saturday, April 07, 2018

Model-Model Inovasi Kurikulum Pendidikan

Inovasi Kurikulum Pendidikan, pada bagian ini akan membahas berbagai cara mengembangkan inovasi. Berbagai model akan disajikan dan dibahas di sini. Beberapa tips untuk memperlancar kemajuan akan diberikan.

Havelock (1978), Havelock classified three classifications of change models and utilization process. His classification comprises a “Research, Development and Diffusion” model, a “Social Interaction” model, and a “Problem Solving” model

Model-Model inovasi Kurikulum Pendidikan
Model-Model inovasi Kurikulum Pendidikan

Pendapatan Ronald Havelock ini akan dipergunakan sebagai referensi utama untuk pendekatan terhadap pendidikan. Adapun maksud dari kata model/strategi inovasi kurikulum adalah pendekatan-pendekatan atau metode-metode yang digunakan untuk mengimplementasikan sebuah ide yang inovatif. Istilah strategi dan metode digunakan secara sinonim. Menjelang diselenggarakannya sebuah konferensi besar untuk membahas berbagai inovasi, Havelock diminta untuk meneliti berbagai inovasi yang pernah diimplementasikan untuk melihat apakah dia dapat menemukan pola-pola pemilihan strategi. Dia juga meneliti apakah ada yang digunakan lebih sering daripada yang lainnya. Havelock meneliti sejumlah besar laporan dan menemukan bahwa terdapat tiga pendekatan yang digunakan berulang kali, dalam format yang cenderung sama:

a) Model R-D-D (Research – Development – Diffusion = Penelitian – Pengembangan – Difusi)
b) Model P-S (Problem Solving = Pemecahan Masalah)
c) Model S-I (Social Interaction = Interaksi Sosial).

Dalam pembahasan ini hanya akan dibahas model RD and D saja dan model lain akan dibahas pada postingan lainnya. 

a) Model Penelitian – Pengembangan – Difusi
R-D-D adalah singkatan dari istilah Research – Development – Diffusion (Penelitian – Pengembangan dan Difusi [penyebarluasan]). Istilah ini sering cendrung lebih disingkat dengan menggunakan singkatan R-D-D.

R-D-D. Ini merupakan strategi inovasi yang paling sering digunakan di seluruh dunia dalam bidang apapun, baik itu pendidikan, pekerjaan sekolah, produksi industri, perdagangan, pertanian dll.
Havelock seperti dalam Morrish, (1976: 119), telah menentukan model dan karakteristik dari model RD & D ini.
(i), Model RD & D mengasumsikan bahwa pengembangan dan difusi harus menjadi proses yang rasional, bahwa harus ada urutan kegiatan yang rasional yang didasari  dari  hasil penelitian ke proses pengembangan dan pengemasan sebelum proses diseminasi berlangsung. (ii). model ini menyiratkan bahwa harus ada perencanaan dalam skala yang sangat besar. Semua kegiatan pengembangan penelitian ini harus dikoordinasikan dan terjalin hubungan logis di antara mereka. (III), harus ada pembagian kerja dan pemisahan aturan dan fungsi secara hati-hati. (iv), ada asumsi yang lebih atau kurang jelas ditentukan oleh konsumen, diharapkan supaya konsumen yang fasif bersedia menerima inovasi jika disampaikan pada saluran yang tepat, dengan cara yang benar, dan pada waktu yang tepat.

Model RD & D ini adalah model linear. Ini dimulai dengan produk penelitian dan kemasannya daripada pengguna akhir dan kebutuhan mereka. Model RD & D mengasumsikan bahwa perubahan kurikulum adalah urutan yang teratur dan terencana di mana para ahli membantu dalam mengidentifikasi masalah, mencari solusi dan kemudian melakukan difusi untuk mendistribusikan inovasi dan menerapkannya dalam sistem target. Model ini tidak mengakomodasi minat dan keinginan masing-masing guru atau karakteristik sekolah tertentu di mana inovasi dapat digunakan. Penerima / guru, hanya menerima inovasi dan berpengalaman tentang pengembangan model kurikulum ini. Menurut Kelly (2004: 108), 

ia menganggap bahwa pengembang dalam model RD & D hanya mengidentifikasi masalah dan penerima yang pada dasarnya bersifat pasif dari inovasi dikembangkan untuk menyelesaikan masalah itu. Penerima tetap pasif karena inisiatif diambil oleh para peneliti, pengembang dan penyebar. Ini adalah produk yang mewujudkan solusi, daripada hipotesis atau ide di balik produk tersebut, yang sedang diuji. Perhatian utama adalah mendapatkan produk "benar" dan memasarkannya (Stenhouse 1975, seperti dalam Ratnavadivel, 67: 1995)
untuk lebih jelasnya dalam memahami pola model inovasi RD and D ini kita bisa mengunakan lima asumsi berikut: 
(RD and D model), jenis Model ini berazaskan atas sejumlah asumsi yang penting untuk dipahami agar dapat mengevaluasinya secara kritis. Kita akan menelaah lima dari asumsi-asumsi ini.

Asumsi pertama adalah bahwa proses inovasi memiliki urutan yang rasional. Ini berarti bahwa inovasi dipandang sebagai mengikuti urutan logis dengan fase-fase yang didefinisikan secara jelas, sebagaimana ditunjukkan pada kotak-kotak dalam gambar 1. Jadi, urutan terjadinya hal-hal ini bukan suatu kebetulan. Menurut model ini, semua inovasi diawali dengan penelitian dasar dan dilanjutkan dengan penelitian terapan. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan baru (tuntutan akan orisinalitasnya), tanpa mempedulikan nilai hasilnya. Penelitian lanjutan dilakukan berdasarkan hasil-hasil ini, tetapi sekarang dengan memperhatikan penerapan hasil-hasil penelitian itu. Jadi, penelitian ini mungkin akan memberikan hasil yang dapat mengarah pada praktek-praktek baru atau mempengaruhi praktek-praktek lama. Supaya lebih jelas tentangmodel R-D-D ini, berikut ini kita akan menggunakan contoh konkrit tentang penemuan produk farmasi, penisilin.

Contoh: Penisilin
Dalam kaitannya dengan eksperimen biokimia, sejenis jamur yang memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri telah ditemukan. Penelitian dimulai, dan seperti yang sudah sangat diketahui, penisilin dikembangkan dan digunakan untuk menyembuhkan infeksi, baik pada hewan maupun manusia. Ketika hasil telah diperoleh dan dapat dipergunakan, fase pengembangan pun dimulai. Di sini orang mencoba menemukan cara yang efektif untuk mengembangkan dan memproduksi bahan itu secara masal. Penelitian dilakukan untuk menemukan kondisi di mana bahan itu dapat efektif, dan bahan tersebut diujicobakan pada hewan dan manusia. Setelah periode percobaan berakhir, diputuskanlah bahwa efeknya dapat didefinisikan secara cukup baik dan produksi dapat segera dimulai. Kini tujuannya adalah menjual zat tersebut. Salah satu kelompok sasaran kuncinya adalah para dokter. Maka proses difusi komersial pun dimulai dan zat penisilin itu kini telah didistribusikan secara luas. Praktek lama untuk perawatan infeksi pun secara bertahap berubah.

Asumsi kedua telah diilustrasikan secara implisit di atas, yaitu aspek perencanaan jangka panjang. Contoh penisilin itu menunjukan bahwa inovasi sering kali merupakan proses yang panjang. Aspek waktunya sering lebih panjang daripada yang direncanakan semula. Penggunaan produk itu untuk jangka waktu lama sering menunjukkan efek samping yang tidak diprediksi. Dalam kasus penisilin, masalah muncul berupa penolakan, imunitas dan alergi. Maka muncullah kebutuhan untuk mengembangkan jenis antibiotik yang baru. Ini memperpanjang proses inovasi. Sumber ekonomi tambahan juga diperlukan untuk penelitian lebih lanjut dan untuk pengembangan produk baru. Metode penaikan modal mengakibatkan penisilin dijual dengan harga tinggi. Keuntungannya disalurkan kembali ke penelitian. Menjual produk dengan harga yang sangat tinggi agar memperoleh dana yang dapat dialokasikan untuk penelitian dan uji coba merupakan praktek yang lazim dalam dunia bisnis. Dapat dijelaskan bahwa tingginya harga produk itu adalah akibat dari dimasukkannya biaya penelitian ke dalam harga jual. 

Asumsi ketiga adalah bahwa spesialisasi pekerjaan dan koordinasi juga merupakan bagian dari model R-D-D. Ini berarti bahwa setiap langkah dalam proses inovasi harus dijalankan oleh ahli atau kelompok ahli. Setiap orang diberi bidang pekerjaan dan tanggung jawab khusus. Tidak ada satu ahli yang terlibat dalam keseluruhan proses perubahan. Para peneliti merupakan spesialis yang terlatih dalam sikap maupun metodenya dalam bidang ini. Profesional lainnya masuk ke dalam fase eksperimentasi dan uji coba. Fase ini sering disebut fase implementasi, yaitu fase ketika ide-ide diubah menjadi realitas. Implementasi eksperimental ini merupakan prasyarat penting untuk difusi (penyebarluasan) yang dilakukan dalam fase berikutnya. Dengan difusi itu, maka praktek baru yang lebih baik pun menjadi terlembagakan. Dengan mengambil contoh dari industri farmasi, hanya mendapatkan pengesahan dari otoritas kesehatan saja atas obat itu tidak cukup. Kita juga harus memastikan bahwa produk tersebut digunakan. Secara sederhana, pekerjaan para ahli selama fase difusi ini adalah meyakinkan para dokter tentang nilai pengobatan dari produk tersebut. Untuk membangkitkan minat terhadap produk atau ide inovasi, pemberian informasi kepada calon pengguna mengenai pengaruh positifnya merupakan metode yang banyak digunakan. Untuk alasan ini, relatif umum untuk mengundang dokter-dokter ke konferensi-konferensi di mana perusahaan farmasi mempresentasikan produk barunya.

Asumsi keempat adalah pengguna pasif dan rasional. Di dalam strategi R-D-D, kita mempersepsi para pengguna produk yang baru dikembangkan atau ditingkatkan itu sebagai pihak yang tidak berpengaruh langsung terhadap proses inovasi. Para peneliti dan ahli-ahli lainnya memperhatikan hal ini. Dengan kata lain, para ahli tahu apa yang paling dibutuhkan oleh konsumen. 

Asumsi terakhir yang akan disebutkan adalah bahwa investasi yang besar diperlukan sebelum difusi atau penyebarluasan dilakukan. Jelas bahwa diperlukan banyak sumber daya profesional serta akses ke sumber ekonomi untuk penelitian, eksperimen, pengembangan dan promosi jenis inovasi ini. Jadi, model ini telah menunjukkan sangat dapat diterapkan dalam bidang komersial.

Tuesday, March 27, 2018

Langkah Langkah Penyusunan Materi Pembelajaran

Pada pembahasan sebelumnya, telah dibahas mengenai Konsep dan Prinsip Penyusunan Materi Pembelajaran, maka sekarang dilanjutkan dengan Langkah Langkah yang harus digunakan oleh pendidikan didalam menyusun sebuah materi pembelajaran. Adapun  langkah langkah yang harus dilakukan oleh seorang pendidik dalam menyusun sebuah materi ajar adalah sebagai berikut: 

Langkah-Langkah Penyususunan Materi Pembelajaran
Langkah-Langkah Penyususunan Materi Pembelajaran 

a) Identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar 
Menentukan materi pembelajaran merupakan acuan/tahapan awal dari langkah langkah dalam penentuan materi ajar dan harus dilakukan terlebih dahulu yang mengacu pada aspek-aspek kebutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau dikuasai oleh peserta didik. Aspek aspek lebutuhan tersebut perlu di jadikan acuan karena setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar memiliki materi ajar yang berbeda-beda baik dari segi materi ataupun dalam penggunaan methode ataupun model syang dilakukan dalam aktifikatas belajar mengajar di dalam kelas. Dari segi penyiapan materi ajar, kita harus mengelompokkan terlebih dahulu apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik tergolong dalam ranah kognitif, psikomotor ataukah afektif. Adapun konsep dari Ranah Kognitif adalah konsep kompetensi yang mencajupi aspek pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian. Ranah sedangkan konsep psikomotorik (Psikomotor) adalah ranah kompetensi yang mencakupi, kegiatan/aktivitas, gerak awal, semirutin, dan rutin. Selain itu konsep Ranah Afektif adalah ranah yang mencakupi konsep pemberian respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi dan hubungan interpersonal. 

b) Identifikasi Jenis-Jenis Materi Pembelajaran 
langkah kedua dalam langkah langkah dalam penentuan materi ajar, Identifikasi jenis jenis materi ajar dilakukan berkaitan dengan kesesuaian materi pembelajaran dengan tingkatan aktivitas/ranah pembelajaran tersebut. Adapun materi yang digunakan untuk ranah kognitif adalah meteri pembelajaran yang menekankan aspek perilaku intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan dalam berpikir. 


Maka atas dasar acuan tersebut adapun jenis materi yang harus digunakan pada ranah kognitif adalah berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Jenis materi fakta adalah jenis materi yang mengambarakan nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, informasi tertentu dan lain sebagainya yang masih bersifat nyata dan informatif. Jenis materi konsep adalah jenis materi seperti pengertian, definisi, hakekat, inti dan komposis. Sedangkan jenis materi jenis prinsip adalah jenis materi ajar yang berupa konsep, dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema. Materi ajar dari prosedur meliputi tahapan tahapan/langkah-langkah dalam melakukan sesuatu, misalnya cara mengolah pupuk organik

Adapun jenis materi ajar yang digunakan untuk ranah psikomotor adalah berdasarkan materi ajar yang menakankan pada pembentukan perilaku yang meliputi aspek keterampilan motorik. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah psikomotor terdiri dari gerakan awal, semirutin, dan rutin, pengunaan media peraga dan lain sebagainya selama konsep terbut membentuk aspek skill ataupun keahlian peserta didik. Terakhir adalah penentuan jenis meteri ajar untuk ranah afektif. Adapun jenis materi untuk ranah afektif mencakupi perilaku yang menekankan pada aspek perilaku, perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Atas dasar konsep tersebut, maka jenis materi yang cocok digunakan pada ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan, seperti pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan penilaian sikap. 

Untuk itu, maka seorang pendidik dituntut untuk dapat menjabarkan materi ajar yang akan di ajarkan di dalam kelas dengan melakukan identifikasi secara tepat agar sesuai dengan kompetensi pencapaian yang telah ditentukan. Dengan mengunakan materi ajar yang tepat dan sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi, maka  pendidik dapat mengapilikasi meteri ajar tersebut dengan menggunakan methode ajar, pendekatan dan staregi yang sesuai ketika melaksananakn proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Kita tahu bahwasanya setiap materi ajar yang direncakana memliki strategi, metode, media, dan sistem evaluasi yang berbeda-beda ketika di applikasikan didalam proses pembelajaran. Sebagai contoh untuk materi pembelajaran procedural text dalam pembelajaran bahas inggris pendidik dapat menggunakan model demontrasi dalam penyampaian meteri ajar tersebut. 

c)  Menetukan jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar 
Adapun cara yang sangat praktis yang dapat kita gunakan sebagai acuan dalam menentukan jenis materi pembelajaran yaitu dengan dengan cara membuat pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi dasar yang ditentukan dalam kerangka kurikulum. Maka dengan mengacu pada pertanyaan pertanyaan yang berkaiatan kompetensi dasar tersebut, pendidik dapat menyimpulkan sendiri jenis materi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Disamping itu pendidik dapat juga menentukan jenis materi tersebut apakah bersifat fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek spikomotor (Spikomotorik) ataupun jenis affekti (sikap)  

Berikut adalah urutan pertanyaan panduan yang memudahkan pendidik dalam mengidentifikasi jenis materi pembelajaran: 

i) Apakah jenis capaian standar kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik tersebut berupa mengingat nama suatu objek, simbol atau suatu peristiwa? Kalau saja jawabannya ya, maka materi ajar yang digunakan berlkaitan erat dengan informasi fakta/factual. Contoh: Nama nama nama ibukota yang ada di Indonesia.

ii) Apakah jenis capaian standar kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik tersebut berupa kemampuan mereka untuk menyatakan suatu definisi, menuliskan ciri khas sesuatu, mengklasifikasikan atau mengelompokkan beberapa contoh objek sesuai dengan suatu definisi? Jika saja jawabannya ya berarti materi yang harus diajarkan adalah “konsep”. Contoh : Seorang guru Bahasa inggris menerangkan materi tentang generic structure of recount text, kemudian peserta didik diminta untuk menentukan urutan urutan struktur genre dari sebuah decriptive teks, dan lain sebagainya. 

iii)  Apakah jenis capaian kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik tersebut berupa menjelaskan atau melakukan langkah-langkah atau prosedur secara urut atau membuat sesuatu? jika saja jawabannya ya, maka materi yang harus diajarkan adalah “prosedur”. Contoh : guru bahasa inggris menjelaskan procedural tetx menyajikan mie instant. 

iV) Akankah jenis capaian kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik tersebut berupa menentukan hubungan antara beberapa konsep, atau menerapkan hubungan antara berbagai macam konsep? jika saja jawabannya ya”, berarti materi pembelajaran yang harus diajarkan termasuk dalam kategori “prinsip”. Contoh: Guru kata Benda dengan kata sifat (noun dengan adjective(, hubungan antara kata kerja dengan kata keterangan dalam sebuah kalimat (verb dengan Adverb). 

(v) Apakah jenis capaian kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik tersebut berupa memilih berbuat atau tidak berbuat berdasar pertimbangan indah tidak indah, baik buruk, suka tidak suka ? Jika jawabannya “ya”, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan berupa aspek perlaku (sikap) atau nilai nilai tertentu. Contoh: Budi selalu melaksanakan shalat fadhu limat waktu sehari semalam karena dia itu itu adalah kewajiban bagi setiap muslim, walaupun kebanyakan teman temannya tidak melakukan shalat sama sekali

(vi)  Apakah jenis capaian kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik tergolong dalam melakukan perbuatan/activitas secara fisik? jika saja jawabannya ya maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah aspek motorik. Contoh: Dalam membahas materi menyususun kalimat dalam bahasa inggris dari kertas potingan kata kata yang dibagikan oleh guru pada setiap kelompok belajar di kelas. 

d) Memilih Sumber Bahan Ajar 
jika seorang pendidik telah meranncang sebuah materi pembelajaran, maka adapaun tahapan berikutnya adalah menentukan sumber ajar yang akan digunakan sebagai penunjang dalam melakukan proses kagiatan belajar mengajar di dalam kelas. Secar umum, pendidika dapat menentukan sumber materi ajar dengan menggunakan berbagai referensi yang ada selama sesuai dengan konsep meteri ajar yang telah dijabarkan. Adapun sumber belajar yang umum dugunakan oleh pendidik adalah buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dan sebagainya. Namun tidak tertutup kemungkinanan jika ada sebagaian dari pendidik membuat sendiri materi ajar tersebut akan tetapi itu masih jarang dilakukan mengingat terbatasnya waktu dan dtambah lagi karena dikebut oleh jam tanyang alias jam ngajar yang telalu banyak, dimana seorang pendidik harus mengajar paling kurang sebanyak 24 jam seminggu. 

Thursday, March 22, 2018

Konsep, dan Prinsip Penyusunan Materi Ajar

1. Konsep Penyusunan Materi Ajar
Kemampuan dan keberhasilan guru merancang materi pembelajaran  merupakan salah satu faktor pentingdan memiliki dampak yang cukup besar terhadap keberhasilan dari sebuah pembelajaran secara keseluruhan di sekolah. Perancangan yang dimaksudkan di sini adalah perancangan ataupun penyususnan materi ajar yang akan di trasnfer kepada para peserta didik di dalam kelas. Penyusunan ataupun perancangan suatu Materi Pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari Silabus sebagai tempat merencanakan/penuangan dari materi ajar yang dirancang tersebut yang meliputi perencanaan, tahapan prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan  dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran dan termasuk apa yang didiharapkan dari hasil proses pembelajaran tersebut.  

Konsep, dan Prinsip Penyusunan Materi Ajar
Konsep, dan Prinsip Penyusunan Materi Ajar

Secara umum/garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi pembelajaran (instructional materials) adalah meliputi ranah pengetahuan(knowledge/kognitif), ranah keterampilan(skill/spikomotor), dan rahan sikap (afektif) yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan/direncanakan. Adapun rancangan Materi pembelajaran menduduki posisi central dari keseluruhan elemen kurikulum, karenamateri ajar merupakan sasaran utama yang harus dipersiapkan oleh seorang pendidik agar pada proses penerapannya proses kegiatan pembelajaran dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Adapaun perencanaan meteri ajar tersebut harus merujuk ataupun harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum nasional. Ini berarti bahwa materi yang  materi ajar tang direncanakan harus benar benar sesuai dengan materi yang sesuai dengan kebutuhan ketuntasan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam suatu pembelajaran.  
Sebaiknya dalam merancang materi ajar, materi tersebut harus direncanakan secara seoptimal mungkin terlebih dahulu yang sesuai dengan kebutuhan anak, lingkungan, fasilitas pembelajaran namun tetap harus sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga tetap sesuai dengan kompetensi capaian/ketuntasan. Adapun prinsip harus dicermati yang berkaitan erat dengan proses perencanaan materi ajar meliputi, janis,cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap materi ajar. 

Supaya seorang pendidik mampu merancang materi ajar yang berkwalitas, maka mereka dituntut untuk dapat memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan proses perencanaan dan  pengembangan materi pembelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembangan materi disamping juga melakukan kelayakan/efektivitas sebagai persiapan dalam perencanaa materi tersebut. 

Dibawah ini merupakan Jenis-jenis materi pembelajaran yang digunakan sebagai bahan ajar di kelas: 

1. Fakta; merupakan materi ajar yang bersifat kenyataan dan kebenaran, contohnya informasi informasi, nama-nama objek, pelaku/peristiwa sejarah, lambang, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda nama tempat, dan sebagainya.

2. Konsep; merupakan materi ajar yang bersifat  pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil dari sebuah proses pemikiran, meliputi pengertian, definisi, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya. 

3. Prinsip; materi ajar yang bersifat  pokok berupa ilmu pasti  dan memiliki posisi terpenting, yang meliputi rumus, dalil, teorema, adagium, postulat, paradigma, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab dan akibat. 

4. Prosedur; merupakan materi ajar yang berupa tahapan tahapan/langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas tertentu dan kronologi sistem tertentu. 

5. Afektif (Sikap atau Nilai); merupakan materi ajar yang berkaitan erat dengan proses penumbuhan sikap ataupun perilaku peserta didik, contohnya sikap kejujuran, sikap kasih sayang, rasa tolong-menolong, semangat dan minat belajar, dan bekerja dan lain lain.

2 .Dasar Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi ajar
Secara umum, banyak sekali prinsip yang telah dijabarkan oleh para parak pendidika dalam merancang/merencanakan suatu materi ajaran dinataranya adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy). 

i) Prinsip Relevansi atau kesesuaian. 
Sesuai dengan namnya relanansi ayaitu kesesuaiaan maka prinsip ini menekankan bahhwa Materi pembelajaran hendaknya direncang relevan dengan indokator pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jadi jika dalam sebuah kompetesi dasar menuntut peserta didik untuk menghafal maka pendidik harus menyajikan  materi pembelajaran berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lainnya. Contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah ”Menganalisis faktor penyebab tetjadinya hujan”  maka materi ajar yang direncanakan dalam proses pembelajaran tersebut harus  berupa konsep tentang pengertian Hujan, penguapan dan faktor penyebab terjadinya proses penguapan tersebut  dan lain sebagainya” (materi konsep), bukan langkah-langkah mengantisipasi dan pada saat banjir yang disebabkan oleh air hujan tersebut. 

ii) prinsip  Konsistensi atau keajegan. 
Konseitensi bermakna konsiten, yaitu berupa kesesuaian materi yang digunakan dengan kompetensi yang diharapkan. Contohnya dalam rancangan suatu materi ajar terdapat dua jenis kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik, sebaiknya materi yang direncanakan harus meliputi dua macam juga. Sebagai contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik descriptive teks dalam pelajaran Bahasa Inggris, (B. Inggris Kelas VII semester 2), maka materi yang diajarkan juga harus meliputi tahapan tahapan ataupun struktur teks dari tesk deskripsi, dan objek yang dideskripsikan juga benda benda yang ada dilingkungan siswa. 

c) Adequacy atau kecukupan. 
Pola kesukupan ini sebenarnya menekankan pada kebutuhan materi saja , dimanan materi yang direncanakan dalam proses pembeljaran harus memadai/cukup dalam membantu peserta didik untuk menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Harus dipahami jika materi yang dirancang tersebut tidak terlau berlebihanan alias berlebihan dan juga tidak boleh terlalu sedikit akan tetapi sesuaikan saja dengan kebutuhan pencapaian terget kurikulum (SK/KI dan KD) 

Disamping itu, sebaiknya dalam mengembangkan materi ajar pendidik juga harus harus mengidentifikasi dan mempertimbangkan hal-hal berikut ini: tersebut

1) Potensi peserta didik; potensi ini mencakupi potensi intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan potensi vokasional (kejuruan). 

2)Relevansi dengan karakteristik lingkungan; relavansi ini bermakna jika materi yang di rencanakan harus disesuaikan dengan keadaan yang ada dilingkungan sisiwa. Bagi peserta didik dan sekolah terletak di daerah pengunungan, maka sebaiknya rancangan pengembangan materi pembelajaran diupayakan agar selaras dengan kondisi masyarakat yang tinggal di pegunungan . 

3) Perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik; materi yang direncanakan harus mempertimbangakn aspek aspek tersebut sehingga mempermudah peserta didik dalam mengkuti proses pembelajaran di kelas.  

4) Kebermanfaatan bagi peserta didik; prinsip ini sangat menekakankan jika pengembangan materi pembelajaran harus dilihat dari azas manfaatnya sehingga proses pembelajarannya dapat terlibat langsung dengan sisiwa dan faktor ini sangat penting didalam membangun konsep pengetahuan melalui pendekatan konstextual.  

5) Memiliki Struktur keilmuan; mengembangkan materi pembelajaran sosiologi harus didasarkan pada struktur keilmuan sosiologi. Contohnya : mengembangkan konsep Imigrasi kepada peserta didik, jangan dimaknai secara geografis (imigrasi artinya perpindahan penduduk dari suatu negera ke negara lain); tetapi sebaiknya imigrasi adalah memperkenalkan perubahan pola berpikir, bersikap, dan bertindak dari pola kehidupan masyarakat luar negara yang modern, disertai pemahaman tentang budaya luar negara (cross culture understanding) 

6) prinsip Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; mengembangkan materi pembelajaran hendaknya selalu mempertimbangkan potensi peserta didik, tingkat perkembangan peserta didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, alokasi waktu,dan perkembangan peradaban dunia 

7) pronsip Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan mereka; 

8) Alokasi waktu.

Thursday, March 15, 2018

Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

Penerapan otonomi daerah membawa pengaruh bagi manajemen pendidikan di Indonesia. Salah satu pengaruh tersebut adalah diberlakukannya otonomi sekolah, di mana tiap-tiap sekolah memiliki wewenang untuk mengelola dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. Dalam lingkup kelas, maka guru mempunyai peran yang strategis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru merupakan personil sekolah yang memiliki kesempatan bertatap muka lebih banyak dengan siswanya. Dengan demikian, peran dan tanggung jawab guru sesuai dengan kebijakan otonomi sekolah antara lain adalah menguasai dan mengembangkan materi pembelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pembelajaran, serta mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.

Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

Kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. Kualitas pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan guru, terutama dalam memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara efektif dan efisien. Berdasarkan hasil dari pengamatan para pegiat dunia pendidikan, mereka menemukan fakta bahwasanya sejauh ini pendidikan kita masih terlalau banyak di dominasi oleh pandangan, jika pengetahuan adalah sebagi perangkat fakta-fakta yang harus dihapal oleh peserta didik.

(Baca Contextual Teaching and learning CTL)
(Baca Konsep Penilaian Berbasis Kelas )

Kegiatan pembelajaran di dalam kelas masih terfokus/berpusat pada guru sebagai sumber utama dalam mengakases pengetahuan, model ceramah masih merupakan pilihan yang paliang bagus untuk digunakan dalam strategi pemebelajaran di dalam kelas. Disamping itu mereka juga menemukan jika dijumpai pendidik masih terbiasa melaksanakan kegiatan pembelajarannnya dengan metode konvensional dimana siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. Kejadian ini menyebabkan jik peserta didik/siswa lebih cenderung besikap pasif dan hanya sebagai pendengar saja tanpa diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat mereka sama sekalai. Semua permasalahan di atas merupakan pemicu timbulnya Proses belajar mengajar yang terkesan kaku, kurang fleksibel dan guru cenderung kurang demokratis. Siswa ibarat kertas putih bersih yang siap diisi dengan ilmu pengetahuan. Pencapaian dan keberhasilan pendidikan berdasarkan hasil akhir pembelajaran dengan mengabaikan proses.

Adanya kenyataan seperti di atas, maka diperlukan suatu inovasi strategi belajar yang diharapkan lebih efektif dan efisien sebagai alternatif yaitu pembelajaran kontekstual. Sebagaimana yang telah kita pahami jika pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) sering disingkat dengan CTL merupakan model  pembelajaran digunakan untuk membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa (real) disamping untuk meransang siswa untuk dapat dapat mengaitkan hubungan antara pengetahuan yang diperoleh /milikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai bagian anggota keluarga dan masyarakat ditempat mereka. Dengan penggunaan konsep tersebut, maka hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi peserta didik sendiri, dismaping juga proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran didalam kelas berlangsung secara alami dalam bentuk kegiatan dimanan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke peserta didik sebagaimana model sebelumnya yang masih juga sering digunakan oleh pendidik. Konsep CTL lebeh menekakan pentingnya Strategi pembelajaran dibandingkan dengan hasil pembelajaran tersebut. Dalam konteks tersebut, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mancapainya. Disamping itu peserta didik juga menyadari bahwa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupannya suatu saat kelak. Dengan begitu mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti. Maka dengan sendirinya peserta diidk akan mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya, dengan dengan dipandu oleh pendidik/guru yang berperan sebagai pengarah dan pembimbing mereka.

Salah satu strategi pembelajaran yang merupakan perangkat pembelajaran berasosiasi dengan KTSP dan K13 adalah strategi pembelajaran berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan tujuh komponen pembelajaran yang meliputi constructivism (konstruktivisme); inquiry (menemukan); uestioning (bertanya ); learning community (masyarakat belajar); modelling (pemodelan); reflection (refleksi); dan authentic assessment (penilaian yang sebenarnya). Strategi pembelajaran menuntut pendidik agar dapat menjadikan siswa untuk mampu menghubungkan isi materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan memotivasi siswa untuk menghubungkan pengetahuan tersebut dengan aplikasinya dalam kehidupan nyata.

Jika kita tinjau dari konsepnya, Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep pembelajaran yang digunakan membantu pendidik/guru dalam mengaitkan antara materi yang diajarkannya didalam kelas dengan situasi dunia nyata siswa disamping juga mendorong siswa untuk dapat mengaitkan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: kontruktivisme (Contrucivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assesment)(Depdiknas, 2003: 3).

Karakteristik Pembelajaran Kontekstual Menurut Nurhadi (2002: 20) ada beberapa karakter pembelajaran berbasis kontekstual, yaitu:
a. Terciptanya kerjasama (cooperation), sharing dengan teman dan saling menunjang;
b. Peserta didik aktif,  inovatif dan kritis, belajar dengan bergairah, menyenangkan dan
tidak membosankan, serta pendidik juga lebih kreatif;
c. Konsep/Pola pembelajaran terintegrasi, menggunakan berbagai sumber;
d. Terdapatnya berbagai macam kreativitas peserta didik baik kelas dan lorong-lorong sekolah, dan
e. pelaporan yang diberikan kepada orang tua tua bukan sekedar rapor kenaikan kelas melainkan meliputi hasil karya siswa tersebut,
laporan praktikum, dan karangan siswa.

Perbedaan CTL dengan Pembelajaran Konvensional
Ada perbedaan pokok antara pembelajaran CTL dan pembelajaran konvensional. Dibawah ini dijelaskan perbedaan kedua model tersebut dilihat dari Konteks tertentu.

a. Dalam pembelajaran CTL, peserta didik memiliki peranan sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali sendiri materi pelajaran. Pola ini sangat berbanding terbalik dengan proses pembelajaran konvensional, dimanan siswa ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif.

b. Dalam pembelajaran CTL, siswa belajar melalui kegiatan kelompok seperti kerja kelompok, berdiskusi, saling menerima dan memberi. ini sangat berbanding terbalik dengan proses pembelajaran konvensional dimanan siswa lebih banyak belajar secara individual dengan menerima, mencatat, dan menghafal materi pelajaran.

c. Dalam pembelajaran CTL, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan yang dasari pada pengalaman; sedangkan dalam pembelajaran konvensional kemampuan diperoleh melaluilatihan-latihan.

d. Tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui CTL adalah kepuasan diri, misalnya individu tidak melakukan perilaku tertentu karena ia menyadari bahwa perilaku itu merugikan dan tidak bermanfaat; sedangkan dalam pembelajaran konvensional, sikap ataupun perilaku peserta didik didasarkan oleh faktor dari luar dirinya, sebagai contoh, peserta didik yang cendrung rasa takut pada didir siswa disebabkan karena takut hukuman atau sekedar untuk memperoleh angka atau nilai dari guru.

e. Proses pembelajaran dalam konsep CTL, pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialaminya, oleh sebab itu setiap siswa bisa terjadi perbedaan dalam memaknai hakikat pengetahuan yang dimilikinya. Adapun proses pembelajaran konvensional, Kebenaran yang dimiliki bersifat absolut dan final, sehingga lebih terkesan jika oleh pengetahuan hanya bersifat menerima saja dan tidak perlu untuk di buktikan kebenaran tersebut.

f. Proses kegiatan pembelajaran CTL menekakan siswa bertanggung jawab dalam memonitor dan mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing; sedangkan dalam pembelajaran konvensional guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.

g. Proses pembelajaran dalam konsep CTL, kegitan pembelajaran dapat dilukan di mana saja dalam konteks dan setting yang berbeda sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan; sedangkan dalam pembelajaran konvensional pembelajaran hanya terjadi di dalam kelas saja.

h. Keberhasilan pembelajaran dalam konsep CTL dilakuakn dengan berbagai tahapan/cara, contohnya dengan tahapan evaluasi proses, hasil karya siswa, penampilan, rekaman, observasi, wawancara, dan lain sebagainya. Ini disebakan karena karena tujuan yang ingin dicapai adalah seluruh aspek perkembangan siswa; sedangkan dalam pembelajaran konvensional keberhasilan pembelajaran biasanya hanya diukur dari tes.

Dari gambaran penjabaran pokok perbedaan antara Model pembelajaran bebabasis CTL dan Konvensianal, maka dapat kita simpulkan jika konsep pembelajaran berbasis CTL memang memiliki karakteristik tersendiri baik dilihat dari asumsi maupun proses pelaksanaan dan pengelolaannya (Sanjaya, 2006: 260).

Tuesday, March 13, 2018

Cara Menggantikan Lambang Icon Favicon Pada Blog

Favicon icon yang ada pada blog seseorang memang kelihatan memiliki nilai tambah sendiri bagi blog tersebut. untuk itu gunakanlah favicon buatan sendiri supaya blog yang kita kelola kelihatan sedikita profesional dimata pengujung. Jadi untuk membuat kelihatan blog kita profesional rasa nya tidak salah jika sebaiknya kita yang mengelola blog tersebut menyemakan lambang ataupun favicon icon buatan sendiri pada blog kita. Dimana icon lambang favicon yang dugunakan ikut memberikan ataupun mencirikan identitas blog yang kita kelola. Secar umum umum, kita bisa mengamati berbagai situs yang sudah terkenal menggunakan /menyematkan lambang buatan mereka sendiri pada situs mereka sebagai salah kiat untuk mengabarkan ciri khas blog mereka bagi visitors. Seprti Google Adsense, Facebook yang dengan icon f, Alexa dengan icon a, termasuk blog saya yang saya beri lambang PB he he he.

Cara Menggantikan lambang Icon  Favicon Pada Blog
Cara Menggantikan lambang Icon  Favicon Pada Blog


Sunday, March 11, 2018

Mesothelioma Penyakit Kanker Paru Yang Mematikan

Mesothelioma adalah jenis kanker ganas yang langka dan terjadi pada lapisan tipis jaringan yang menutupi sebagian besar organ-organ internal (Mesothelium). Dewasa ini penyakit kanker memang telah menjadi salah satu penyakit yang sangat menakutkan, karena semakin banyakny saja penderita yang mengalami penyakit kanker. Jadi untuk mengantipasi penyakit kanker ini sebiknya kita harus mengetahui berbagai jenis kanker yang mungkin mengancam kesehatan kita semua salah satunya adalah Mesotheiomia

Mesothelioma Penyakit Kanker Paru Yang Mematikan
Mesothelioma Penyakit Kanker Paru Yang Mematikan


Saturday, March 03, 2018

Membersihkan Ginjal Secara Alami

Umumnya sering kita jumpai daun seledri dijual di berbagai tempat penjualan sayur sayuran baik di pasar tradisonal dan pasar moderen. Sebenaranya Seledri adalah jenis tanaman yang tergolong dalam jenis sayur sayuran, biasanya kalangan ibu rumah tanggan mengunakan daun seledri ini sebagai bumbu masakan yang dapat memberikan keharuman dan cita rasa tersendiri pada masakan tersebut. 


Membersihkan Ginjal dengan Daun Seledri Secara Alami
Membersihkan Ginjal Dengan Daun Seledri Secara Alami


Thursday, March 01, 2018

Mengatasi Eror Data Terstruktur Hilang Author Update Halaman Statis Simplify 2

Sering sekali kita dapati berbagai permasalahan yang kita dapatkan tentang kwalitas blog kita di Google Search Console. Ada yang mengalami permasalahan dengan duplicate content di HTML Improvement, sampai kepermasalahan kesalahan data terstruktur di terutama pada kesalahan missing author update baik pada halaman statis ataupun halaman postingan blog. Pada tulisan kali ini saya mencoba memaparkan kiat mengatasi kesalahan data terstruktur mising author update pada halaman Statis dan ini umum juga di alami oleh para blogger lainnya.

Mengatasi Eror Data Terstruktur Hilang Author Update Halaman Statis Simplify 2
Mengatasi Eror Data Terstruktur Hilang Author Update Halaman Statis Simplify 2

Berdsaarkan pengalaman, disini saya akan mencoba memaparkan cara mengatasi eror author update structure data pada search console yang hanya pada statistic page atau halaman statis. Jujur saja jika pembahasan ini mungkin sudah sangat banyak dibahas oleh para blogger lain baik dengan materi yang sama ataupun materi yang berbeda. Dan pada postingan ini khusus membahas perbaikan data terstruktur halaman statis khusus untuk template simplfy yang di buat oleh mbak arlina. 
Adapun cara mengatasi eror author update structure data pada search console yang hanya pada statistic page atau halaman statis tempalte simplify 2 adalah sebagai berikut:

Pertama masuk ke dasbor blogger->pilih tema->dan edit html.
Kemudian cara kode dibawah ini 

<div class='post-header-line-1'>

Sesudah menemukan kode diatas maka cari kode ini, yang pastinya terletak tepat dibawah kode di atas.

<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;static_page&quot;'>

Sesudah mendapatkan kode tersebut langsung saja anda menghapus kode tersebut dan gantikan dengan kode script dibawah ini

<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;static_page&quot;'>
<div class='post-info'>
<b:if cond='data:post.authorProfileUrl'>
<span class='author-info'>
<span class='vcard' itemprop='author' itemscope='itemscope' itemtype='https://schema.org/Person'>
<span class='fn'> OLEH <a class='g-profile' expr:href='data:post.authorProfileUrl' rel='author' title='author profile'><span itemprop='name'><data:post.author/></span>
</a>
</span>
</span>
</span>
<b:else/>
<span class='author-info'>
&#10004;
<span class='fn'>
<i class='fa fa-user'/> <span itemprop='name'><data:post.author/></span>
</span>
</span>
</b:if>
<span class='post-timestamp'>
<b:if cond='data:post.url'>
<meta expr:content='data:post.canonicalUrl' itemprop='url'/>
PADA <a class='timestamp-link' expr:href='data:post.url' rel='bookmark' title='permanent link'><abbr class='published updated' expr:title='data:post.timestampISO8601' itemprop='datePublished'><data:post.timestamp/></abbr></a>
</b:if>
</span>
</div>
<b:else/>
<!-- jika selain statis page, maka tampilkan di bawah ini -->

Sesudah anda pastekan kode di atas kemudian anda save. Untuk mengetahui permasalahan eror author update structure data pada search console yang hanya pada statistic page atau halaman tersebut sudah teratsi maka coba anda view kan halaman statis pada blog anda maka akan muncul tulisan di postkan oleh berserta dengan waktunya. 

Jika tulisan di poskan dan waktu sudah muncul, maka itu jelas dengan sendirinya permasalahan anda di eror author update structure data pada search console yang hanya pada statistic page atau halaman statis akan teratasi sendiri walaupun kesahana tersebut masih muncul di Google Webmaster Console. Untuk melihat perbaikan di Google Webmaster Console anda harus menunggu dua tiga hari ataupun sampai dengan satu minggu.  maka tulisan kesalahan ataupun eror tersebut akan hilang dan terhapus dengan sendirinya. Cukup sekian saja paparan cara memperbaiki eror author update structure data pada search console yang hanya pada statistic page atau halaman statis khusu untuk tempalte arlina design, dan siapa tahu juga ini bisa saja work untuk tamplate lainnya.

Saturday, February 24, 2018

Memperbaiki Add Expires Headers pada GT Metrik Yslow

Bagi sebagian para blogger yang memiliki rasa ingin tahu kecepatan loading blog nya pasti mereka akan mencari berbagai macam sumber resmi untuk memeriksa kecepatan loading blognya. jadi Bagaimanakah kecepatan loading blog anda sendiri, apakah sudah memiliki waktu loading yang maksimal, atau sudah di optimasi secara maksimal?

Memperbaiki Add Expires Headers pada GT Metrik Yslow
Memperbaiki Add Expires Headers pada GT Metrik Yslow 

Sebenarnya ada berbagai macam cara yang mudah yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kecepatan loading blog kita. namun ada baiknya jika sebelum kita melakukan optimasi tersebut terlebih dahulu kita melakukan cek loading halaman pada GT Metrik, namun kebanyakan kendala hasil yang diperoleh adalah kurangnya penilaian yang diraih pada bagian Yslow, yaitu pada bagian ADD Expired Header.
  
Satu hal yang harus anda pahami jika Leverage browser Expires Headers berhubungan erat dengan halaman sebuah web seperti gambar, css, javascript, dan sebagainya. Sehingga, saat membuka kembali halaman web yang sama, maka halaman web tersebut akan semakin cepat terbuka. Karena file yang pada awalnya harus di unduh, sekarang sudah tersimpan di dalam media penyimpanan.

Adapun fungsi uatama dari Leverage browser caching sendiri adlah untuk mengatur tanggal expires (kadaluwarsa) dalam header HTTPS  yang bersifat statis. disamping juga memberi perintah pada browser untuk memuat Source Code yang sudah di unduh sebelumnya dalam media penyimpanan. dan fingsi dri Caching tersebut adalah untuk mengatur lamanya penyimpanan file yang sudah didownload saat membuka.

Adapun sebelum memprbaikinya ada baiknya anda memastikannya terlebih dahulu dengan mengakses cek template blog terlebih dahulu, dengan membuka halaman GTmetrix, Page Speed Inside Masukkan URL blog anda dan lihat hasilnya. Anda bisa lihat di bagian Yslow halaman pertama Add Expires headers. Seperti gambar dibawah.
Untuk mengatasi hal tersebut, anda bisa menambahkan script. Letakkan kode dibawah ini tepat di atas kode </head>

<include expiration=’7d’ path=’*.css’/>
<include expiration=’7d’ path=’*.js’/>
<include expiration=’3d’ path=’*.gif’/>
<include expiration=’3d’ path=’*.jpeg’/>
<include expiration=’3d’ path=’*.jpg’/>
<include expiration=’3d’ path=’*.png’/>
<meta https-equiv=”expires” content=”sat, 02 jun 2020 00:00:00 GMT”/>

Biasanya perubahan expires header pada bagian Yslow pada halaman Gmetrix bisa dilihat hasilnya sehari kemudian, tapi jika test kecepatan blog anda sudah ada perubahan, berarti proses penambahan script sudah berhasil.

Selaian dari memperbaiki axpired header untuk mempercepat loading page blog, anda juga dapat melakukan hala hal seperti diantaranya dengan merampingkan template, mengurangi widget, ataupun mengoptimalkan gambar sebelum kita posting. Tujuannya adalah mendapatkan performa loading blog yang lebih maksimal, agar lebih SEO dan disukai mesin pencari (search engine) seperti google.

Sebagaimanan yang kita amati sekrang ini jika para pemilik blog sudah saling bersaing secara ketata dan saling berlomba lomba dalam membenahi semua permasalahan yang berklaiatan dengan kecepatan loading page blog mereka masing-masing secara yang maksimal baik dari segi tampilan dekstop maupun tampilan versi mobile/HP. jadi jika anda tidak ingin blog anada langsung ditinggalkan oleh pengunjung anda karena lamanya loading halaman blog maka segera melakukan optimasi pada tempate blog anda. Demikian cara mempercepat loading blog, tips yang sederhana ini semoga saja bermanfaat.

Thursday, February 22, 2018

Pentingnya Peningkatan Pembelajaran Menulis di Sekolah

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik yang berlangsung di dalam kelas. Lebih lanjutnya Winkel (1995: 36) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Lebih lanjut, Oemar Hamalik (2001: 36) menyatakan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. 

Pentingnya Peningkatan Pembelajaran Menulis di Sekolah
Pentingnya Peningkatan Pembelajaran Menulis di Sekolah

Menurut Oemar Hamalik, 2001 proses Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, materil, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi tujuan pembelajaran” Tujuan pembelajaran yang dimaksud adalah perubahan tingkah laku tentunya ke arah yang lebih baik. Pembicaraan tentang pembelajaran atau pengajaran tidak bisa dipisahkan dari istilah kurikulum dan pengertiannya.. sehingga keduanya memiliki hubungan tidak dapat dipisahkan dan dahami sebagai berikut: pengajaran merupakan wujud pelaksanaan (implementasi)kurikulum, atau pengajaran ialah kurikulum dalam kenyataan implementasinya. Mengenai peristilahan dan makna dari sudut bahasa, pengajaran berarti perihal mengajarkan sesuatu. Kata pengajaran menyiratkan adanya orang yang tugasnya mengajar, di sekolah umumnya disebut guru. Pengajaran lebih luas pengertiannya daripada mengajar(teaching). Kita dapat menyimpulkan jika proses Pengajaran merupakan sebagai suatu proses, buah atau hasilnya adalah belajar (learning), yaitu terjadinya peristiwa belajar di dalam diri siswa. Peristiwa belajar pada siswa ini menunjukkan adanya sikap, minat, perhatian, perasaan, percaya diri dan lainnya sebagainya.

Jika kita mengacu Istilah pembelajaran ke egala daya upaya bagaimana membuat seseorang belajar, bagaimana menghasilkan terjadinya peristiwa belajar di dalam diri orang tersebut. dewasa ini istilah Pembelajaran diperkenalkan sebagai pengganti istilah pengajaran, meskipun kedua istilah itu sering digunakan bergantian dengan arti yang sama dalam wacana pendidikan dan perkurikuluman. Pembelajaran mengandung makna kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode atau strategi yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Didasarkan pada gambaran yang dipaparkan di atas, maka pembelajaran pada hakikatnya ialah pelaksanaan dari kurikulum sekolah untuk menyampaikan isi atau materi mata pelajaran tertentu kepada siswa dengan segala daya upaya, sehingga siswa dapat menunjukkan aktivitas belajar. Satu hal yang harus dipahami jika pendidikan harus mengacu kepada kurikulum yang ada ketika menyusun perangkat pembelajaran seperti Pada tahun 2004 yang diberlakukan adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan kemudian pada tahun 2006 dirubah menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sekrang berubah lagi ke kosep Kurikulum K.13 untuk itu agar proses pelaksanaannya tidak mengalami kesulitan yang terlalu besar, maka diperlukan persiapan yang matang bagi seorang pendidik sebelum melakukan proses pembelajaran menulis yang didasarkan atas kurikulum yang digunakan 

Hakikat Pembelajaran Menulis 
Mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Menurut Tarigan (1983: 1) keterampilan berbahasa mencakup 4 segi yaitu menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speacking Skill), Membaca (Reading Skill), dan Menulis (Writing Skill). Menulis merupakan kegiatan melahirkanpikiran dan perasaan. Menulis juga dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. “Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif” (Tarigan 1982: 4). Adapun tujuan dari proses kegiatan menulis adalh untuk mengungkapkan fakta, pesan sikap dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada para pembacanya. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi kebahasaan saja, tetapi juga materi kesastraan. Kedua materi tersebut direncanakan dan mendapat bagian yang sama sehingga pengajarannya juga harus seimbang. Sebagi contohnya dalam pembelajaran menulis cerpen, secara tidak langsung materi pembelajaran menulis cerpen merupakan satu kesatuan dari materi kebahasaan dan materi sastra.
Pembelajaran menulis di sekolah diakui masih sangat minim dan kurang aktraktif. Pembelajaran menulis di sekolah sering dianaktirikan. Pembelajaran menulis dianggap tidak penting, menghabiskan waktu, dan tidak dapat mendongkrak nilai ujian nasional. Sebab, soal-soal yang terkait dengan materi mengarang mapun menulis dalam ujian nasional dirasa sangat sedikit. Pada hal ada hal penting yang harus dipahami dibalik menulis, Menulis adalah kegiatan yang memberdayakan diri sendiri dan orang lain, karena ide, pemikiran, hal baru, sejarah, ataupun cerita dapat disampaikan kepada orang lain secara lebih luas melalui media tulisan yang ada. Kesempatan besar untuk menyebarkan ide dan pemikiran perlu didukung dengan kemampuan menuliskan dan menyampaikan dalam bentuk tulisan secara baik dan benar. Yang pada intinya ide yang disampikan/ditulis diharap dapat ditangkap, dan dimengerti oleh audiens yang dikehendaki atau dituju. Ide dan pemikiran yang dicurahkan dalam tulisan perlu ditetapkan tujuannya, baik tujuan menulis, dan kepada siapa tulisan ini ditujukan. Dengan demikian, penggunaan bahasa, istilah, dan ide yang akan disampaikan sesuai dengan apa yang diinginkan.

Lebih lanjut kita dapat pahami jika proses Pembelajaran mengandung makna sebagai kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode atau strategi yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Sehingga dalam pembelajaran menulis ini berarti kegiatan yang dilakukan mencakup memilih, menetapkan, dan mengembangkan sebuah karangan baik karangan kebahasaan maupun karangan sastra seperti cerpen. Pembelajaran menulis cerpen berdasarkan kurikulum KTSP tingkatan sekolah atas pada Semester 1 mencakup 2 kompetensi dasar yaitu mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen dan menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen. Untuk itu sebagai pendidik kita dituntut untuk terus dapat melakukan berbagai macam inovasi yang dapat meningkatkan motivasi anak dalam mengikiti proses belajar menulis sehingga anak akan kedepan bisa mengembangkan ide ide yang cermerlang yang dapat meningkatkan kemajuan baik di sektor pendidikan ataupun pembangunan bangsa kedepan. Bukan malah terbawa oleh pemikiran yang tidak mementingkan pemebalajaran menulis sehingga sedikit mengabaikannya dengan alasan mengejar ketuntasan UN sehingga materi lain lebih di utamakan dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas.