Pondok Belajar: ISLAM
Showing posts with label ISLAM. Show all posts
Showing posts with label ISLAM. Show all posts

Friday, August 18, 2017

6 Golongan Yang Mendapatkan Kutukan Allah Swt dan Rasul Nya

Kutukan Allah sangat harus kita hindari baik di dunia ini maupun di hari akhirat kelak nantinya. Kalau saja seandainya kutukan itu datang dari manusia mungkin kita tidak perlu begitu risau dengan kutukan tersebut, akan tetapi lain halnya jika kutukan itu sendiri datangnya dari yang zat maha pencipta alam semesta dan segala isi nya mungkin kita harus sangat takut dengan kutukan itu.  Ada enam golongan yang telah ditentukan/digambarkan oleh Nabi Huhammad Saw yang akan mendapatkan kutukan Allah dihari akhirat kelak, dimana mereka para golongan ini tidak akan dilihat (ditilik) oleh Alllah Swt, apalagi melihat wajah meraka. Untuk itu kita wajib mengetahui golongan mana saja yang telah digambarkan oleh rasulullah Muhammad Saw tersebut, supaya kita tidak termasuk dalam golongan yang disebutkan oleh nabi. 

6 Golongan Yang Mendapatkan Kutukan Allah Swt dan Rasul Nya
6 Golongan Yang Mendapatkan Kutukan Allah Swt dan Rasul Nya

Adapun golongan-golongan yang digambarkan oleh Nabi Muhammad Saw tersebut adalah sebagai berikut:

1. Orang yang merubah ayat Al Quran
Adapun orang yang merubah ayat Al quran adalah orang yang menambahkan ataupun mengurangi ayat dari Al Quran itu sendiri. Kita sebagai umat islam sangat dilarang untuk mengotak-atik ayat Al quranulkarim, apalagi mengurangi isi dari ayat ayat tersebut. Sebagai orang yang beriman kita diwajibkan mempelajari semua isi Al Quran dangan sempurna. Itulah mungkin yang menjadi alasan mengapa ayat Al Quran akan tetap terjaga kemurnianya sampai hari kiamat sebagaimana yang telah di janjikan Allah Swt kepada nabi Muhammad Saw. Malaikat Jibrail yang ketika masa hidup para nabi bertugas untuk menyampaikan wahyu dari Allah maka ketika semua wahyu Allah Swt sudah tersampaikan, secara otomatis peran malaikat jibrail berlanjut dengan menjaga kemurnia dari ayat-ayat Allah Swt tersebut. 
Secara lebih luas, para ulama yang muktabar juga berpendapat jika yang dimaksud dengan merubah ayat al quran ini juga termasuk orang yang mentafsirkan ayat al-quran dengan menyalahi aturan aturan ilmu tafsir yang di tentukan oleh para ulama tafsir yang muktabar. Seperti kita menafsirkan ayat ayat al quran dengan sesuka hati kita untuk digunakan sebagai usaha dalam mencapai tujuan yang kita inginkan (menafsirkan ayat al-quran degan maksud-maksud tertentu) inagat tidakan yang demikian juga termasuk dalam katagori orang yang menambah dan mengurangi ayat al-quran dimana dikemudian hari akan di kutuk oleh Allah Swt.  

2. Orang yang Mendustakan Qadar Allah Swt
Qadar secara umum dapat diartikan ketentuan ataupun ketetapan Allah atas sesuatu. Ingat segala apun kejadian di dunia ini semuanya terjadi hanya karena kehendak Allah Swt. Sebagi contoh ketetapan ataupun garis kehidupan kita baik kedukaan, kebahagian, kepahitan dan penderitaan itu semua merupakan suatu ketetapan Allah Swt kepada kita sebagai hamba Nya. Kaya miskin melarat sakit sehat dan segala hal lain yang kita dapatkan dalam hidup ini semua itu adalah ketentuan dariNya. Sebagai orang yang beriman kita sangat dilarang untuk mengingkari segala ketetapan yang telah Allah tentukan kepada kita sebagi hambanNya. Jangan pernah kita menyalahkan Allah Swt karena kemiskinan yang kita alami di dunia ini, karena semua itu ada rahasia yang tidak dapat kita singkapi sebagai makluk ciptaaNya. Yang jelas apapun ketepan Allah berikan kepada kita semua itu adalah yang terbaik, jadi sebagai hamba kita harus terus berusah/beriktiar dan berdoa untuk mendapatkan segala kemudahan yang diberikan olah Allah Swt. Anjuran untuk berusaha ini juga Allah anjurkan kepada kita dalam firamNya, yang artinya: tidak akan aku ubah nasib suatu kaum kecuali dia sendiri merubahnya. Maksudnya terus berusaha dan berdoa untuk mendapatkan kemudahan dari Allah Swt dalam mengarungi kehidupan ini.   

3. Penguasa yang Z*lim
Penguasa yang zal*m adalah penguasa yang selalu menyakiti, menyengsarakan dan yang suka menipu  ranyatnya dengan kebohongan yang mereka buat. Sebagai pememimpin kita diharuskan berbuat baik kepada para raknyat kita bukan malah membuat kebohongan dan kesengsaraan kepda ranykatnya sendiri. Mereka para penguasa zalim ini tidak akan pernah berpikir tenttng bagiamana memberikan kemakmuran kepada ranyat mereka akan tetapi yang mereka pikirkan adalah bagaiman cara yang efektif untuk memperkaya para kroni kroni mereka sendiri. Padahal Allah Swt dan rasulnya Nabi Muhammad Saw sangat membenci para pemimipin yang suka berbuat zal*m tersebut sebagaimana yang digambarkan dalam hadist berikut ini:

وَلَسْتُ مِنْهُ ، وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ حَوْضِي ، وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ
“Akan ada setelahku nanti para pemimpin yang berdusta. Barangsiapa masuk pada mereka lalu membenarkan (menyetujui) kebohongan mereka dan mendukung kedhaliman mereka maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak bisa mendatangi telagaku (di hari kiamat). Dan barangsiapa yang tidak masuk pada mereka (penguasa dusta) itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga) tidak mendukung kedhaliman mereka, maka dia adalah bagian dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telagaku (di hari kiamat).” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
Pada hadist yang lain Nabi Muhammad Saw juga bersabda 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَيُّمَا رَاعٍ غَشَّ رَعِيَّتَهُ فَهُوَ فِي النَّارِ
“Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka.” (HR. Ahmad)

4. Orang yang Menghalalkan Perkara perkara  yang telah Diharam oleh Allah Swt
Islam sudah sangat jalas mengatur tentang ketentuan mana yang haram, mana yang mubah, mana yang wajib, mana yang sunnah, dan mana perkara yang tergolong mubah. Disamping itu para ulama juga sudah memberikan gambaran yang jelas tentang ketentuan ketentuan tersebut dalam berbagai kita Piqih meraka. Jadi sebagia umat islam kita diwajibkan untuk tunduk dan patuh terhadap ketentuan ketentuan yang sudah di tetapkan tersebut. Kita sebagai mukmin tidak dibolehkan menghalakan yang haram menjadi mubah, sebagaimana misalnya ajin* termasuk dalam katagori hewan yang diharamkan untuk disentuh. Namun karena kita sangat menyukai dan memelihar anj*ng tersebut, maka kita menganggap boleh memeluk anj*ng tersebut layaknya memeluk kucing, dengan alasan jika anj*ng tersebut kering alias tidak basah bulunya. Ini sebenarnya merupakan kesalahan yang sangat besar dalam memahami makna boleh bersentuhan dengan anji*g yang kering. Yang dimaksud dibolehkan tersebut adalah ketika kita secara tidak sengaja terkena/bersentuhan dengan an*ing yang dalam keadaan bulunya kering sedangkan jika kita sengaja memeluknya perkara tersebut akan berbeda karena ketentuan bulu anji*g yang kering dibolehkan bersentuhan dalam  keadaan ketidaksengajan bukan dalam keadaan sengaja. Kalau keadaannya sengaja maka mutlak hukumnya haram.   

5. Orang yang Menghalalkan apa yang Diharamkan atas Keturunan Nabi Muhammad
kumum kita pahami jika sebagian keturunan nabi Muhammad Saw masih ada sampai dengan saat sekarang ini, umunya mereka menggunakan nama Said. Sebagai kerurunan nabi Muhammad mereka dilarang menerima zakat. Jadi jika ada orang yang beranggapan jika ketentuan keturunan nabi tersebut tersebut termasuk dalam golongan pakir maka dibolehkan mendapatkan zakat, maka pendapat tersebut sudah berlawanan dengan apa yang Allah tentukan kepada keturunan nabi Muhammad Saw. Dan ini termasuk dalam katagori menghalalkan apa yang Allah haramkan kepada keturunan Nabi Muhammad Saw. 

6. Orang yang Meninggalkan SunnahKu
banyak sekali sunnah yang nabi ajarkan kepada kita lewat berbagai baik melalui pendapat para ulama taupun dari hadist dari beliau sendiri. Jadi orang yang tidak mengerjakan sunnah yang di anjurkan oleh nabi Muhammad saw tersebut digolongkan juga kapada golongan orang yang akan mendapatkan kutukan Allah Saw di hari akhirat kelak. 

Sekian saja gambaran tentang golongan yang mendapat kutukan Allah dan Rasulnya di hari kiamat kelak, semoga kita tidak termasuk dalam golongan tersebut dan kita doakan semoga kita akan mejadi gongan yang akan mendapatkan syafaat dari nabi besar Muhammad Saw kelak amien. 

Monday, July 10, 2017

Jenis Amalan Yang Dapat Menghapus Dosa

Berbicara masalah dosa, sepertinya sangat tidak asing lagi bagi kita semua terutama bagi kita yang beragama islam karena dapat dipastikan selaku manusia yang lemah rasanya tidak ada seorangpun yang tidak luput dari perbuatan dosa baik dosa besar atupun dosa kecil. Dalam agama islam, dosa itu dapat dikatagorikan dalam dua katagori yaitu dosa besar dan dosa kecil. Kalau dari sifat dosa kita dapat juga golongkan dalam 2 bagian yaitu dosa dengan yang berkaitan dengan Allah Swt, dan dosa yang berkaitan dengan sesama hamba Allah swt.
Jenis Amalan Yang Dapat Menghapus Dosa
Jenis Amalan Yang Dapat Menghapus Dosa
Islam sebagai agama yang rahmatanlil’alamin sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan amal kebajikan dan terhindar dari pekerjaan-pekerjaan yang berdosa, seperti yang saya katakan tadi jika kita selaku manuisa tidak mungkin tanpa salah dan dosa maka untuk itu kita dianjurkan untuk bertobat supaya dapat menghapus dosa yang pernah kita lakukan sebelumnya, dengan tujuan supaya kita selamat di dunia dan di akhirat kelak nantinya. Sebenarnya selain dengan melakukan taubat masih ada cara lain yang dapat kita lakukan untuk dapat menghapus dosa kita. Namun harus diingat jika dosa tersebut bukan dosa yang berkaitan dengan manusia tetapi dosa yang hanya berkaiatan dengan Allah Swt dan di golongkan dalam katagori dosa kecil bukan dosa besar.
Adapun jenis amalan yang dapat kita lakukan supaya dapat mengahpus dosa kecil adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Amalan Sunat
Amalan sunat yang saya jabarkan disini adalah dengan memperbanyak melakukan perkara syariat yang bersifat sunnat seperti
a. Mengerjakan shalat sunat 
Kita tahu jika ada banyak sekali jenis shalat sunat yang sangat bermanfaat untuk kita lakukan diantaranya shalat sunat rawatib (shalat sunat sesudah dan sebelum melakukan shalat fardhu). Shalat zhuha yaitu salahat yang dilakukan di pagi hari. Shalat lail (malam) seperti shalat tahajud dan lainya. Shalat sunat tahyatul mesjid yaitu shalat sunat yang dikerjakan pada saat masuk mesjid dan dilakukan sebelum duduk)

b. Melakukan zikir dan Berisitighfar
Kata zikir sepertinya tidak asing lagi bagi sebagian besar umat islam karena sering dilakukan setelah mengerjakan shalat fardhu. Sebenarnya zikir ini sangat baik seadainya kita melakukannya dimana dan kapan saja ketika ada waktu segang/luang, karena zikir itu dapat dilakukan cukup hanya di dalam hati saja dan kita bisa melkukannya dalam melakukan aktifitas sehari-hari. 
stighfar adalah memohon ampun kepada Allah Swt dengan kalimat "Astaghfirullahal'adzim" atau kalimat lain yang semakna.

"Beristighfarlah kamu kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun..." (QS. Nuh:10).

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat." (QS.Hud : 3).

"Barangsiapa beristighfar secara rutin, pasti Allah memberinya jalan keluar dalam kesempitan dan memberi rezeki yang tiada terhingga padanya." (HR. Abu Daud).

c. Membaca ayat-ayat al-quran
Membaca ayat Al-quran memang salah satu amalan yang sangat bagus, karena bagi siapun yang mencintai Al-quran dan hidupnya lebih mengedepankan Al-qur’an maka otomatis dia akan terpelihara dari pekerjaan mungkar. 

2. Melakukan Amal Kebajikan
Melakukan amalan kebajikan ternyata tanpa kita sadari hal tersebut juga mendapat keampunan dosa yang lalu yang dilakukan, adapun jenis amalan kebajikan ini sebenarnya banyak sekali, yang jelas jenis amalan ini merupakan suatu pekerjaan yang dapat membawa manfaat bagi orang lain. Disini saya akan memberikan beberapa jenis malan kenajikan yaitu seperti memindahkan duri di jalanan, membersihkan selokan yang tersumbat supaya air tidak menggenangi halaman orang, menolong orang yang sedang memerlukan bantuan (meringankan beban orang lain) dan lain lain sebaginya

3. Melakukan Amalan Sedekah
Sedekah merupakan salah satu perbuatan yang sangat terpuji karena dengan bersedekah kita dapat membantu kehidupan orang lain baik pakir miskin ataupun anak yatim. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk bersedekah karena banyak sekali manfaat yang terdapat dalam amalan sedekah, bahkan sedekah itu merupakan tabungan kita untuk di akhirat kelak. Namun sebagain kita sangat berat melakukan jenis amalan ini karena sebagian menganggap jika sedekah itu hanya untuk orang-orang yang sudah mampu alias orang kaya saja. Padahal amalan sedekah ini boleh dilakukan oleh siapa saja, dan jangan takut jika dengan bersedekah akan mengakibatkan harta kita berkurang karena yakinlah jika dengan bersedekah itu insyallah rezeki kita semakin dilipat gandakan oleh Allah Swt, karena sedekah itu adalah pangkal harta. Mari kita galakkan hidup gemar bersedekah supaya kita bisa mendapatkan berbagai kemudahan yang ada dibalik amalan sedekah ini. Dibawah ini adalah sandaran dasar diman sedekah itu dapat mengampuni dosa kita seperti dalam hadist nabi dan dalam firman Allah Swt berikut ini
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api" (HR. Tirmidzi).

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid: 18).

4. Melakukan Puasa Sunat
Puasa merupakan jenis amalan yang banyak sekali mebawa keuntungan baik untuk  amalan kita atupun juga untuk kesehatan bagi tubuh kita. salah satu manfaat besar di balik amalan puasa ini bagi tubuh kita adalah kurangnya kadar kalestrol dan lemak didalam tubuh sehingga jantung dan ginjal kita semangkin sehat karena aliran darah kita bersih dari kandungan kandungan yang berbahaya bagi tubuh.  disamping puasa wajib ramadhan ada banyak sekali amalan puasa sunat yang dapat kita kerjakan seperti puasa senin dan kamis, puasa bulan sya’ban, puasa bulan ra’jab, puasa enam (puasa enam hari di bulan syawal) dan lain sebaginya.

5. Sabar Dalam Menghadap Musibah
Sabar yang dimaksudkan disini adalah selalu menerima segala cobaan dan penderitaan yang diberikan Allah Swt, seperti misalnya sakit, musibah bencana alam dan lain sebagianya. Sebagai orang islam yang beriman kita harus yakin bahwa segala macam ujian yang Allah Swt berikan kepada kita adalah merupakan jalan yang Allah Swt untuk mendatangkan kebahagian, karena sesungguhnya Allah Swt tidak akan memberikan ujian dan cobaan Nya diluar kesanggupan kita. jangan dengan diberikan sedikit cobaan terkadang kita sudah mengeluh bahkan menyalahkan nasib yang Akkah Swt tetapkan kepada kita, yakinlah kesabaran yang kita terima atas segala cobaanya Alla Swt itu merupakan salah satu cara supaya kita terampuni dosa kita. seperti hadis nabi berikut ini
“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Sesunguhnya apabila Aku menguji seorang hamba-Ku yang mukmin, lalu ia memuji-Ku atas ujian yang Aku timpakan kepada-Nya, maka ia bangkit dari tempat tidurnya (dalam keadaan) bersih dari dosa seperti hari ibunya melahirkannya.“(HR. Ahmad).

Inilah jenis-jenis amalan yang bila dilakukan akan dapat meluburkan/menghapus dosa kita. namun harus di ingat jika dosa yang terhapus yetsebut adalah dosa kecil yang berkaitan langsung dengan Allah Swt bukan jenis dosa besar dan bukan dosa yang berakaiatan dengan orang lain. adapun cara menhapus dosa yang berkaitan dengan orang lain ternyata sangat mudah hanya cukup dengan menemui orang tersebut dan meminta kemaafanya. Namun lain halnya dengan dosa besar yang behubungan dengan Allah Swt maka jalan satu-satunya untuk mendapatkan keampunan adalah dengan melakukan tobat nasuha. Sekian semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.   

Wednesday, June 14, 2017

Mengenal Jenis Penyakit Hati Dalam Islam

Dalam islam ada dikenal istilah penyakit hati, dimana penyakit ini mendapatkan fokus yang agak lebih karena hati memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter kepribadian seseorang sehingga. Banyak para ulama berpendapat jika penyakit itu sangat berbahaya karena memliki dampak yang sangat beruk bagi seseorang. 
Mengenal jenis Penyakit Hati dalam Islam
Mengenal jenis Penyakit Hati dalam Islam
Bahaya yang terdapat dari penyakit hati tersebut adalah; Hidup tidak tenang dan merasa menderita, Berdosa, terancam siksa di Neraka, Bisa mendatangkan adzab, Merugikan diri dan membuat risih orang lain, Kadang bisa membuat fisik sendiri juga jadi sakit, dan bahkan dapat menyebabkan seseorang intu mejadi kafir, seperti firman Allah Swt berikut ini:
وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ
Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. (QS At Taubah : 125)
Oleh sebaba itu supaya kita tercegah dari hal-hal yang tersebut di atas maka sebaiknya anda mengenal janis-jenis penyakit hati yang dalam Islam yang sebagai pemaham diri kita sebagai prses perenungan diri ataupun pembenahan diri supaya selamat di dunia dan di akhirat. 
1. Sikap Riya’
Ria sceara umum dapat diartikan sebagai sikap dimanan seseorang akan memperlihatkan amalan kebajikan yang dilakukannya kapa orang lain baik dengan tujuan unruk mendapatkan pujian taupun tidak dengan buka semata mata karena Allah Swt. Rasanya jika kita sebagai hamba Allah Swt dan melakukan amalan ibadah hanya dengan tujuan menampakkan kepada manusia lainnya itu merupakan hal yang rugi dan sangat bodoh, karena kita tidak akan mendapatlkan balasan apa-apa dari Allah Swt ketika kita bribadah dengan tujuan menampakan kepa orang lain.  Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat contoh-contoh ria berikut ini:
• Ada sebagian orang yang melakukan shalat dengan rajin secara berjamaah dengan tujuan untuk mendapatkan oujian dari oarang lain
• Mapaerbaiki ahklak dan perbuatan hanya karena igin mendapatkan pujian dari orang sekitat.
• Melalukan amal bakti baik berupa sedekah ataupun hadiah supaya dianggap orang kaya dan dermawan oleh orang lainnya
• Dan lain sebagianya, dengan titik uatma adalah kegiatan ibadah ataupun kegiatan baik lainya yang bukan semata mata karena Allah Swt..

Merujuk kepada pendapat Al-Hafidz Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Baari, Dia berkata: “sifat Riya itu adalah sikap dimana seseorang menampakkan ibadahnya dengan tujuan dilihat manusia lain, lalu mereka memuji oarnag yang malukan amalan tersebut”.
Menurut Imam Al-Ghazali, Riyaadalah mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan.
Sikap riya ini bisa muncul kapan dan dimanapun. Boleh jadi saat sebelum melakukan amalan sahlih, ataupun saat seseorang sedang melakukan amalan kepada Allah Swt. Allah Swt, berfirman dalam Alquran yang maknanya:
“Janganlah kalian menghilangkan pahala shadaqah kalian dengan menyebut-nyebutnya atau menyakiti (perasaan si penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak berimana kepada Allah dan hari kemudian.” (QS. Al-Baqarah: 264)
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat karena riya.” (QS. Al Maa’uun 4-6)

2. Sikap Ujub
Sikap Ujub adalah sikap dimana seseorang akan mengagumi diri mereka sendiri, karena merasa lebih dari orang lain.
Sekilas Mungkin sikap ini agak mirip dengan sikap takabbur. Namun kalau sikap ujub, belum tentu sambil berkeyakinan menolak kebenaran.
Merujuk pada pendapat ulama besar Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, perasaan ujub adalah Perasaan kecintaan yang dimiliki seseorang pada suatu karunia Allah Swt kepada dirinya, dan merka merasa memilikinya sendiri karunia tersebut, tanpa mengembalikan keutamaannya kepada Allah swt.”
Meski tentu tidak selalu, namun bisa jadi seseorang itu menjadi ujub karena hal-hal berikut ini:
• Sering mendaptkan pujian-pujian dari orang lain
• Sering berhasil dalam usaha 
• Memmiliki kesempatan yang selalu mudah padahal sangat sulit bagi orang lain. 
• Hebat, Terkenal, dan kaya raya
• Cerdas dan memiliki banyak keahlian
• Meiki betuk phisisk yang indah dan menarik
• Dan lain sebagianya

Rasulullah Saw bersabda, “Tiga hal yang membinasakan: Kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar, dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Thabrani)

3. Takabbur
Makna Takabbur itu adalah sombong. Allah swt sangat mebeci orang-orang yang sombong di muka bumi, karena sifat sombong tersebut adalah hanya milik Allah Swt semata, maka bagi orang yang memiliki sikap sombong berarti mereka telah menggunakan pakaian Allah Swt sebagai pencipta alam semesta ini beserta seluruh isinya. Larangan untuk tidak boleh sombong tersebut digamabrakan dalam firman Allah Swt berikut Ini:

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. (QS Al Isra :37)

Haru dipahami bahwa sikap sombong ini bisa jadi tanpa kita menyadari sama sekali dalam mengarungi hidup ini. Contohnya ketiak ada sabahat kita yang mencoba menasehati kita kita malah beranggapan jika merka mengurui kita sehingga kita langsung menolaknya mentah mentah. Terkadang Kita beranggapan jika diri kita sudah sangat benar, pintar, dan tidak ada kekurangan. Sehingga faktor tersebut membuat kita merasa tidak perlu lagi mendengarkan nasehat dari orang sekitar kita. 

Sombong prakteknya bisa bermacam-macam. Namun intinya sombong itu adalah merendahkan orang lain dan menolak kebenaran.
Beberapa contoh orang-orang sombong yang dimusnahkan oleh Allah diantaranya adalah: Firaun, Raja Namrud, Qarun, dan lain-lain. Nabi Muhammad Saw bersabda dalam gadist nya, 

Tidak akan masuk Surga orang yang di dalam hatinya ada sikap sombong meski hanya sebesar biji sawi (sarrah).”

Sebenarnya Bagi orang yang memiliki penyakit hati jenis ini, ada cara mudah sebenarnya untuk mengobati nya. Adapun caranya adalah dengan cara ‘buka mata’ untuk melihat kenyataan hakikat hidup ini sehingga tidak menjadi lupa diri. Lumrah memang jika orang yang memiliki sifat sombong itu adalah orang yang dapat meilahta keadaan sebenarnya tenatang hakikat hiduonya, dimana mereka terlalu banyak di pengaruhi oleh jiwa cinta dunia yang sementara ini alias tidak abadi selamanya.

Sekian dulu kupasan singkat tentang jenis penyakit hati dalam agama islam, dan akan diteruskan lagi poin-poin ini pada tahap berkutnya sebagai poin tambahan dari penyakit hati ini. Sekian dan terimakasih. wassalam 

Friday, June 09, 2017

Konsep Akal Pikiran dan Hati Dalam Islam


A. Pengertian Konsep Akal Pikiran
Sebagai makluk yang diciptakan Allah Swt dalam posisi yang paling sempurna dan diangkat sebagai khalifah oleh Allah Swt di permukaan bumi ini adalah menjadi alsan jika Pikiran yang Allah Swt berikan kepada munusia merupakan sebuah kelebihan yang sangat besar dari proses penciptaan yang lainnya. Akal pikiran manusia adalah laksana roda pengerak yang mampu menciptakan berbagai pemikiran dan materi yang dapat digunakan untuk kemaslahatan manusia di dunia. Namun harus diingat jika pikiran adan akal yang dititipkan oleh Allah Swt bukan hanya untuk mencari kebahagan di dunia saja akan tetapi juga sebagai sarana yang dapat digunakan sebagai jalan untuk mendapatkan kebahagian manusia dari Allah di akhirat kalak nantinya.
Konsep Akal Pikiran dan Hati Dalam Islam
Konsep Akal Pikiran dan Hati Dalam Islam
Otak manusia merupakan media yang diciptakan oleh Allah Swt utuk beripikir dalam meneruskan keberlangsungan kehidupan di muka bumi. Namun terkadang kebanyakan manusia hanya terlalu mengunakan pikiranya untuk mencari berbagai kebahagia  di dunia saja sehingga mereka membutakan hati mereka dengan menghalalkan berbagai macam cara untuk mewujudkan berbagai impian mereka. Jika kita sebagai orang islam mengunakan pola pikir yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kepentingan pribadi, maka disini kita sendiri dapat mengolomgkan diri kita sama dengan pola binatang yang diciptkan Allah Swt walaupun hewan tersebut tidak memiliki akal pikiran seperti layaknya manusia. hewan diciptakan oleh Allah Swt dengan tidak diberikan akal dan pikiran layaknya Allah Swt menciptakan manusia, sehingga pola hidup mereka hanya untuk mengisi perut mereka saja ataupun boleh dikatan jika hewan itu hidupnya hanya untuk makan sehingga tidak ada berlaku hukum pencurian penjarahan dan lain sebagainya bagi para hewan tersebut. Jika ada manusia yang diciptakan oleh Allah Swt yang berperilaku sama dengan perilaku hewan ini jelas sekali mengidentifikasi jika manusia tersebut malah lebih hina dari hewan karena mereka mengunakan akal pikiran yang Allah swt ciptakan pada diri mereka hanya untuk berpikir untuk berperilaku layaknya perilaku hewan.

(Baca Pentingnya Memahami Kosep Kesadaran dalam Kehidupan)
(Baca Mengapa Allah Menciptakan Satu Mult dan Dua Telinga)

Maka untuk itu, sebagai manusia yang proses penciptaannya lebih dari makluk lain, ada baiknya kita mengunakan akal dan pikran yang Allah Swt, berikan untuk melakukan berbagai kebajikan yang bermanfaat untuk kemaslahatan manusia dan susuai dengan tuntunan Allah Swt dan Rasulnya sehingga kita akan selamat untuk hidup didunia dan di akhirat kalak nantinya. pola pikita natar hati dan otak (pikiran) memiliki pengaruh yang sangat erat, karena hati kita manusia diciftakan oleh Allah Swt untuk memfilter (Menyaring) pemikiran-pemikiran yang tidak sehat yang dihasilkan oleh otak sehingga hasil penyaringan ini sangat berpengaruh dengan pola hidup manusia tersebut. untuk lebih jelasnya mari kita lihat kupasan tentang makna dan peran hati di bawah ini.      

B. Pengertian dan Jenis-Jenis Hati nurani
Manusia merupakan makhluk yang mulia di muka bumi ini. Allah Swt telah meberikan Akal dan Pikiran, hawa nafsu, dan hati nurani pada diri manusia sendiri, sehingga derajat mereka ditinggikan melebihi makhluk ciptaan Allah lainnya di dunia ini. Berbeda dengan Malaikat yang selalu patuh, manusia diberikan kebebasan untuk memilih jalannya sendiri. Antara yang benar dan buruk, keduanya dapat dibedakan bila seseorang memiliki hati nurani yang murni. Sebagian besar orang mengolongkan jika manusia pembunuh, pelaku korupsi, dan pencuri adalah jensi manusia yang tidak memiliki hati nurani (kasih sayang). Perbuatan para penjahat tersebut hanya didasari oleh nafsu duniawi tanpa diimbangi hati nurani. Nah, yang jadi pertanyaan sebenarnya apa sih hati nurani itu? Bagaimana islam memandang hati nurani? Berikut ini pengkajiannya secara mendalam. Kata dasar Hati nurani itu dirujuk dari bahasa Latin yaitu ‘Conscientia’ yang bermkna kesadaran/kepekaan. Hati nurani juga bisa diistilakan sebagai suara hati, suara batin, atau kata hati. Jika didefinisikan secara luas, hati nurani adalah kesadaran moral yang tumbuh di dalam hati manusia dan mempengaruhi tingkah laku seseorang.

Kita paham jika Hati nurani memiliki hubungan yang erat dengan kosep kesadaran diri manusia. dengan makna lain, jika seseorang yang memiliki  hati nurani yang sehat maka mereka termasuk orang yang memiliki konsep kesadaran untuk membedakan yang mana tindakan yang benar dan  yang mana tindakan yang salah samasekali. Pada keadaan normal,rasa hati nurani ini timbul  dalam bentuk bisikan halus yang datang dari jiwa paling terdalam dalam pirasat kebenaran..
Secara lebih khusus, jenis konsep hati nurani manusia dapat dibedakan dalam dua jesni yaitu sebagi berikut:

1. Hati nurani retrospektif
Jenis Hati nurani bersipat retrospektif adalah cara bagaimana seseorang menilai perbuatan/aktivitas  yang telah dilakukannya di masa lampau/lalu, jenis ini boleh dikatakan semacam seseoramng menghakimi diri sendiri akibat kehiatan tersebut. Bila ia berbuat kesalahan maka ia memiliki rasa cpenyesalan dan menyalahkan diri mereka. Sebagi contohnya, setelah kamu berbohong kepada orang tua mu. Kamu Pasti meresakan perasaan menyesal karena kamu tidak berlaku jujur pada mereka, walaupun sebenarnya jaiuh di hati nuranimu sudah memerintahkan untuk berkata apa adanya (jujur).

2. Hati nurani prospektif
Jenis Hati nurani yang prospektif adalah bagaimana seseorang menilai perbuataanya di masa yang akan datang atau yang sedang dilalui merka pada saat sekarang ini. Ini Biasanya ditandai dengan timbulnya nya penolakan-penolakan pada diri merka. Sebagi Contoh, ketika seorang pemimpin pengadilan (hakim) menerima suap untuk menyelasikan kasusnya, maka hati nurani hakim tersebut pasti cenderung menolak untuk menerima suap tersebut.
Sama halnya dengan budi pekerti pada manusia, hati nurani juga perlu siraman ilmu pengetahuan karena hati sangat berperan sebagai pemandu kehidupan manusia. Jika seseorang diajarkan tentang akhlak dan moral yang benar (sesuai syariat agama) sedari kecil merak, maka seseorang tersebut dapat tumbuh menjadi pribadi santun dalam kehidupan sehari-harinya. Walupun demikian, tidak selamanya jika hati memberikan bisikan benar, adakalanya seseorang memiliki isi hati kotor sehingga membuat hidupnya tidak tenang dan menderita karena selaalu berpikir negatif yang dipenuhi oleh kedengkian, iri hati dan lain sebaginya.

C. Hati Nurani Dalam Sudut Pandang Islam
Menurut gambaran dari kebanyak para pemukan ulama islam,mereka meyebutkan hati nurani disebut sebagai “Qalbu”.Kata Qalbu sendiri dirujuk dari bahasa arab “Qalb”, dimana kata Qalb sendiri merupakan bentuk dari kata bentuk mashdar dari dasar kata Qalaba, Qalban, Yaqlibu yang berarti membalikan atau memalingkan. Menurut iman Al-Ghazali, qalb dapat diartikan dalam 2 makna. Pertama qalb merupakan sepotong daging (Jantung) yang terletak di kiri dada manusia. Yang kedua, qalb merupakan Lathifah-Rabbaniyah- Ruhaniyyah yaitu sesuatu yang bersifat halus (tidak bisa dilihat dengan mata kepala namun hanya bisa dilihat oleh mata batin), berhubungan dengan Ketuhanan, dan bersifat ruhaniah. Qalbu dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu qalbu jasmaniah dan qalbu ruhaniah.

1. Qalbu jasmaniah
Qalbu jasmaniah berarti organ tubuh manusia yang tugasnya memompa darah, yakni jantung. Definisi ini berpacuan pada hadist populer yang dijelaskan oleh An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Muhammad SAW bersabda:
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).”(HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

2. Qalbu Ruhaniah
Jenis Qalbu ruhaniah ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan perasaan batin dan tidak kasat mata. Ini didasarkan pada hadist yang diriwayat oleh Ibnu Maja:
  إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ
“Sesungguhnya orang beriman itu, kalau berdosa, akan akan terbentuk bercak hitam di qalbunya.” (Hadist Riwayat Ibnu Majah)

Monday, June 05, 2017

Memahami Konsep Dasar Puasa Ramadhan

Memahami Konsep Dasar Puasa Ramadhan
Puasa secara sederhana dapat dipahami sebagai ibadah yang menahan dari rasa haus dan lapar di siang hari beserta dengan hal-hal yang dapat membatalkan ibadah puasa tersebut. Tentu sebagai umat islam kita sudah sangat terbiasa dengan melaksanakan ibadah puasa pada bulan ramadhan, dan terkadang bulan ramadhan ini menjadi bulan yang sangat dirindukan oleh umat islam di seluruh dunia.

Memahami Konsep Dasar Puasa
Memahami Konsep Dasar Puasa
Sebenarnya ibadah puasa ini bukan hanya dikhususkan pada umat nabi MuhammadSaw, akan tetapi Alla Swt, telah lebih dahulu meyuruh mewajibkan puasa ini kepada umat-umat nabi terdahulu, ini jelas seperti yang te;ah Allah Swt firmankan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah yang maknanya
“hai orang-orang yang beriman, di wajibkan atas kamu berpuasa, sebagimana yang telah diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu agar kamu menjadi orang yang bertaqwa”.
Dari firman di atas kita dapat pahami bahwa
1. Dalam terjamahan ayat di atas Allah Swt menyuruh hambanya berpuasa dengan menggunakan kontek “orang-orang yang beriman” jalas sekali ini merupakan jenis pangilan hanya kepada orang yang beriman dalam artian bukan menggunakan orang islam ataupun seruan hai sekalian manusia. disini jelas jika islam itu sangat menginginkan umatnya yang berimaman saja yang menjalankan puasa, karena tujuan dari berpuasa adalah untuk membentuk insan yang takwa seperti yang terdapat dalam ayat di atas. Disamping itu, dapat kita pahami jika puasa adalah merupakan salah satu cara untuk menjadi manuasi yang bertakwa kepada Allah Swt. Jadi apakah ada perbedaan anatara orang islam dengan orang yang beriman?, jadi dari pemahaman di atas dapat kita katakan jika  orang orang-orang yang nengaku islam itu belum tentu menjadi orang beriman, karena konsep iman ini sangat ditentukan oleh nilai ketauhidan yang dimiliki se-seorang, kita mudah kok membedakan kedua perbedaan antara orang islam dan orang beriman, misalnya masih ada orang islam dimasa sekarang ini yang belum paham islam dengan betul sehingga mereka mudah sekali mengelurkan kata-kata “mau jadi orang islam jangan jadi orang arab, jangan bawa bawa agama, masalah agama itu masalah tuhan dan saya pribadi" dan lain sebagianya yang kita temui dewasa ini, pernyataan itu semua tidak lepas dari kurangnya nilai keimanan yang dimiliki se-seorang meskipun dia itu beragama islam. inilah contoh kecil saja dari perbedaan antara orang islam dan orang beriman supaya pembaca dapat bedakan dalam skala kecil. maka dari itu maka jelas sekali disini seruan puasa ini hanya ditujukan kepada orang-oarang yang beriman saja karena hanya orang yang begitu yakin dengan Allah Swt lah yang dapat menjalankan ibadah Puasa ramadhan dengan sempurna tanpa harus berbohong pada diri sediri karena Allah sebenarnya maha mengatahui segala-galanya.    

2. Dalam ayat di atas Allah telah mengambarkan jika amalah puasa ini telah diwajibakan kepada umat nabi terdahulu. Ini jelas dan wajib diimani jika puasa itu telah ada sebelum nabi MuhammadSaw, namun jumlah dan pelaksanaanya saja yang agak berdeda. Ini bukan omong kosong belaka karena kita tahu bahwa ayat Alquran itu adalah firman Allah bukan berisi mantera-mantera ataupun ramalan-ramalan seperti yang sudah mulai dituduhkan oleh sebagian umat islam yang jelas-jelas kurang memiliki keimanan tentang Islam walupunmereka islam. Jadi yang penting kita pahami disini, puasa itu adalah amalan yang telah Allah Swt perintahkan dari nabi Adam sampai dengan nabi MuhammadSaw.

3. Tujuan dari Allah perintahkan puasa itu adalah supaya kita hambanya ini menjadi manusia yang bertakwa. Jalas dalam ayat di atas telah Allah Swt nyatakan sendiri jika tujuan puasa itu untuk membentuk nilai ketakwaan yang ada pada hamba Allah yang melaksanakan puasa tersebut. Kita tahu bahwa bulan ramadhan ini adalah bulan Allah Umat, dimana Allah akan memebrkan berbagai kelebihan kelenihan di dalam bulan ini, baik berupa pahala yang dilipat gandakan berlipat-lipat ataupun Allah Swt memberikan kita kemudahan dalam mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan kapada nya dan masih banyak lain sebagiinya.  Mengapa konsep takwa yang Allah tekankan kapada umatnya dalam pelaksanaan ibadah puasa ramadhan ini, jelas takwa itu merupaka subuah sikap dimana hamba Allah akan selalu melakukan segala perintah Allah dan menjahui segala larangannya sehingga akan terciptanya kepribadian yang beraklakul karimah bagi insan-insan yang telah mendapatkan konsep takwa tersebut. Dimana sikap ahklakul qaraimah ini akan dapat kita lihat dari perubahan sikap seseorang dalam kehiduopan sehari-hari.   

Jadi dari uraian singkat di atas kita dapat memahami bahwa konsep takwa itu sangat diutamakan dalam islam dengan tujuan untuk membentuk kepridian yang cinta akana agama Allah, Nabi Allah dan segala perintah dan larangan yang diberikan oleh Allah Swt. Jadi sebagai manusia hamba Allah Swt, dan kita pahami jika dunia ini hanyalah sebagai tempat persinggahan sementara untuk menenpuh perjalanan yang jauh yaitu Akhirat, maka sebaiknya marilah kita mencari bekal dan keredhaan Allah Swt dalam hidup ini, jangan pernah membuat sensasi yang tidak menentu untuk mencari sebuah kepopuleran ataupun untuk menjauhakn umat dengan islam  karena itu semua akan mebuat kita menjadi menusia yang sangat hina nantinya di alam akhirat.