09/01/2009 - 10/01/2009 - Pondok Belajar

Sunday, September 06, 2009

Hakikat Dari Keutamaan Puasa Ramadhan

Puasa merupakan salah satu hukum Islam, dimana semua umat islam diwajibkan berpuasa dalam bulan ini. Sesuai dengan perintah allah dalam surat Albaqarah surat 183 yang artinya’ hai orang-orang yang beriman diwajibkan diatas kamu berpuasa sebagaimana yang telah diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu agar kamu menjadi Orang yang bertakwa’

Hakikat Dari Keutamaan Puasa Ramadhan
Hakikat Dari Keutamaan Puasa Ramadhan
Dari ayat diatas kita bisa memahami jika puasa itu sudah ada dari nabi sebelumnya. Dimana kita dilarang untuk makan, minum dan melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Lalu kenapa pada akhir ayat tersebut di katakan agar kamu menjadi orang yang bertakwa?


Sebenarnya menurut saya simple saja, puasa itu hanya dikususkan pada orang yang bertaqwa karena hanya orang bertakwa saja yang bisa menjalaninya. Alasan saya ini didasarkan atas adanya sebagian kecil orang islam yang tidak menjalani puasa, apakah mereka bukan orang beriman? Jadi jawabanya mereka orang beriman tetapi mereka tidak bertaqwa saja.

ita tidak begitu perlu memperdebatkan masalah orang puasa tau tidak, yang jelas kita cuman mau tau saja apasih meutamaan utama dari puasa?Menurut penulis, keutamaan puasa itu ada dua yaitu hamblumminallah dan hablumminannas.

Hablumminanallah berkaitan sekali dengan berbagai jenis kewajiban yang kita jalankan selama puasa, seperti menjalankah shalat sunat tarawih, memberi sedekah dan memperbanyak amalan dibulan suci ini hanya semata-mata mendapatkan keridhaan Allah SWT. Dimana pada bulan ini iman kita benar-benar diuji oleh Allah dengan berbagai cobaan. Apakah kita mampu bertahan dari cobaan tersebut dalam mematuhi perintahNya? Ya untuk sekilas banyak orang yang mengatakan itu sih mudah buktinya saya saja mampu menahan diri dari pagi sampai magrib untuk tidak makan dan tidak minum. Apakah cuman itu yang dapat kita definisikan dari puasa? Puasa itu dalam arti luas bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga termasuk memelihara mata, hati perkataan dan tindakan kita dari hal-hal yang dapat menghilangkan pahala puasa. Seperti salah satu Hadist Rasullullah yang artinya ‘banyak orang yang berpuasa teteapi mereka tidak mendapatkan apa-apa selain haus dan dahaga’

Hadist ini sebenarnya merupakan satu sindiran buat kita dimana nabi sendiri sudah mengambarkan dengan jelas bahwa ada segolongan diantara kita yang tidak memperoleh apa-apa dalam menjalankan puasanya. Jadi kita selaku orang yang bertaqwa sebaiknya merenungkembali hadist diatas dengan seksama untuk menjadi pijakan bagi kita dalam menjalankan kesempurnaan ramadhan yaitu dengan melakukan segala hal yang disuruh dan menjahui hal yang dilarang.

Jadi disini penulis ingin bertanya pakah kita sudah melaksanakan puasa sesuai dengan perintah dan tuntunan Nya, ini semua terpulang pada kita untuk menjawabnya dengan hati, karena walaupun bagaimanapun hati itu tidak pernah berbohong dengan apa yang sebenaranya kita lakukan. Disamping itu menurut penulis puasa itu tidak hanya menahan lapar dan dahaga diwaktu siang, sementara di waktu malam kita mengisi perut kita diluar batas kemampuannya alias balas dendam, apakah ini yang diperintahkan dalam agama? Pada hal salah satu hikmah puasa adalah membentuk hidup sederhana. Tetapi berapa orang diatara kita yang berbuka dengan menu sederhana? Dan berapa orang yang berbuka dengan menuruti segala nafsunya dengan bermegah-megah? Karena sebagai pijakan saja puasa sebenarnya membetuk diri kita untuk bisa hidup lebih baik dari sebelumnya, jadi kalau hidup kita malah lebih buruk dari sebelum kita berpuasa bukankah ini salah satu tanda jika kita termasuk orang yang sis-sia. Jangan sampai di bulan Ramadan uang yang kita dihabiskan untuk belanja lebih banyak daripada di luar Ramadan. Kalau itu yang terjadi , itu artinya kita tidak dapat merasakan apa-apa di bulan Ramadan ini. Lalu, bagaimana mungkin penderitaan itu bisa dirasakan, bila seseorang menjadikan Ramadan sebagai bulan untuk berpestapora dan bulan makan minum setelah waktu berbuka tiba? Ini salah satunya yang menyebabkan pola prilaku seseorang tidak berubah, meskipun ia sudah berpuasa berkali-kali. Dari segi ini bahwa berpuasa dimaksudkan untuk merasakan penderitaan orang miskin dan menumbuhkan solidaritas tidak berjalan adanya.

Saya berharap melalui Ramadan ini, rasa menahan diri bisa kita miliki dalam kehidupan sehari-hari, sehingga selama latihan di bulan suci ini bisa mengubah diri kita ke arah yang lebih baik setelah Ramadan ini. Perubahan ke arah yang lebih baik itu bisa terlihat dalam dua keutamaan Ramadan, yaitu hablumminallah dan hablumminannas

Keutamaan puasa yang kedua adalah habblumminannas, yaitu hubungan dengan manusia. Terawih merupakan salah satu media perekat tali silaturrahmi diantara kita karena dengan adanya kita berterawih di mesjid kita bisa lebih mempererat ukhuwah islamiya diatara kita. Disamping perintah untuk banyak bersedekah di bulan ini juga bagian dari solidaritas untuk menumbuhkan kesenangan, kemauan, dan perhatian kepada orang sekitar, sehingga dapat membantu meringankan mereka untuk ke luar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Dengan adanya timbang rasa kita penderitaan mereka yang cuman makan sehari sekali kita bisa merasakan penderitaan mereka dan nantinya kita mau berbagi atas rejeki yang kita peroleh dengan mereka, setidaknya kita mau menyedekahkan harta kita kepada mereka untuk menompang hidup mereka. Inilah keutamaan Ramadan yang memberi manfaat bagi seseorang untuk introspeksi diri dan merenungkan perjalanan hidupnya selama ini. Merenungkan masa depan yang akan dicapainya. Kemudian, merenung apa yang harus dilakukan atau apa yang sebaiknya dikerjakan untuk kepentingan diri dan masyarakat, karena Ramadan merupakan bulan untuk latihan, menyegarkan ingatan, dan melatih diri kembali sehingga bulan yang penuh rahmat hidayah dan ampunan ini bisa kita lewati dengan suka ria ketika kita merayakan hari kemenangan yang kita nanti-nati, yaitu hari raya Idul Fitri.

Sekian gambaran singkat ini semoga dapat menjadikan semua amal ibadah kita pada bulan ramadhan jauh lebih berkwalitas dan mendapat keampunan dan penbelaan terhadap diri kita kepada  Allah di yaumil akhir nantinya, amien, sekian dan wassalam.

Saturday, September 05, 2009

Sebuah Gambaran Philosofi Kehidupan

Pada suatu masa ada seorang musafir miskin dengan seorang anak dan seekor unta tua yang hendak berpergian ke suatu tempat. Karena keadaan unta tersebut yang sudah tua maka orang tua tadi menyuruh anaknya untuk naik di atas unta dan meletakkan sedikit bakal perjalanan mereka, sedangkan beliau sendiri berjalan kaki sambil memegang tali kendali unta.

Sebuah Gambaran Philosofi Kehidupan
Sebuah Gambaran Philosofi Kehidupan
Pada saat beliau melintasi kampung pertama, kejanggalanpun terjadi, dimana semua orang dikampung tersebut mecela anak beliau dengan upatan anak tidak berperasaan karena anak tersebut membiarkan orang tuanya berjalan kaki, sementara dia sendiri duduk santai di atas punggung onta. Akibat upatan dan makian orang kampung tadi orang tua tersebut meminta pendapat kepada anaknya bagaimana kalau seandainya anaknya berjalan kaki dengan megang tali unta dan ayahnya duduk diatas unta. Anaknya menyanggupinya karena ini demi untuk menghindari fintah kalayak ramai.


Sesudah menganti posisi tersebut, mereka kembali melanjutkan perjalanan tadi. Namun alangkah terkejutnya mereka pada saat melintasi pemukiman penduduk selanjutnya, mereka masih saja mendapati upatan dan celaan, dimana penduduk tesebut memojokkan orang tua tadi dengan upatan tidak berotak, karena membiarkan anaknya berjalan kaki, sementara dia asik duduk santai diatas unta. Akibat cacian tersebut mereka memustuskan untuk naik unta secara bersama, dimana ayah dan anak tadi duduk bersama diatas unta yang sudah tua tersebut dengan tujuan untuk mengidari cacian orang.

Setelah mereka berdua manaiki unta tadi merekapun melanjutkan peljalanan kembali. Ketika mereka melewati desa berikutnya mereka masih tetap dicaci dan diupat oleh penduduk setempat, kali ini cacian di khususkan kepada mereka berdua dimana meraka berdua dianggap tidak berotak dan kejam terhadap binatang, mereka mengatakan ”sudah tau unta sudah tua masak dinaiki berduan dasar gak ada otak tu orang” . setelah kejadian itu mereka memutuskan untuk berjalan kaki bersama dan dibiarkan unta berjalan kaki tanpa beban dengan tujuan tidak ada lagi cacian dan upatan jika waktu mereka melintasi desa selanjutnya.

Sesudah makan dan minum sejenak untuk perbakalan perjalan kaki, mereka menuruskan lagi perjalannya. Alangkah terkejutnya mereka ketika melewati desa selanjutnya ternyata cacian dan makian masih tetap ditujukan kepada mereka, kali ini caciannya mereka dianggap orang bodoh yang tidak bisa memanfaatkan kendaraan yang dimiliki. Mereka mengatakan ” bodoh kalilah kalian ini sudah ada kendaraan tapi masih berjalan kaki. Mendapati cacian ini mereka tidak melakukan apa-apa lagi karena kebutulan mereka sudah sampai pada tempat yang dituju dan orang tua itupun sempat berpikir seandaianya masih ada perjalanan jenis cacian dan upatan apa lagi yang akan mereka dapati.

Dari cerita pendek diatas bisa kita simpulkan begitulah gambaran kehidupan didunia ini, dimana kita akan selalu disalahkan oleh orang lain meskipun apa yang kita lakukan sudah sangat baik menurut kita. Contohya saja ketika ada orang kaya yang mendermakan hartanya kepada fakir miskin untuk menjalankan anjuran islam, masih ada juga orang yang menyalahkan sikap orang kaya ini dengan alasan pamer kekayaan, sok murah hati dan sebagainya. Jadi sebagai pedoman kita dalam megharungi kehidupan ini sebaiknya jagan pernah terpengaruh oleh hal-hal yang murahan seperti itu selama apa yang kita lakukan baik menurut kita dan tidak melanggar aturan agama dan aturan negara silakan saja berkreasi. karana batu sandungan itu tetap akan ada selama menusia masih ada dimuka bumi yang dipicu oleh penyakit hati yang tidak pernah tersirami oleh ayat-ayat ilahi sehingga ia membutakan hatinya dengan rasa iri, sombong hasat dengki dan kianat. Marilah kita merenungi diri apakah kita termasuk dalam katagori orang yang saya sebutkan di atas, kalau ya, maka cepatlah bertaubat, karena itu merupakan dosa yang sangat besar dan Allah sendiri tidak akan memasukkan orang-orang seperti itu dalam surga Nya, nauzubillah.

Maka terakhir dengan moment Bulan Ramadhan ini marilah kita sucikan hati dan jiwa kita untuk dapat memperoleh hidayah dan ampunan dari allah SWT semoga pintu keampunannya masih terbuka untuk kita sehingga aidul fitri yang kita idamkan benar-benar terwujud adanya.

Wallahu ’alam

Sebuah Renungan Dari Sistem Pendidikan Kita

Pendidikan secara singkat boleh diartikan sebagai sebuah proses perubahan individu dari tidak tau menjadi tahu dengan melibatkan pendidik dan meteri tertentu. Kalau kita melihat definisi pendidikan menurut John Dewey, pendidikan adalah suatu proses untuk memperbaharui makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi didalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang dewasa, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini tentu akan melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang dewasa dan kelompok dimana dia hidup.

Sebuah Renungan Dari Sistem Pendidikan Kita
Sebuah Renungan Dari Sistem Pendidikan Kita


Namun apa yang kita lihat dengan sistem manajemen dari pendidikan kita sekarang dimana sistem pendidikan kita hanya berfokus pada nilai tertinggi yang diperolah siswa semata dan sedikitpun tidak melihat potensi-potensi tertentu yang dimiliki oleh peserta didik. Apakah ini jenis pendidikan yang kita inginkan? Pernah anda berpikir untuk menyekolahkan anak anda hanya untuk mendapatkan nilai 9 kemudian menjadi pengangangura pada akhirnya, ini sama saja dengan menyekolahkan anak yang mendapat nilai 5 toh akhirnya menjadi orang sukses dengan sendirinya dengan tidak sama sekali dipengaruhi oleh imu yang dibekali disekolah sebelumnya.





Jadi apa yang dapat kita lihat di sini adalah pendidikan kita belum mampu menciptakan orang kreative dalam jumlah keseluruhan dengan tidak mengandalkan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik tetapi hanya terfokus pada pemaksaan materi tertentu sehingga kebebasan anak unutk meluahkan idenya jadi terkendala. Disini perlu diperhatikan sebernaya apa sih tujuan kita untuk sekolah. Sekolah yang merupakan sebagai sarana dan tempat mendapatkan pengajaran dan pendidikan yang akan membuat kita menjadi tahu dan memilki potensi yang bagus dari sebelumnya, dan bisa melakukan hal-hal inovasi-inovasi baru dengan profesional. Tidak sekedar membina dan mendidik para siswanya untuk siap dalam menghadapi Ujian Nasional. Walau kita akui sebenarnya kurikulum KTSP itu udah sangat bagus bahkan lebih maju selangkah jika dibandingkan dengan kuirkulum KBSR/KBSM yang ada di Malaysia yang bersifat sentralisi, dimana KTSP ini sangat menunjang aspek-aspek dan potensi-potensi yang ada didaerah. Cuman sayang banyak sekali guru kita yang belum memahami makna dasar dari KTSP tersebut sehingga mereka salah dalam mengflikasinya dalam proses belajar mengajar. Kesalah pahaman ini mungkin karena kita sebenarnya belum siap 100% untuk menerapkan KTSP, jadi mendukung kesiapan ini kita menginginkan perhatian dari pemerintah untuk lebih serius dan lebih cerdas dalam memilih jenis sistem Pendidikan ini sebab kendala utama selain kemampuan guru yang masih kurang dalam memahami KTSP masih kurangnya sarana yang dimiliki oleh sekolah-sekolah kita. Dari segi ini mungkin kita kalah jauh dengan Malaysia dimana negara serumpun kita ini memiliki sarana pendidkan yang sangat jauh lebih lumayan jika dibandingkan dengan negara kita. Jadi kita wajar saja jika banyak pengamat pendidikan kita yang mengatakan pendidikan kita jauh kalah dengan pendidikan malaysia, bagi saya itu tidak seratus persen benar, jika kita liat sistem kurikulum kita menang karena malaysia masih menerapkan kurikulm centralisasi, bahkan salah seorang staff di Kementrian malaysia di Putra Jaya dengan tidak sengaja pernah mengakui pada penulis jika sistem rancangan kurikulum di negara mereka sebenarnya masih banyak terinspirasi dari kurikulum indonesia.

Jadi apa yang kita perlukan kedepana supaya pendidikan kita berhasil, pemeritah kita harus fokus terhadap semua system dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung proses pambalajaran kita. Minimal kita memilki semua prasanan yang dimilki oleh negara yang telah menerapkan kurkulum descentralisasi seperti kita. Jangan memaksakan suatu system yang baru dari pendidikan kita, sementara sarana dan prasarana belum diperbaharui. Masih banyak gedung sekolah-sekolah kita yang masih tidak layak untik dihuni. Masih banyak para pengajar kita dimana sebahagian dari mereka yang sore harinya menjadi seorang pemulung, dan malam harinya menjadi tukang objek untuk mencukupi semua kebutuhan hidup keluarga mereka masing-masing. Kalau hal ini masih terjadi bagaimana seorang Guru bisa lebih berkonsentrasi pada apa yang akan disampaikan/diajarkan pada esok harinya pada siswa mereka sementara malamnya dia tidak sempat melakukan persiapan apapun gara-gara harus ngojek untuk mencari biaya hidup. System pendidikan nasional kita sekarang ini masih mengedepankan pada proses pencapaian yang berbasis nilai bukan pada kemampuan keterampilan dan competency yang dimiliki siswa jikapun ada itu hanya untuk sekedar mengisi format penilaian saja. Sehingga kita tidak perlu bertanya dan bingung mengapa masih banyak sekali sarjana yang masih nganggur, peserta olimpiade fisika yang tidak bisa lulus Ujian Nasional dan banyak lagi hal-hal yang menggelikan dari sistem pendidikan ini.

Jadi untuk itu guru kita harus dibekali dengan pola pemahaman intelegensi yang bagus jangan hanya dengan mengunakan test saja ketika mengukur intelegensi anak didik supaya setiap keterampilan dan competency yang dimiliki siswa bisa tercurahkan sepenuhnya. jadi guru kita mesti arus membaca yang banyak mengenai terapan ilmu-ilmu yang ditemukan sekarang serti Ilmu Pedagogi, psikologi dan Teori multiple intelligences merupakan teori yang digunakan untuk mengukur intelegensi seseorang dengan mengunakan beberapa aspek tingkat intelegensi yang berbeda. Disini penulis juga ingin membahas mengenai konsep intelegensi karena masih banyak asumsi yang salah mengenai hal ini, Seperti yang di gambarkan oleh Gardner, objective test tidak akan cukup untuk mewakili tingkat intelegensi seseorang. Dimana sisitem ini sangat sering dilakukan di tempat kita ketika melekukan test masuk sekolah yang bagus. Gardner menyarankan bahwa setiap individu memiliki tingkat intelegensi yang bebeda,, dan hanya sedikit saja yang boleh diukur intelegensinya dengan mengunakan IQ test.

Adapun sembilan aspek/jenis tingkat intelegensi mecakupi:
1. Linguistict intelligence (verbal skill dan bakat yang berhubungan dengan suara, erti dan rhytme).
2. logik- Mathematical intelligence (konseptual. Dan logical thinking skill)
3. Musician intelligence (bakat dan kemampuan yang berhubungan dengan suara, rytme, dan arena.
4. Spatial intelligence (kemapuan berpikir dengan gambar dan mengamati yang abstrak)
5. Bodily-kinesthetic intelligence (skill untuk mengontrol gerak badan)
6. Interpersonal intelligence (kepedulian/merespon orang lain)
7. Interpersonal intelligence ( tingkatan kesedaran dan pemehaman diri yang tingi)
8. Naturalist intelegence ( kemampuan untuk mengenang, mengatagorikan, dan menginteraksikan dengan alam dunia)
9. Existential intelligence (kemampuan untuk memahami petanyaan yang berhububungan dengan keberlanjutan manusia)

jelas sekali jika teori ini sangat berpengaruh dengan pengajaran, karena pengajaran merupakan perencanaan ururutan peristiwa yang sistematis yang mengunakan ide-ide komunikasi, konsep, atau skill yang di sampaikan kepada pelajar. Pegajaran memerlukan pemahaman pembelajaran dan pemahaman individu, faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi keadaan siswa. setiap pendidik mempunyai cara pengajaran tersesendiri, cognitif, dan dominan intelligence. Didasarkan pada aspek tadi guru juga dibedakan cara pengajarannya sendiri. Pemehaman yang sama tehadap teori pemebalajaran, aspek kognitif, dan intelelligence akan meningkatkan pemahaman dan peningkatan cara mengajara. Jadi disini jelas sekali jika intelligence sangat berkaitan erat dengan pengajaran sebab dengan adanya pemahaman terhadap teori intelligence kita boleh memahami siswa baik dari segi tingka lakunya, bakat dan kemampuan yang dimilki siswa.

jadi mungkin dengan adanya sedikit pemahaman ini dan didukung oleh KTSP dan sarana yang ada saya yakin pendidikan kita akan bagus kedepan dan mungkin tingkat penganguran dinegara kita akan berkurang dengan sendirinya, karena lulusan yang dibekali oleh sekolah dan university sedikit tidaknya udah bisa mendiri dengan mengunakan potensi yang dimilikinya.
Wallahu’alam