12/01/2017 - 01/01/2018 - Pondok Belajar

Tuesday, December 12, 2017

Panduan Cara Membuat Akun Edmodo Untuk Siswa

Dewasa ini, Pemanfaatan media Jaringan online dalam melakukan proses pembelajaran sudah menjadi sebuah tuntutan dalam dunia pendidikan. Penyebabnya karena dengan munculnya berbagai media tehnologi yang sudah semankin canggih dan menantang para pendididik untuk terus melakukan pemahaman tentang berbagai meida tersebut sehingga dapat digunakan pemanfaatanya dalam pembelajaran di kelas. Kelas virtual alias kelas Edmodo merupakan Salah satu kelebihan yang sangat kentara dirasakan oleh guru ketika menggunakan kelas virtual tersebut sebagai media tehnologi dalam melakukan proses pembelalaran di dalam kelas. dismaping itu kelas edomo ini juga termasuk dalam katagori Computer Science Classes Online, dimana kelas ini dapat terhubung anatara pendidik dan peserta didik di dunia maya. Kelas Edmodo ini memberikan kemudahan bagi pendidik dalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik disamping juga para peserta didik menjadi senang dan termotivasi untuk terlibat dalam kelas virtual tersebut. 

Cara Membuat Akun Edmodo (Computer Science Classes Online) Untuk Siswa
Panduan Cara Membuat Akun Edmodo Untuk Siswa 

Pada kupasan lalu, penulis sudah memberikan gambaran tentang cara membuat akun Edmodo bagi para pendidik (guru), disini dalam kupasan kali ini penulis ingin menyajikan tahapan tahapan untuk membuat akun Edmodo bagi peserta didik (siswa). 

Adapun tahapan tahapan membuat akun edmodo untuk siswa adalah sbb:

Hal pertama yang harus anda lakukan adalah membuka situs edmodo silahkan klik edmodo, jika anda telah berhasil masuk ke situsnya maka hal selanjutnya yang harus anda lakukan adalah klik pada I’am a Student. Satu hal yang harus diingat anda memilih Menu ini karena kita akan membuat akun Edmodo sebagai siswa (peserta didik). 


Dibawah ini merupakan halaman formulir pendaftaran edmodo sebagai siswa, ingat isi kolom kolom tsb sesuai dengan identitas anda! Karena nantinya data data dari formulir ini akan digunakan sebagai identitas anda di edmodo dan jangan diisi secara asal ya khususnya pada kolom first name, last name, group code dan password. Untuk lebih jelasnya lihatalah tahapan tahapannya sebagi berikut:

First Name : sebaiknya diisi dengan menggunakan nama awal anda, jangan lupa jika kolom ini harus diisin sesuai identitas asli anda karena nantinya first name inilah yang akan menjadi identitas anda di akun edmodo yang akan anda miliki nantinya.

Last Name : sama halnya dengan kolom first name, dimana anda hanya perlu mengisi nama nama belakang dari nama anda.

Group Code : Group Code merupakan kode dri grup kelas yang akan anda gabung, untuk itu mintalah terlebih dahulu kode grup ini kepada guru yang membuka kelas Edmodo (yang meminta anda bergabung di kelasnya). Sebaiknya sebelum anda mendaftar edmodo sebagai siswa anda minta terlebihdahulu kode kelas tersebut karena jika anda tidak memiliko kode tersebut maka anda tidak akan dapat bergabung pada kelas yang di anjurkan oleh guru anda tersebut. .

Email : kolom ini merupakan kolom pilihan. Pada nagian ini anda akan diberikan pilihan untuk memasukan email anda atau tidak, namun sebaiknya anda memasukkan saja email anda disini. Ini akan bermanfaat bagi anda apabila suatu saat anda lupa password yang anda gunakan pada akun edmodo maka anda dapat melukan reset password akun edmodo anda dengan menggunakan email ini sebagai konfirmasinya. 

Username : bagian ini anda tidak perlu mengisinya sesuai dengan nama anda karena nantinya username ini hanya akan menjadi ID anda pada saat login dan tidak akan menjadi identitas utama anda di edmodo, perlu diperhatikan ketikan anda mengisi kolom ini pastikan dibawah kolomnya telah muncul tulisan warna hijau username available jika tidak malah yang muncul warna merah maka anda perlu menggantinya atau setidaknya ditambahkan dengan angka karena hal tersebut berarti sudah ada pengguna lain yang menggunakan username itu.

Password : Disini anda diharuskan mengisi password untuk login ke akun edmodo anda sebagai siswa, untuk itu masukanlah password atau kata sandi yang memudahkan anda dalam mengingatnya, jangan mengunakan kata kunci yang asal asalan dan jangan sampai lupa karena jika lupa anda tidak akan dapat login ke akun edmodo anda kecuali jika anda telah memasukan email sebelumnya pada saat pendaftaran maka anda dapat mereset kata sandi dengan menggunakan email tersebut.

Setelah anda memastikan bahwa semua kolom kolom telah terisi dengan baik dan benar, maka yang menjadi tahapan berikutnya adalah anda hanya perlu untuk mengklik pada signup for free yang berada pada bagian bawah formulir maka setelah itu proses pembuatan akun akan segera dimulai jika terjadi kegagalan silahkan cek pada setiap kolom yang anda masuka  pastikan semua kolom telah andna  isi sesuai dengan panduan di atas (benar)

Setelah anda sebagai siswa bergabung dikelas admodo, maka guru dapat menyajikan berbagai materi ajar dan tugasan tugasan (assignment) yang langsung dapat diakses oleh siswa yang menjadi anggota kelas tersebut. Dikelas tersebut, guru tidak hanya dapat memberikan tugasa dan meteri akan tetapi guru juga dapat memberikan sumber sumber bahan ajar lain yang berasal dari berbagai situs yang ada.

Saturday, December 09, 2017

Penilaian dan Kriteria Kelulusan Peserta Post Test SIM PKB Tahun 2017

A.  Penilaian
Komponen penilaian dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan berbeda antara moda tatap muka dengan moda daring.
Komponen penilaian pada setiap moda adalah sebagai berikut:

1. Penilaian Pada Moda Tatap Muka
Penilaian dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka terdiri dari komponen-komponen:

Penilaian dan Kriteria Kelulusan peserta post test PKB Tahun 2017
Penilaian dan Kriteria Kelulusan peserta post test PKB Tahun 2017

a. Nilai Sikap (NS)
Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta pada aspek kerjasama, disiplin, tanggung jawab, dan keaktifan. Sikap-sikap tersebut dapat diamati pada saat menerima materi, melaksanakan tugas individu dan kelompok, mengemukakan pendapat dan bertanya jawab, serta saat berinteraksi dengan fasilitator dan peserta lain.
Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir kegiatan secara terus menerus yang dilakukan oleh fasilitator pada setiap materi. Namun, untuk nilai akhir aspek sikap ditentukan di hari terakhir atau menjelang kegiatan berakhir yang merupakan kesimpulan fasilitator terhadap sikap peserta selama kegiatan dari awal sampai akhir berlangsung. Hasil penilaian sikap dituangkan dalam format Lembar Penilaian Sikap.

b. Nilai Keterampilan (NK)
Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta dalam mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan pengetahuan yang diperoleh serta keterampilan yang mendukung kompetensi dan indikator. Penilaian keterampilan menggunakan pendekatan penilaian autentik mencakup bentuk tes dan non tes. Penilaian aspek keterampilan dilakukan pada saat pembelajaran melalui penugasan individu dan/atau kelompok oleh fasilitator. Komponen yang dinilai dapat berupa hasil Lembar Kerja dan/atau hasil praktik sesuai dengan kebutuhan. Hasil penilaian keterampilan dituangkan dalam format Lembar Penilaian Keterampilan.


c. Tes Akhir (TA)
Tes akhir dilakukan oleh peserta pada akhir kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka. Peserta yang dapat mengikuti tes akhir adalah peserta yang telah menuntaskan seluruh
kegiatan pembelajaran dan dinyatakan layak berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Pelaksanaan tes akhir dilakukan secara daring di TUK yang telah ditentukan. Nilai tes akhir akan menjadi nilai UKG
tahun 2017 dan digunakan sebagai salah satu komponen nilai akhir peserta.
Selanjutnya, Nilai Akhir (NA) peserta Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka diperoleh dengan formula sebagaiberikut :

NA = [{(NS x40%)+(NK x60%)}x60%] + [TAx 40%]

2. Penilaian Pada Moda Daring
Penilaian dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring terdiri dari komponen-komponen:

a. Penilaian Diri (PD)
Penilaian diri merupakan tugas-tugas (baik pengetahuan maupun keterampilan) yang harus diselesaikan oleh peserta. Kemudian peserta menilai sendiri hasil pekerjaannya sesuai dengan rubrik yang telah disediakan di LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

b. Tes Sumatif Sesi (TS)
Tes sumatif sesi dilakukan oleh peserta di setiap akhir sesi. Peserta diberikan kesempatan untuk mengerjakan soal tes sumatif sesi di setiap sesi sebanyak dua kali. Nilai tes sumatif sesi merupakan nilai
tertinggi dari keseluruhan nilai tes sumatif sesi yang dilakukan di setiap sesi.

c. Tes Akhir (TA)
Tes akhir dilakukan oleh peserta pada akhir pembelajaran. Peserta yang dapat mengikuti tes akhir adalah peserta yang telah menuntaskan seluruh kegiatan pembelajaran, baik secara daring dan
luring (menyelesaikan tugas dan tagihan yang dipersyaratkan dalam modul pembelajaran).
Tes akhir akan digunakan sebagai komponen nilai sertifikat pada kelompok kompetensi yang diikuti.
Nilai Sementara (NS), diperoleh dengan komposisi sebagai berikut:

NS = 10%PD + 50%TS

Selanjutnya, Nilai Akhir (NA) peserta Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring diperoleh dengan komposisi sebagai berikut:

NA = NS + 40%TA

B.  Kriteria Kelulusan Peserta
Peserta akan mendapatkan sertifikat dari Nilai Akhir (NA) dengan predikat minimal “Cukup”. Berikut adalah kategori predikat pada kelulusan peserta mengadaptasi Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No 15. Tahun 2015 tentang Pedoman Diklat Prajabatan:

Penilaian dan Kriteria Kelulusan peserta post test PKB Tahun 2017
Penilaian dan Kriteria Kelulusan peserta post test PKB Tahun 2017

Batas nilai kelulusan adalah perolehan nilai akhir > 70. Peserta yang mendapat nilai akhir > 70 akan mendapatkan sertifikat. Peserta yang mendapat nilai akhir £ 70 tidak mendapatkan surat keterangan.

(Sumber: Petunjuk Teknis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017).



Wednesday, December 06, 2017

Pengertian Pendekatan Strategi Model dan Metode dalam Pembelajaran

A. Pengertian Pendekatan 
Dalam melakukan proses kegiatan belajar, seorang pendidik diharuskan mengetahui/memahami tentang kosep pendekatan pembelajaran, model dan methode dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di depan kelas. Jika seorang pendidik menguasa dengan baik tentang keseluruhan konsep di atas, maka jelas para pendidik tersebut dapat melakasanakn pembelajaran dengan mudah baik dari segi pembuatan rancangan pembelajaran, ataupun pelaksanaan dari proses pembelajaran tersebut. Secara sederhana, Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai dasar pijakan atau sudut pandang seorang pendidik  terhadap proses kegiatan pembelajaran yang disajikan, yang didasarkan pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang masih bersifat sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari konsep dasar kurikulum, maka dapat kita golongkan jika model dasar dari kurikum itu terdapat tiga orientasi, yaitu: 

Pengertian Pendekatan, strategi, model dan metode dalam Pembelajaran
Pengertian Pendekatan, strategi, model dan metode dalam Pembelajaran

(1) student centered approach yaitu kurikulum pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa dan 
(2) subject centered approach, yaitu pendekatan kurikulum yang berpusat pada materi ajar. 
(3) Teacher centered approach, yaitu kurikulum pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach)

Dari jenis orientasi kurikulum di atas maka ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran untuk menompang orientasi kurikulum tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun jenis pendekatan pembelajaran yang sangat populer/dikenal dewasa ini adalah: 


a. Pendekatan Expository
Pendekatan expository menekankan pada penyampaian informasi tentang sumber belajar kepada peserta didik. Dengan Jenis pendekatan ini, sumber belajar mempunya peranan yang penting dalam menyampaikan materi ataupun informasi sampai tuntas kepada peserta didik. Jenis Pendekatan expository ini akan sangat tepat untuk digunakan untuk meteri ajar yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep, prinsip dasar dan informasi informasi yang mudah di ases (dipahami)oleh peserta didik. Jenis Pendekatan ini juga tepat diterapakan untuk kelas yang memiliki jumlah peserta didik yang banyak. Jenis pendekatan ini digolongkan pada Teacher centered approach dan subject centered approach. Jenis Pendekatan expository lebih berpusat kepada sumber ajar di dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Adapun ciri-ciri pendekatan expository ini adalah : (1) dominasi sumber belajar sangat kentara dalam pelaksanaan pembelajaran, (2) meteri ajara/bahan ajar terdiri atas konsep-konsep dasar atau informasi-informasi  yang baru bagi peserta didik, (3) jenis materi yang digunakan lebih cenderung bersifat informatif, dan (4) keterbatasan dalam penggunaan media atapun sarana belajaran. 

b. Pendekatan Inquiry 
dari istilah katanya ‘Inquiry’ mempunyai kesamaan konsep dengan istilah discovery, problem solving dan reflective thinking. Semua istilah ini sama dalam penerapannya yaitu untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik agar dapat belajar melalui kegiatan pengajuan permasalahan secara sistematis sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan peserta didik. Kegiatan pembelajaran pendekatan inquiry menggunakan sumber belajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan menemukannya sendiri untuk menuntaskan pembelajaran tersebut dengan menggunakan berbagai pendekatan masalah, dengan kata lain materi yang disampaikan tidak tuntas seratus persen namun diperlukan partisipasi dari peserta didik untuk menuntaskan pembelajaran tersebut. Bruner menyatakan bahwa landasan yang mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil belajar lebih mudah diingat dan ditransfer oleh peserta didik. Pengetahuan dan kecakapan peserta didik yang bersangkutan dapat menumbuhkan motif intrinsik karena peserta didik merasa puas atas penemuannya sendiri. Jenis dapat dikelompokkan pada jenis pembelaran student centered

c. Pendekatan Saintifik 
dari segi kata maka dapat dipastikan jika Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintifik dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan dibudayakannya kecakapan berpikir saintifik, dikembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni: 2000; & Semiawan:1998). 

Sesuai dengan karakteristik bahasa sebagai alat komunikasi, pembelajaran bahasa tidak hanya mempelajari ilmu bahasa yang terkait dengan gramatika, tata cara membaca atau menulis saja, tetapi harus merefleksikan kompetensi sikap berbahasa yang santun, cara berpikir ilmiah, dan keterampilan berbahasa yang komunikatif baik lisan maupun tulisan, baik aktif maupun pasif melalui keterampilan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mengeksplorasi data atau mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 

B. Strategi Pembelajaran 
Strategi dalam kegiatan pembelajaran diartikan sebagai cara dalam rangka pencapaian tujuan. secara sederhana dapat diartikan strategi merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai. Dalam pengertian luas sebagaimana dikemukakan Newman dan Logan (Makmun, 2003), strategi pembelajaran berkaitan dengan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu: 

a. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil dan sasaran yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya. 
b. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama yang paling efektif untuk mencapai sasaran. 
c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. 
d. Mempertimbangkan dan menetapkan patokan untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan usaha.

Dalam perkembangannya, strategi pembelajaran yang mengintegrasikan elemen pembelajaran, seperti pengembangan perencanaan pembelajaran, teknik dan strategi pembelajaran, media dan sumber belajar, dan penerapan evaluasi yang multi-domain, ini dikenal sebagai model pembelajaran. 

C. Model Pembelajaran 
pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran. Implementasi dari pembelajaran pencapaian konsep bertujuan agar peserta didik terlatih dalam membangun sekaligus mengembangkan konsep sendiri dalam kerangka berpikirnya berdasarkan realita yang dialami. Tujuannya untuk mengembangkan kemampuan berpikir induktif sekaligus analisis konsep. Kelebihan dari cara ini adalah bahwa peserta didik memperoleh pemahaman atas konsep secara lebih mendalam karena dibentuk oleh diri sendiri berdasarkan realita yang dialami. Kelemahannya adalah adanya kesulitan dalam menetapkan konsep mana yang paling benar karena pemahaman konsep di sini sama banyaknya dengan jumlah siswa yang belajar. 

Langkah-langkah untuk mengimplementasikan pembelajaran pencapaian konsep, yaitu: 
Persiapan 
a. Memilih dan mendefinisikan konsep-konsep yang terkait dengan topik kajian. 
b. Memilih atribut-atribut atau ciri-ciri khusus sebagai parameter suatu konsep. 
c. Mengembangkan contoh-contoh positif atau “ya” dan negatif atau “tidak” dari suatu konsep. 

D. Metode Pembelajaran 
Metode dapat dikatagorikan sebagai langkah operasional dari strategi pembelajaran. secara sederhana metode dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Jadi perlu diperhatikan bahwa dalam mencapai tujuan belajar, seorang pendidik harus menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan strategi yang akan diterapkan kerana itu merupakan tuntunan dari materi ajarar yang akan disampaikan. Ketepatan penggunaan suatu metode menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran. 

Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan. Secara umum menurut kamus Purwadarminta (1976), metode adalah cara yang telah diatur dan dipertimbangkan dengan baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memperoleh sesuatu. Berdasarkan pengertian tersebut, pengertian metode merupakan suatu cara dalam rangka mencapai tujuan. Kegiatan pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari interaksi antarasumber belajar dengan peserta didik sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat berupa interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk masing-masing jenis interaksi tersebut diperlukan berbagai metode yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran dapat tercapai.

Perlu dipahami bahwasanya metode yang digunakan dalam pembelajaran bukan saja berperan sebagai cara menyampaikan materi saja karena meteri ajar yang digunakan mempunyai tugas cakupan yang luas, bukan hanya sebagai penyampai informasi akan tetapi jiga berperandalam mengelola kegiatan pembelajaran dalam mencapai ketuntasan dari kegiatan pemeblajaran tersebut. Secara sederhana, Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang pendidik gunakan untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran yang sudah disiapkan dalam bentuk kegiatan yang nyata dan praktis dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Jadi Berdasarkan hal tersebut, kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup antara lain: 
  1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka memberikan dorongan kepada peserta didik untuk terus mau belajar. 
  2. Pengungkapan tumbuhnya minat belajar yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik yang didasarkan pada kebutuhannya. 
  3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran. 
  4. Penciptaan iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi warga belajar untuk belajar. 
  5. Penumbuhan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 
  6. Penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.
  7. Penemuan kelemahan hasil belajar, cara untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. 

Dari gambaran diatas dapat kita pahami jika Strategi pembelajaran bersifat konseptual sehingga untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai jenis metode pembelajaran. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Jaya, 2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan oembelajaran yang dikendaki.