6 Golongan Yang Mendapatkan Kutukan Allah Swt dan Rasul Nya - Pondok Belajar

Friday, August 18, 2017

6 Golongan Yang Mendapatkan Kutukan Allah Swt dan Rasul Nya

Kutukan Allah sangat harus kita hindari baik di dunia ini maupun di hari akhirat kelak nantinya. Kalau saja seandainya kutukan itu datang dari manusia mungkin kita tidak perlu begitu risau dengan kutukan tersebut, akan tetapi lain halnya jika kutukan itu sendiri datangnya dari yang zat maha pencipta alam semesta dan segala isi nya mungkin kita harus sangat takut dengan kutukan itu.  Ada enam golongan yang telah ditentukan/digambarkan oleh Nabi Huhammad Saw yang akan mendapatkan kutukan Allah dihari akhirat kelak, dimana mereka para golongan ini tidak akan dilihat (ditilik) oleh Alllah Swt, apalagi melihat wajah meraka. Untuk itu kita wajib mengetahui golongan mana saja yang telah digambarkan oleh rasulullah Muhammad Saw tersebut, supaya kita tidak termasuk dalam golongan yang disebutkan oleh nabi. 

6 Golongan Yang Mendapatkan Kutukan Allah Swt dan Rasul Nya
6 Golongan Yang Mendapatkan Kutukan Allah Swt dan Rasul Nya

Adapun golongan-golongan yang digambarkan oleh Nabi Muhammad Saw tersebut adalah sebagai berikut:

1. Orang yang merubah ayat Al Quran
Adapun orang yang merubah ayat Al quran adalah orang yang menambahkan ataupun mengurangi ayat dari Al Quran itu sendiri. Kita sebagai umat islam sangat dilarang untuk mengotak-atik ayat Al quranulkarim, apalagi mengurangi isi dari ayat ayat tersebut. Sebagai orang yang beriman kita diwajibkan mempelajari semua isi Al Quran dangan sempurna. Itulah mungkin yang menjadi alasan mengapa ayat Al Quran akan tetap terjaga kemurnianya sampai hari kiamat sebagaimana yang telah di janjikan Allah Swt kepada nabi Muhammad Saw. Malaikat Jibrail yang ketika masa hidup para nabi bertugas untuk menyampaikan wahyu dari Allah maka ketika semua wahyu Allah Swt sudah tersampaikan, secara otomatis peran malaikat jibrail berlanjut dengan menjaga kemurnia dari ayat-ayat Allah Swt tersebut. 
Secara lebih luas, para ulama yang muktabar juga berpendapat jika yang dimaksud dengan merubah ayat al quran ini juga termasuk orang yang mentafsirkan ayat al-quran dengan menyalahi aturan aturan ilmu tafsir yang di tentukan oleh para ulama tafsir yang muktabar. Seperti kita menafsirkan ayat ayat al quran dengan sesuka hati kita untuk digunakan sebagai usaha dalam mencapai tujuan yang kita inginkan (menafsirkan ayat al-quran degan maksud-maksud tertentu) inagat tidakan yang demikian juga termasuk dalam katagori orang yang menambah dan mengurangi ayat al-quran dimana dikemudian hari akan di kutuk oleh Allah Swt.  

2. Orang yang Mendustakan Qadar Allah Swt
Qadar secara umum dapat diartikan ketentuan ataupun ketetapan Allah atas sesuatu. Ingat segala apun kejadian di dunia ini semuanya terjadi hanya karena kehendak Allah Swt. Sebagi contoh ketetapan ataupun garis kehidupan kita baik kedukaan, kebahagian, kepahitan dan penderitaan itu semua merupakan suatu ketetapan Allah Swt kepada kita sebagai hamba Nya. Kaya miskin melarat sakit sehat dan segala hal lain yang kita dapatkan dalam hidup ini semua itu adalah ketentuan dariNya. Sebagai orang yang beriman kita sangat dilarang untuk mengingkari segala ketetapan yang telah Allah tentukan kepada kita sebagi hambanNya. Jangan pernah kita menyalahkan Allah Swt karena kemiskinan yang kita alami di dunia ini, karena semua itu ada rahasia yang tidak dapat kita singkapi sebagai makluk ciptaaNya. Yang jelas apapun ketepan Allah berikan kepada kita semua itu adalah yang terbaik, jadi sebagai hamba kita harus terus berusah/beriktiar dan berdoa untuk mendapatkan segala kemudahan yang diberikan olah Allah Swt. Anjuran untuk berusaha ini juga Allah anjurkan kepada kita dalam firamNya, yang artinya: tidak akan aku ubah nasib suatu kaum kecuali dia sendiri merubahnya. Maksudnya terus berusaha dan berdoa untuk mendapatkan kemudahan dari Allah Swt dalam mengarungi kehidupan ini.   

3. Penguasa yang Z*lim
Penguasa yang zal*m adalah penguasa yang selalu menyakiti, menyengsarakan dan yang suka menipu  ranyatnya dengan kebohongan yang mereka buat. Sebagai pememimpin kita diharuskan berbuat baik kepada para raknyat kita bukan malah membuat kebohongan dan kesengsaraan kepda ranykatnya sendiri. Mereka para penguasa zalim ini tidak akan pernah berpikir tenttng bagiamana memberikan kemakmuran kepada ranyat mereka akan tetapi yang mereka pikirkan adalah bagaiman cara yang efektif untuk memperkaya para kroni kroni mereka sendiri. Padahal Allah Swt dan rasulnya Nabi Muhammad Saw sangat membenci para pemimipin yang suka berbuat zal*m tersebut sebagaimana yang digambarkan dalam hadist berikut ini:

وَلَسْتُ مِنْهُ ، وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ حَوْضِي ، وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ
“Akan ada setelahku nanti para pemimpin yang berdusta. Barangsiapa masuk pada mereka lalu membenarkan (menyetujui) kebohongan mereka dan mendukung kedhaliman mereka maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak bisa mendatangi telagaku (di hari kiamat). Dan barangsiapa yang tidak masuk pada mereka (penguasa dusta) itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga) tidak mendukung kedhaliman mereka, maka dia adalah bagian dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telagaku (di hari kiamat).” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)
Pada hadist yang lain Nabi Muhammad Saw juga bersabda 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَيُّمَا رَاعٍ غَشَّ رَعِيَّتَهُ فَهُوَ فِي النَّارِ
“Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka.” (HR. Ahmad)

4. Orang yang Menghalalkan Perkara perkara  yang telah Diharam oleh Allah Swt
Islam sudah sangat jalas mengatur tentang ketentuan mana yang haram, mana yang mubah, mana yang wajib, mana yang sunnah, dan mana perkara yang tergolong mubah. Disamping itu para ulama juga sudah memberikan gambaran yang jelas tentang ketentuan ketentuan tersebut dalam berbagai kita Piqih meraka. Jadi sebagia umat islam kita diwajibkan untuk tunduk dan patuh terhadap ketentuan ketentuan yang sudah di tetapkan tersebut. Kita sebagai mukmin tidak dibolehkan menghalakan yang haram menjadi mubah, sebagaimana misalnya ajin* termasuk dalam katagori hewan yang diharamkan untuk disentuh. Namun karena kita sangat menyukai dan memelihar anj*ng tersebut, maka kita menganggap boleh memeluk anj*ng tersebut layaknya memeluk kucing, dengan alasan jika anj*ng tersebut kering alias tidak basah bulunya. Ini sebenarnya merupakan kesalahan yang sangat besar dalam memahami makna boleh bersentuhan dengan anji*g yang kering. Yang dimaksud dibolehkan tersebut adalah ketika kita secara tidak sengaja terkena/bersentuhan dengan an*ing yang dalam keadaan bulunya kering sedangkan jika kita sengaja memeluknya perkara tersebut akan berbeda karena ketentuan bulu anji*g yang kering dibolehkan bersentuhan dalam  keadaan ketidaksengajan bukan dalam keadaan sengaja. Kalau keadaannya sengaja maka mutlak hukumnya haram.   

5. Orang yang Menghalalkan apa yang Diharamkan atas Keturunan Nabi Muhammad
kumum kita pahami jika sebagian keturunan nabi Muhammad Saw masih ada sampai dengan saat sekarang ini, umunya mereka menggunakan nama Said. Sebagai kerurunan nabi Muhammad mereka dilarang menerima zakat. Jadi jika ada orang yang beranggapan jika ketentuan keturunan nabi tersebut tersebut termasuk dalam golongan pakir maka dibolehkan mendapatkan zakat, maka pendapat tersebut sudah berlawanan dengan apa yang Allah tentukan kepada keturunan nabi Muhammad Saw. Dan ini termasuk dalam katagori menghalalkan apa yang Allah haramkan kepada keturunan Nabi Muhammad Saw. 

6. Orang yang Meninggalkan SunnahKu
banyak sekali sunnah yang nabi ajarkan kepada kita lewat berbagai baik melalui pendapat para ulama taupun dari hadist dari beliau sendiri. Jadi orang yang tidak mengerjakan sunnah yang di anjurkan oleh nabi Muhammad saw tersebut digolongkan juga kapada golongan orang yang akan mendapatkan kutukan Allah Saw di hari akhirat kelak. 

Sekian saja gambaran tentang golongan yang mendapat kutukan Allah dan Rasulnya di hari kiamat kelak, semoga kita tidak termasuk dalam golongan tersebut dan kita doakan semoga kita akan mejadi gongan yang akan mendapatkan syafaat dari nabi besar Muhammad Saw kelak amien. 

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkomentar