Manajemen Perpustakaan Sekolah - Pondok Belajar

Sunday, May 07, 2017

Manajemen Perpustakaan Sekolah

Manajemen perpustakaan sekolah merupakan salah satu strategi penting untuk meningkatkan pengelolaaan administrasi perpustakaan dalam memberi pelayanan terhadap pencarian ilmu pengetahuan yang di butuhkan pelajar pada tingkatan dasar dan menengah. Manajemen perpustakaan sering dilupakan oleh para pemangku dan pengelola perpustakaan sekolah. 

Manajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen Perpustakaan Sekolah
Sudah menjadi rahasia umum bahwa masih banyak sekolah yang mengangap perpustakaan bukan elemen perioritas bagi proses pembelajaran dan pendidikan disekolah, sehingga perpustakaan sering ditempatkan pada ruang yang sempit seperti ruang UKS, gudang atau pojok-pojok gedung sekolah yang pengap sehingga mengurangi minat anak untuk untuk  membaca, bahkan untuk mengelolanyapun hanya mengandalkan sisa energi  dari sumber daya yang ada disekolah, serta manajemennya tidak tersusun dan terencana dengan baik. pada Intinya, kita melihat bahwa perpustakaaan masih belum digolongkan bukan bagian yang utama dalam proses akademik dilingkungan sekolah. 
Kondisi seperi ini tentu tidak dapat dibiarkan berlarut-larut, mengingat tanggung jawab besar disandarkan pada institusi pendidikan dasar dan menengah. Masyarakat dan berbagai organisasi mulai gerah terhadap kondisi yang terjadi. Sehingga mulai ada tuntutan agar perpustakaan benar-benar dimasukkan dalam elemen pengembangan pendidikan dan pembelajaran. Perpustakaan juga tempat pusat ilmu pengetahuan yang merupakan sumber pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, untuk itu perlu diperhatikan manajemen perpustakaan dengan cara menempatkan staf yang profesional dalam bidang manajemen perpustakasan, karena staf pengelolaan perpustakaan merupakan kunci utama dalam kesuksesan sebuah perpustakaan, sehingga akan terciptakan perpustakaan yang  berdaya guna dan nyaman digunakan oleh siswa dan juga staf lainnya.

Bedasarkan standar nasional, perpustakaan harus mempunyai sumber daya manusia yang terdiri dari:

a. Kepala Perpustakaan
Kepala Perpustakaan adalah seseorang yang bertanggung jawabkepada kepala sekolah, harus memiliki kualifikasi pendidikan minimal diploma bidang ilmu perpustakaan dan imformasi, atau bidang ilmu lain yang sudah memiliki sertifikat pendidikan didang ilmu perpustakaandan imformasi dari lembaga pendidikan yang terakreditasi.

b. Tenaga Perpustakaan Sekolah
Tenaga Perpustakaan Sekolah adalah seorang yang merupakan tenaga teknis perpustakaan dengan klasifikasi mi nimal pendidikan sekolah menengah atas serta memperoleh pelatihan kepustakawanan dari lembaga pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi. Kepala perpustakaan tersebut merupakan orang yang bertanggung jawab penuh terhadap perpustakaan. Jadi posisi kepala perpustkaan ini seharusnya memiliki kemampuan untuk mengelola sistem perpustakaan disekolah, memahami visi dan misi sekolah, dan serta memahami jenis kurikulum yang terapkan diperpustakaan sekolah tersebut. Disamping itu, tenaga perpustakaan harus mempunyai kemampuan teknis dalam bidang perpustakaan karena akan bekerja sama dengan kepala dalam melaksanakan pengelola perpustakaan. 

Sebenarnya siswa juga dapat dimanfaatkan perannya untuk membantu pelayanan di perpustakaan yang ada di sekolah. Hal ini merupakan bagian dari proses pembelajaran bagi siswa untuk menambah minat masuk perpustakaan disamping juga menambah wawasan bagi siswa tersebut dalam memperkaya iklmu pengetahuan. 
supaya keberlangsungan kegiatan perpustakaan tetap terjaga denagn baik, ada baiknya mencoba menjalankan hal-hal berikut:

1. Mengembangkan kemampuan professional bagi orang yang terlibat dalam pengelolaan perpustkaan sekolah. 
2. Memperhatikan kemampuan yang diperlukan dan prosedur yang dibutuhkan untuk mengelola perpustakaan secara efektif  dari perpustakaan yang sekedar bertahan hidup (tempat menambah jam pelajaran bagi guru yang tudak cukup di dapodik) menjadi perpustakaan yang benar-benar berjalan secara baik efisien dan bermanfaat bagi warga sekolah.
3. Mengembangkan kebijakan dan prosedur secar jelas dan terprogram dengan prinsip yang mengaktualisasi visi dari perpustakaan sekolah. 
4. Mampu memperlihatkan keterkaitan antara sumber informasi dan tujuan dan perioritas  sekolah, serta program-program untuk menunjang peningkatan kwalitas pengelolaan perpustakaan. 
5. Menunjukkan kemampuan dan peran melalui rencana manajemen yang terencana dengan matang dan efisien. Kemudian disusun payung (aturan-aturan) secara global baik dengan meujuk pada visi mis sekolah ataupun dengan mengunakan aturan tentang perpustakaan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah melalui undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Perpustakaan sekolah juga tidak luput diatur dalam UU tersebut yakni pada pasal 23 ayat 1-6 dinama diantaranya disebutkan bahwa setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan standar nasional pendidikan, mengembangkan koleksi yang mendukung kurikulum pendidikan, sekolah/madrasah mengoleksikan paling sedikit 5% dari anggaran belanja operasional sekolah/madrasah. 

Dalam pasal 52 telah diatur tentang sanksi administratif yang akan dikenakan kepada lembaga penyelenggara perpustakaan sekolah/madrasah yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 23. Kita tahu bahwasanya untuk tenaga perpustakaan disekolah sudah ada landasan hukumnya yang telah diatur oleh permendiknas RI No 25 tahun 2008 yaitu landasan hukum tentang standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah.  Komposisi menurut pendidikan pustakawan menentukan keberadaannya dalam pengembangan minat baca dan mutu ilmu pengetahuan yang dibutuhkan pelajar misalnya pustakawan yang lulusan pariwisata, pustakawan ini bisa menyaring dan memilih buku menerangkan contoh buku berdasarkan spesifikasi pendidikan yang dimilikinya berdasarkan kecakapan dan kehlian dalam suatu bidang tugasnya. Menempatkan seseorang pada tempat yang tepat(the rigt man on the right place). Karena pengelolaan manajemen perpustakaan sekolah yang baik menyangkut dengan penyaringan dan pemilihan buku yang bermutu, sehingga kualitas koleksi buku yang ada terpelihara dengan baik dan tersusun dengan rapi. 

Adapun perencanaan pengadministrasian perpustakaan tersebut memerlukan strategi yang didalamnya terdapat perangkat proses aktifitas yang meliputi: 
1. Menginferitarisir jumlah judul buku sebagai bahan penyumbang kebutuhan akan bacaan terhadap komposisi perpustakaan.
2. Menganalisa ilmu yang terdapat dalam koleksi buku perpustakaan.
3. Menginfertarisir kekurangan yang berada dalam isi koreksi buku perpustakaan. 
4. Menganalisa kenyamanan ruang baca yang ada di perpustakaan.
5. Memberikan pelayanan yang baik kepada siswa atau pelajar baik dalam pinjam meminjam buku ataupun hanya sekadar bekunjung untuk membaca. 

Untuk menentukan pendekatan terhadap siswa atau pelajar, manajemen perpustakaan perlu mengindentifikasi kebutuhan pengembangan, menganalisis kebutuhan, mengdiagnosa masalah-masalah tantangan lingkungan perpustakaan. Menyangkut dengan pernyataan ini diperlukan pengadaan biaya, alat dan perlengkapan yang digunakan. Dimana hal ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan suatu program pengembangan kualitas perpustakaan. Kemampuan intelektual memang merupakan aset penting untuk mencapai suatu misi atau tujuan tertentu, namun kemampuan intelektual saja tidak cukup karena manajemen perpustakaan memerlukan interaksi dengan lingkungan perpustakaan. Karena dalam menjalankan perpustakaaan juga harus mencakup perencanaan, pengujian evaluasi terhadap imformasi, penyampaian hasil dan penindak lanjutan hasil. 

Sebagaimana penjelasan manajemen perpustakaan sekolah adalah tentang penjabaran kegiatan untuk membantu pustakawan dalam melaksanakan pekerjaan secara efektif dan tanggung jawab atas pekerjaan mereka. Kecendrungan sekarang tujuan dan fungsi manajemen perpustakaan sekolah menegaskan bahwa perpustakaan mengevolusi pembelajaran yang dilakukan disekolah yang bersifat mandiri, bebas, selektif, analisis, objektif dan sistematis. Hal ini kedepan akan memberikan jaminan terbentuknya generasi yang terampil belajar sepanjang hayat dan mampu mengembangkan daya pikir agar mereka dapat hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab. 

Semua kegiatan yang terjadi terutama menyangkut pelaksanaan pekerjaan pustakawan perlu dikaji, untuk mengetahui seberapa baik kualitas pustaka sekolah. Kepala sekolah harus mengumpulkan imformasi dari pustakawan mengenai kualitas buku, susunan buku, tata cara peminjaman buku serta ruang baca yang baik sehingga terjadi umpan balik terhadap pelajar tingkat dasar dan menengah.

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkomentar