Memahami Jenis-jenis Paragraf Dalam Sebuah Penulisan Teks - Pondok Belajar

Wednesday, March 01, 2017

Memahami Jenis-jenis Paragraf Dalam Sebuah Penulisan Teks

Jenis-jenis Paragraf
Sebagaimana yang telah dipahami bersama bawah berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dikelompokkan ke dalam lima jenis, yaitu:

1. Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi adalah  paragraf yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan supaya para pembaca merasa seolah-olah melihat dengan mata sendiri setiap objek yang digambarkan dalam teks tersebut. Jenis dari Paragraf ini menggambarkan sesuatu dengan menggunakan kata-kata secara jelas dan terperinci dalam teks. Yang digambarkan bisa tentang keindahan alam, keadaan jasmani, watak, atau perasaan seseorang. Melalui paragraf deskripsi, seorang pembaca dapat merasakan apa yang dirasakan penulis atau membayangkan apa yang dilihat penulis. Oleh karena itu, paragraf deskripsi bisa disebut sebagai hasil observasi (pengamatan) melalui pancaindra yang disampaikan dengan kata-kata.
Memahami Jenis-jenis Paragraf Dalam Sebuah Penulisan Teks
Jenis-jenis Paragraf 

Dalam prakteknya, cara menulis paragraf deskripsi berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh fokus setiap manusia terhadap suatu peristiwa berbeda-beda. Misalnya pandangan seorang ahli sepak bola ketika melihat pertandingan sepak bola berbeda dengan pandangan orang awam. Setiap orang akan melakukan seleksi terhadap informasi yang diterimanya atau hasil observasi yang mereka peroleh dalam menyampaikan informasi melalui paragraf deskripsi tersebut.
Secara umum sebuah tulisan tersusun dalam komposisi sederhana, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Untuk memudahkan penentuan awal dan akhir tulisan, siswa dapat menggunakan struktur tulisan. Menurut Sadikin (2002:68) dalam paragraf deskripsi, siswa bisa mengembangkan struktur tulisan sebagai berikut.
a. Urutan waktu (kronologis)
Struktur tulisan ini melukiskan sebuah kejadian berdasarkan waktu. Misalnya, penulis menyajikan profil seorang penyanyi yang sukses. Ia memulai tulisannya dengan mengungkapkan masa remaja si penyanyi, lalu pertama mengenal dunia tarik suara sampai si penyanyi menjadi sukses.

b. Urutan ruang
Struktur tulisan ini melukiskan suatu tempat yang dimulai dengan kesan pertama yang ditangkap mata atau indra lainnya. Setelah itu, pengamatan berkembang pada hal-hal menarik yang tertangkap oleh pandangan selanjutnya.

c. Urutan keakraban
Struktur tulisan ini dimulai dengan melukiskan hal-hal yang akrab, sebelum mengemukakan hal-hal yang masih asing bagi pembaca.

2. Paragraf narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan peristiwa atau kejadian tertentu sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian itu. Sadikin (2002:89) mengatakan bahwa dalam paragraf teks narasi terdapat kejadian ataupun peristiwa dalam urutan waktu tertentu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur tersebut berupa kejadian, tokoh, dan konflik dimana ketiga unsur itu juga merupakan unsur pokok sebuah paragraf teks narasi. Jika ketiga unsur bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, paragraf narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot.

Pola paragraf narasi secara sederhana adalah awal, tengah, dan akhir. Awal paragraf narasi biasanya berisi pengantar, yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Namun, bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik tidak hanya berupa benturan fisik (perkelahian, permusuhan, peperangan), tetapi juga bersifat nonfisik, seperti memilih antara pacar dan orang tua, memilih antara mengakui kesalahan atau memendamnya.

Setelah konflik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda kembali. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, dan ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri. Terkadang pada akhir cerita muncul peristiwa yang dramatis hingga menimbulkan perasaan yang kuat sekali bagi pembacanya.

3. Paragraf persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bersifat membujuk, mendorong, dan meyakinkan pembaca sehingga mereka mau mengikuti dan berbuat seperti kemauan penulis. Agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik, penulis harus mampu meyakinkan pembaca dengan menyajikan bukti-bukti yang kuat dan dapat dipertahankan kebenarannya. Oleh karena itu, bukti-bukti harus dilengkapi dengan fakta, data, denah, contoh, dan lain-lain yang sesuai dengan topik dan tujuan penulisan.
Rahardjo (2004:47) mengatakan langkah-langkah yang dilakukan dalam menulis paragraf persuasi sebagai berikut:

a. Menentukan topik
Sebuah topik harus menarik perhatian penulis sendiri. Topik yang menarik perhatian penulis akan mendorongnya untuk terus berusaha mencari data-data demi kepentingan penulisan.

b. Menentukan tujuan
Setelah menentukan topik, masih ada hal penting lainnya yang perlu ditetapkan, yaitu apa maksud penulis menguraikan topik. Tahap ini disebut tahap menentukan tujuan.

c. Mengumpulkan bahan
Bahan atau data dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan, wawancara, menyebarkan angket, dan membaca sumber acuan yang erat hubungannya dengan topik.

d. Memilih bahan
Pemilihan bahan ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengembangan kerangka paragraf. Paragraf persuasi akan lebih tepat bila menggunakan susunan logis dengan urutan sebab akibat.

e. Membuat kerangka paragraf
Sebuah kerangka paragraf mengandung rincian seprti rencana kerja, memuat ketentuan-ketentuan pokok tentang bagaimana suatu topik harus diperinci dan dikembangkan. Secara singkat dapat dikatakan kerangka paragraf adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu paragraf yang akan digarap.

4. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bersifat memaparkan atau menjelaskan suatu masalah. Paragraf eksposisi menyajikan fakta atau gagasan yang disusun sebaik-baiknya sehingga mudah dipahami pembaca. Oleh karena itu, paragraf eksposisi harus disusun secara teratur, logis, dan lengkap.

Paragraf eksposisi sangat tepat digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah populer atau uraian ilmiah lainnya yang tidak bertujuan mempengaruhi pembacanya. Sebelum menyusun paragraf eksposisi, perlu mempersiapkan dan mengumpulkan data atau fakta yang diperlukan untuk menjelaskan masalah yang akan dibahas.
Menurut Sadikin (2002:65) paragraf eksposisi harus memenuhi hal-hal berikut (a) menjelaskan pendapat, gagasan, dan keyakinan; (b) memerlukan fakta yang diperkuat atau diperjelas dengan angka, peta, statistik, grafik, organigram, dan gambar; (c) memerlukan analisis dan sintesis pada waktu pengupasan;          (d) menggali sumber ide dari pengalaman, pengamatan, penelitian, sikap, dan keyakinan.

5. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Tujuannya, untuk mempengaruhi orang lain (para pembaca) sehingga mereka membenarkan pendapat, sikap, dan keyakinan penulis. Dengan menggunakan paragraf argumentasi, seseorang bisa mempengaruhi serta mengubah pendapat orang lain agar menerima pendapatnya. Pendapat itu tentu saja harus logis dan dapat diterima semua orang.                                                                                                           
Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf terbagi ke dalam beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

1. Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di awal paragraf.

2. Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf.

3. Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir.

Setelah kita menentukan jenis paragraf yang kita buat, kita harus mampu membuat susunan kalimat yang efektif. Adapun susunan kalimatnya sebagai berikut:

a) paragraf pendahuluan/pembuka, yaitu berisi kalimat utama atau pokok gagasan yang akan disampaikan dalam  paragraf tersebut. Kalimat utama terletak di beberapa tempat dalam paragraf diantaranya, di awal paragraf, di tengah paragraf, di akhir paragraf, dan di awal dan di akhir paragraf
Adapun teknik-teknik dalam menyusun suatu paragraf pembuka adalah:
  1. Memulai paragraf dengan anekdot(cerita yang menarik) yang terkait dengan topik/gagasan utama
  2. Memberi ulasan preview atas beberapa temuan dari orang-orang terdahulu
  3. Memulai dengan pernyataan umum adan akrab dengan pembaca
  4. Menyatakan subtopik atau rencana penulisan

b) Paragraf berisi beberapa kalimat-kalimat penjelas untuk menjelaskan pokok/gagasan utama  paragraf serta untuk memudahkan pembaca memahami inti/gagasan utama dalam  paragraf tersebut. Di sini pengembangan paragraf sangatlah diperlukan. Ada beberapa teknik untuk menyusun paragraf isi yaitu: (1) memberikan kutipan data, fakta, statistik dan bukti; (2) meringkas/mengutip mengatakan sendiri kesaksian orang lain sehubungan dengan apa yang dibicarakan; (3) memberikan perumpamaan; (4) mendefisikan istilah; (5) membandingkan dan mempertentangkan yang sedang di bicarakan dengan hal lain; (6) melukiskan fisik, watak, orang, tempat, barang atau tindakan yang sedang dibicarakan.

c) paragraf penutup merupakan sebuah kalimat untuk menutup suatu paragraf dimana di sini terdapat beberapa kata-kata transisi yang lazim digunakan seperti akhirnya, jadi, dapat disimpulkan, demikianlah, oleh karena itu, dan lain-lain. Dalam membuat paragraf penutup terdapat teknik-teknik yaitu:
  1. Meringkas hal-hal penting yang telah dibicarakan dalam paragraf isi
  2. Menyatakan kembali dengan kata-kata lain gagasan pokok seluruh wacana
  3. Menambah komentar terhadap topik
  4. Memberikan kesimpulan dengan tegas dan efektif mengenai isi wacana agar pembaca mudah mengingatnya
  5. Menyatakan solusi


No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkomentar