Dilema Pekan Kebudayaan Aceh V - Pondok Belajar

Wednesday, August 19, 2009

Dilema Pekan Kebudayaan Aceh V

PKA merupakan ajang pertunjukan seni yang paling bergensi di daerah Aceh karena PKA merupakan moment yang sangat di tunggu oleh tiap-tiap daerah di Aceh untuk mempromosikan segala potensi-potensi seni yang dimiliki tiap daerah di tingkat provinsi, Nasional bahkan Dunia. dimana setiap daerah akan saling berpacu untuk menampilakan segala kekayaan seni yang dimiliki untuk menjadi yang terbaik dalam event ini. Namun apa yang terjadi di PKA V kali ini, ketika tim dari Aceh Selatan Walk out dari pementasan seni ini, pertanyaannya adalah siapa yang bertanggung jawab dengan kondisi ini, dan kenapa hal ini bisa terjadi?

Dilema Pekan Kebudayaan Aceh  V
Dilema Pekan Kebudayaan Aceh  V

Jika kita sedikit mengulang kembali kejadian ini mungkin kita masih bisa menangkap asal permasalahan Aceh selatan walk out dari Aceh Selatan, disini saya tidak membenarkan jika wall out itu jalan terbaik meskipun saya notabenenya Anak Aceh Selatan. Akan tetapi apa yang ingin kita liat disini adalah rasa kebersamaan dan tanggung jawab Panitia PKA V itu terkesan tidak ada, ini bisa kita buktikan dengan peryataan orang nomor satu Aceh Selatan Husen Yusuf seprti yang dimuat serambi 2 hari lalu “kalau seandaian ada kata maaf dari Panitia PKA V mungkin keputusan yang kami ambil tidak akan seperti ini”.


Disini jelas sekali terlihat jika bupati Aceh Selatan masih menunjukan sikap cooperatifnya dengan pihak Provinsi sebagai panitia PKA V. namun sangat disayangkan pihak Panitia PKA malah kecolongan dalam menyingkapi hal ini dan terkesan cuek. Kita tau dengan predikat juara umum yang pernah daraih Aceh Selatan pada PKA IV lalu, dan rasanya sangat tidak hilang harga diri panitia PKA V ini untuk minta maaf dengan kesalahan yang terjadi saat kunjungan presiden batal ke Anjongan Aceh Selatan untuk menunjukan jiwa besarnya, tetapi apakah rasa jiwa besar ini telah hilang pada panitia PKA V ini khususnya dan pejabat Provinsi umumnya? Nah klau ini yang terjadi maka sangat jelas dengan PKA V ini telah terjadi sedikit pergeseran nilai dimana jiwa besar yangdulu sangat dimiliki oleh orang Aceh kini pupus adanya karena saling menjaga gengsi masing. Apakah sikap ini perlu dipertahankan? Apakah dengan walk outnya aceh selatan tidak membuat kesan yang kurang baik bagi pengunjung dari luar aceh dan luar negri? Apakah tidak muncul kesan jika panitia PKA kurang professional dalam menangapai masalah?

Sebenanya hal seperti ini tidak akan terjadi jika saja masing-masing pihak bisa mengedalikan diri dan mau duduk berdampingan untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi dengan mengedepankan sikap terbuka dan lapang dada yang telah tertanan pada diri kita masing-masing. Dan pemda aceh selatan seharusnya harus lebih bijak dalam menangapi ini semua karena masih banyak jalan yang harus ditempuh dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Apakah dengan hengkang dari PKA itu bisa membuat aceh selatan terhormat, kalau seandainya demikian saya sangat setuju dengan keputusan walk out nya aceh selatan dari PKA. Tetapi kita juga harus mencermati setiap sudut pandangan masyarakat karena masyarakat kita sudah sangat jeli dalam menangapi setiap permasalah yang ada. Okey sajalah seandainya sebagian masyarakat mendukung keputusan tersebut, bagaimana jika opini kebanyakan masyarakat itu tidak sependapat dengan kita apakah itu tidak mebuat gambaran aceh selatan semangkin buruk. Masyarakat Aceh selatan sebagai orang pesisir yang dikenal sebagai masyarakat yang tegar dalam mengahdapi segala rintangan malah berkecil hati dengan ketidak adilan yang dilakukan oleh panitia PKA. Apakah ini tidak terkesan kita masih kurang mengunakan kepala dingin dalam menghapi apa yang menimpa kita di arena PKA pada masyrakat aceh kususnya dan Indonesia umumnya?

Ajang pementasan seni ini sebernaya bukan saja moment untuk menampilkan seni yang ada di aceh, tetapi ajang ini juga merupakan cara memperkenalakan watak dan karakter masyarakat aceh yang sudah diwarisi oleh indatu kiat kepada para pengunjung luar, tetapi kesan yang terjadi malah kita telah menampakkan sikap yang kurang terpuji kepada orang luar dalam menyingkapai setiap permasalahn termasuk dengan kejadian hengkangnya team aceh selatan dari arena PKA.


Panitia PKA V yang merupakan penanggung jawab kesuksesan PKA V harus memberikan rasa nyaman kepada semua pihak dengan mengkalifikasi setiap permasalah yang muncul. Bukan malah memilih untuk diam. Klarifikasi dari Panitia Provinsi sebenanya sangat diperkukan pada saat kejadian itu terjadi, sehingga dapat mengecilkan masalah yang dihadapi. Dimana masyarakat ramai bisa memahami kejadian yang sebenanya tentang apa sebenarnya yang tejadi. Bungkamnya Panitia Provinsi untuk tidak memberikan klarifikasi yang jelas malah membuat sebagian orang berpikir ini disebabkan oleh karena kurangnya profesinalnya kinerja panitia PKA V. atau malah sebalinkya penyebab panitia tidak peduli dengan anjongan aceh selatan dikarenakan Panitia kesal dengan pengusiran Wakil Gubernur dari Anjongan Aceh Selatan?. Sebenanrnya kalau dikarena hal tersebut Panitia PKA V bungkam, itu merupakan satu kesalah besar. Kita bisa merasakan sendiri jika orang yang ada dianjongan aceh selatan mengusir wagub itu bukan bermaksud untuk menghinanya, cuman cara wagub saja yang sedikit terburu dan kurang cermat dengan situasi, dimana beliau datang pada waktu orang Aceh Selatan lagi marah besar dan karena tak tau harus ditumpahkan kemana akhirnya menumpahkannya pada wagub wagub memang telah berusah untuk memperbaikinya tetapi waktunya ja yang belum tepat seharusnya beliau harus tunggu sampai suasan dingin sehingga semua orang bisa menaggapinya dengan kepala dingin. jadi apa yang ingin diharapkan disini adalah kedepan jangan terulang lagi hal seperti ini, sehingga kesan aceh itu kompak dan bersatu itu benar adanya, sebab apa yang telah terjadi hari ini bisa dijadikan sebagai cerminan untuk memperbaiki system kedepan sehingga tidak ada yang merasa di anak tirikan dan aceh bisa lebih kaya dengan seni dan ilmu dimasa PKA selanjutnya sebagai warisan dari indatu kita semua.

No comments:

Post a Comment

terimakasih telah berkomentar